Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan
Akhirnya tiba juga waktu panen. Tapi jangan berpikir ini panen tanaman yang kita tanam dari nol y, abaikan pemikiran begitu. Karena, dijudul ini sudah saya tulis, panen cabe beli.

Ada kata 'beli' yang saya beri tanda kutip. Itu menunjukan hal yang sebenarnya, ya memang cabe yang saya panen ini hasil beli, karena saya gak menanam dari nol, saya hanya melanjutkan.

Harapan saya sebenarnya bisa menambah buah² baru dengan adanya buah eksisting, namun ternyata seiring waktu saya nampaknya gagal. Ya gagal gak 100%, karena memang belum segala cara dicoba juga sih.

Waktu Minggu keberapa saya lupa, itu sudah sempet tumbuh bunga baru, itu sebenarnya harapan saya untuk kehidupan buah baru. Eh akibat invasi hama semut ini, bunga baru itu rusak dan akhirnya kini merana.

Tapi beberapa hari lalu, saya melihat buah cabe yang sedari awal bibit cabe ini saya beli sudah ada, warnanya mulai berubah dan menunjukan tanda² ke arah pemasakan buah.


Akhirnya hari ini, saya memutuskan untuk memanennya karena warnanya sudah merah, tanda si cabe ini sudah layak panen.

Foto diambil tanggal 16 Juli 2023

Kalau dihitung dari waktu pertama kali bibit ini ditanam di tanah, itu dimulai sejak 2 Juni 2023 yang lalu, postingan itu juga saya catat diblog yang lain.


Total waktu yang dibutuhkan sampai saat ini berarti 1,5 bulanan ya, sampai akhirnya cabai 'beli' ini bisa dipanen hari ini.

Seperti yang bisa kalian lihat didokumentasi, cabe yang sudah saya panen ini, warnanya merah cabai sih. Ya hanya ada dua buah saja. 😅

Agak aneh ya, panen cabe tapi cuma dua buah, agak absurd tapi ya gimana ini kenyataannya, hanya dua buah ini yang bisa saya pertahankan hingga masak pohon. Masih beruntung tidak dirusak oleh semut, mungkin semut gak begitu suka pedas.



Secara umum sih dua buah cabe ini gak begitu segar, ya agak keriput, tapi mungkin semua cabe begitu kali ya, maklum ini kan first impresion, nanam, terus manen, walau itu buah gak jadi karena proses yang saya lakukan, tapi ya ada usaha saya di dalamnya, itu kaya gimana gitu. Bayangkan effort sederhana saja sudah membahagiakan apalagi full effort.

Sekarang, how to review this?

Saya bukan penggemar pedas sebenarnya, tapi demi mencoba cabai panenan yang dihasilkan dari usaha merawat setiap hari, saya perlu juga mencobanya.

Karena hanya ada dua buah, jadi akan saya coba mereview dengan dua cara:

#1 Saya coba makan mentah bersama dengan makanan lain, di sini saya pakai gorengan. Ketika dimakan mentah, sensasi awal makan cabe ya pedas, aroma cabenya kerasa dan ada rasa manis² dikit, terus pedas. Mirip kaya lagi makan paprika merah.


#2 Saya coba makan dengan mi rebus, kan biasa tuh, mi instan kuah, lalu dikasi potongan² cabai untuk menambah pedas. Walaupun biasanya orang pakai lebih dari satu buah, tapi berhubung saya gak suka pedas, saya pakai sebuah saja dirasa cukup lah ya.

Saya memanen diwaktu yang tepat, karena sudah cukup masak, kalau telat mungkin bisa busuk dipohon ini cabe.

Sewaktu saya cacah itu cabe, ya baunya kaya cabe sih 😅, ya namanya juga cabe begitu kali baunya. Gak begitu strong, seperti tidak begitu pedas #gayaerek




Rasa cabenya ini tidak terlalu pedas ya, tapi cukup tertahan di lidah, jadi itu saya masih merasakan pedas yang menjalar di lidah, ya pedas dengan skala orang yang gak suka pedas, ini cukup, mungkin kalau saya tambahkan jadi dua buah, udah pedes banget bagi saya.

Buah cabenya itu berasa ada manis² nya, manis pedas gitu lah rasanya, ini menurut lidah saya ya. Wajar sih, karena dia ini buah dan masak di pohon. Kalau selama ini kan makannya cabe masih hijau.


Jadi begitulah kira² review hasil panen cabai 'beli' yang kebetulan berhasil saya rawat hingga hari ini.

Sekarang nasib tanaman SiCabe saya ini akan seperti apa? Saya akan coba berusaha merawatnya, mau tahu apakah akan memungkinkan tumbuh bunga baru untuk jadi buah² cabai baru lagi.

Ya namanya juga usaha, walaupun sejauh ini saya masih belum maksimal di sini. Tapi akan tetap saya coba. Mengisi waktu luang selain ngeblog dan ngecamp, saya isi juga dengan ngebun.

Oh ya, saya juga ada tanaman lain, kita lihat ya bagaimana review panenan dari tanaman lain, tunggu saja di NGP untuk catatan berikutnya. Happy planting and make your home always green and you have something for your kitchen. -ngp- 
Saya mau cerita sedikit soal tanaman cabe yang saya beli bibitnya pada awal Juni 2023 lalu. Saya tanam di depan halaman rumah. Dengan melubangi floor semen yang ada di halaman depan, supaya bisa langsung ketemu tanah, digali dan tanam di sana.

Tanaman peliharaan saya ini saya beri nama SiCabe. Ini jadi tanaman yang saya fokus untuk pelihara sebagai latihan, bersama dengan SiJeruk.

Apakah bisa saya jaga tanaman dengan buah dan menumbuhkannya supaya berbuah lebih banyak. Itu jadi tugas saya.

Saya sempet buat postingan soal perkembangan tanaman cabe saya itu pada blog saya di Naturality Channel, tautan linknya saya lampirkan.


Belakangan saya jarang update tulisan lagi di sana, meski begitu saya masih tetap lakukan perawatan rutin, menyiram nya setiap pagi dan sore. Serta memberikan pupuk daun setiap tiga hari sekali. Dan pemberian pupuk organik cair dari fermentasi kulit pisang seminggu sekali. Selain itu ya sesekali saya berikan rendaman air beras juga.

Namun sayangnya ya perkembangannya relatif lambat ,dan terkesan kurang segar. Ini diakibatkan oleh hama semut yang menjadikan tanaman cabe saya ini sebagai tempat bermainnya.

Jadi daunnya layu, seperti kering dan gripis digigit si semut ini. Beberapa kali sempet saya lihat ada bunga calon buah baru tapi ya harus rontok dan gugur karena dirusak sama hama ini.

Saya sempet gunakan pestisida nabati tapi hasilnya nihil. Saya gunakan kapur semut yang saya goreskan ke batang yang dekat tanah, supaya semut tidak mau naik ke pohonnya eh tetap saja semut itu naik dengan sesuka hatinya. Saya bantai dengan membakar semut² itu tetap saja masih berani, malah efek apinya malah merusak daun.

Alhasil y beberapa Minggu terakhir saya amati koq pertumbuhannya stagnan. Sampai akhirnya Minggu ini saya lihat ada perubahan.

Dokumentasi 9 Juli 2023


Buah cabe yang hanya dua buah ini sekarang mulai berubah warna, dari yang sebelumnya hijau pucat, sekarang mulai berubah jingga.

Nampaknya buahnya mulai bergerak ke arah pemasakan buah. Saya akan amati, dari tanggal saya posting kali ini sampai nanti dia masak panen, itu berapa lama. Rencana saya akan coba gunakan bijinya dan akan saya semai, untuk dijadikan bibit baru ditanam kembali dari awal.


Selain tanaman cabe di halaman depan, saya juga punya tanaman cabe liar yang tumbuh di halaman belakang. Sempet saya pangkas habis dan kini sudah mulai tumbuh daun² baru, ya lumayan juga agak lebat sih.


Dulu saya pangkas karena itu jadi sarang hama, jadi saya pangkas. Di daun baru ini juga ada beberapa hama baru, tapi masih bisa saya basmi ketika saya melakukan penyiraman rutin.

Sesekali saya berikan pupuk daun juga sih ketika tanaman lain saya berikan pupuk daun. Namun untuk pestisida nabati yang saya berikan pada tanaman sebelumnya tidak berpengaruh apapun, tetap saja hama itu datang² lagi dan lagi, seakan-akan tidak ada efek apapun.

Buat saya sih, tidak berfungsi baik untuk pemberian pestisida nabati yang juga pernah saya buatkan postingannya tersendiri, sampai akhirnya habis dan saya jadi ragu untuk beli lagi.


Sempet terpikir untuk beli, tapi masih saya urungkan, masih mencari produk lain yang sekiranya lebih efektif paling tidak ada lah tanda² hama itu enggan datang, kalau ini tidak, si hama itu seperti tidak berasa kalau dia itu sedang dibasmi. #capedeh


Ya itulah kira² sedikit cerita soal peliharaan tanaman cabe saya saat ini, yang sepertinya nampaknya sedang berjalan menuju panen. Walaupun hanya 2 buah cabe, itu juga sebenarnya bukan dari proses tanam sendiri, tapi melanjutkan saja.

Semoga bisa ada buah baru dari hasil proses tanam sendiri yang saya lakukan.

Baiklah segitu saja sharing nya, sampai jumpa dicatatan sharing lainnya, masih di Naturality Green Plant, happy farming in your home. -ngp-
Pagi ini beruntung masih bisa merasakan libur hari raya, ya bisa libur walau gak panjang seperti karyawan PNS yang liburnya manjang dari Selasa s/d Minggu, Senin baru masuk kembali.

Tadinya saya mau ngecamp libur tengah pekan ini, tapi dipikir, saya ini punya hobi lain dan harus saya lakukan seimbang, apalagi hobi saya lainnya ini hubungannya dengan nyawa maklum hidup, yaitu tanaman dan peliharaan saya si cuit (baca: love bird betina).

Jadinya pagi ini libur kali ini saya akan planting tanaman² saya untuk masuk jajaran tanaman yang akan saya pelihara setiap harinya. Sebelumnya saya punya peliharaan SiJerik, SiCabe yang saya tanam di depan rumah tapi nasibnya kurang baik tumbuh tidak begitu subur, kemudian ada bawang prei dan beberapa bibit cabai dan bayam.

Hanya saja dari beberapa tanaman yang saya pelihara yang nampaknya tumbuh subur itu SiJeruk dan bawang prei, lainnya bibit² kecil ini kurang seger.

Oh ya ada satu lagi itu tomat. Jadi beberapa bulan lalu saya itu punya tomat busuk di kulkas, lalu karena eman jika dibuang begitu saja, saya buang di pot depan rumah, satu pot kecil dan dua polibag. Eh ternyata itu tomat mulai tumbuh dari tunas² kecil, rajin saya sirami juga tiap hari eh malah rimbun subur.


Makanya hari ini misi saya adalah Happy Planting #1: Mindahkan bibit tomat ke polibag, menghabiskan sisa tanah dan kompos di karung sebelumnya yang saya gunakan untuk menanam SiJeruk dan tanaman lainnya.


Untuk dokumentasi lebih jelas proses planting hari ini kalian bisa lihat ditautan video YouTube yang saya upload ke Naturality Channel. Ya video yang dibuang saya, jadi saya simpan saja di YouTube.

Alat² yang saya siapkan seperti yang bisa dilihat didokumentasi ya.

✓ Alat sekop, garu, sekop runcing.
✓ Tanah subur *sisa
✓ Kompos *sisa
✓ Polibag
✓ Bibit tomat
✓ Wadah untuk semai benih, manfaatkan wadah bekas es krim, eman dibuang sayang ternyata bisa saya manfaatkan sebagai wadah semai
✓ Alat semprotan
✓ Alat pendukung lainnya


Jadi ya saya isikan itu tanah dan kompos ke wadah semai, lalu ke polibag yang ada. Karena planting kali ini ya menyesuaikan bahan yang ada, tanahnya terbatas, jadi polibag yang dihasilkan nanti tergantung kecukupan tanah.

Alhasil dari hasil membagi-bagi, hanya bisa jadi 5 polibag, itu juga tidak full jadi masih 70% dari total kapasitasnya, malah ada 1 polibag yang paling hanya 65% dari kapasitas.

Sebelumnya saya kan naruh tomat busuk ke beberapa pot, nah 2 polibag itu bibit tomatnya subur tumbuh besar, nah yang dipot kecil ini tumbuhnya terbatas, kecil2 tapi emang rimbun. Jadi saya mau pindahkan mereka ke polibag² supaya bisa tumbuh sendiri², harapannya bisa berbuah sih.

Dari banyak bibit tomat itu saya pilihi, jadi yang ditanam dipolibag harapannya yang terbaik, nah beberapa bibit lainnya yang gak bisa ketanam karena kehabisan polibag dan tanah, saya sementara taruh dilabu ukur saya isi air larutan POC dari air fermentasi kulit pisang.

Ditaruh di sini malah lebih segar dibandingkan yang ditaruh di tanah tadi. Yang ditanah malah layu, mungkin akarnya kaget menyesuaikan diri dengan tempat hidup yang baru.

Sementara saya taruh di situ, harapannya bisa bertahan sampai saya berhasil dapatkan tanah baru dan saya bagikan ke polibag2 kecil sesuai jumlah bibit, saya mau mencoba menanam tomat, apakah berhasil kita lihat perkembangannya.


Untuk referensi menanam tomat berikutnya bisa tonton beberapa video di bawah ini, supaya tidak lagi melakukan kesalahan yang menyebabkan hasil tidak maksimal pada akhirnya.




Tapi ternyata dari yang saya lakukan ini ternyata ada hal yang kurang pas. Apa saja itu?

✓ Jadi ketika semai tomat itu seharusnya ya dipisahkan satu² per tanaman, jadi gak gerombol seperti itu (seperti yang saya lakukan). Jadi biarkan dia ditanam sendiri² pada media mini polibag, supaya memindahkan ke polibag besar lebih mudah.

✓ Polibag yang digunakan itu minimal adalah 35x35, sedangkan saya pakai polibag yang terlalu kecil, ini pasti akan menghambat pertumbuhan tomat saya nanti, coba saja buktikan.

✓ Media tanam di polibag itu dibiasakan itu tidak media tanam baru, artinya sudah disiapkan dulu media tanamnya sebelumnya supaya si tanah itu sudah netral dan normal dulu, jangan langsung.

✓ Kemudian usahakan gunakan batang penahan, karena jangan sampai si tomat kita ini rebah itu hambar pertumbuhannya.

✓ Metode tanamnya juga bertahap, jadi ketika akar nanti sudah tumbuh harus ditumpuk media tanam yang baru lagi, begitu terus. Sampai polibag nanti akan penuh dengan sendirinya.

✓ Lakukan pemberian air rutin pagi dan sore, untuk tomat kecil itu 250-300 ml air ya, gunakan takaran air botol mineral yang mini.

✓ Kesalahan saya yang lain adalah menanam lebih dari satu tanaman tomat dalam satu media tanam, itu salah besar, hasil yang diharapkan gak akan bisa maksimal. Tapi coba saja buktikan bagaimana ke depannya.


Nah yang saya lakukan divideo itu sepertinya kurang tepat ya. Kemudian bibit tomatnya masih kecil² dan dengan media tanam yang kecil itu akan sangat gak yakin bisa tumbuh subur.

Tapi nanti kita lihat, saya ini menanam hanya menggunakan insting saja, hasilnya akan seperti apa.

Tapi pada proses selanjutnya saya akan mencoba menanam tomat dari bibit benih menggunakan pengalaman² para penanam tomat yang sudah berhasil, saya akan coba ikuti caranya mereka ini.


Ini namanya juga eksperimen, soalnya ini baru pertama saya mencoba hobi baru ini.

Nampaknya saya harus banyak menonton tutorial dan menyiapkan bahan2 yang dibutuhkan lebih lengkap dari media tanam yang proper untuk dapatkan hasil yang memuaskan.


Hal² yang missed yang saya lakukan ini akhirnya saya temukan, jadi setelah beberapa lama saya tanam, saya tinggal eh si tomat2 tadi mulai layu. Waduh, panik dong, saya coba sirami sedikit supaya segar. Ini masa kritis karena proses tadi memang ada yang gak sesuai sih, saya akan lihat deh ke depan bagaimana.

Malah tomat yang saya taruh divas berisi air malah lebih seger tumbuhnya, tapi ya gak tahu bisa saja itu akar jadi busuk karena tidak ada media tanahnya.

Ini dia tanaman saya yang kini akan saya urus rawat setiap hari, semoga bisa memberikan pelajaran bagaimana berkebun yang baik. Sekaligus jadi pengisi waktu senggang kesendirian di rumah.

Yups, balik lagi ini eksperimen, akan jadi seperti apa nanti kedepannya, ditunggu saja catatan berikutnya di sini di Naturality Green Plant.






Segitu dulu catatan saya kali ini, ternyata menekuni hobi menanam gak semudah kita menonton YouTube, yang nampaknya mudah. Prosesnya yang harus dijalani dan itu akan menambah banyak ilmu.

Updatenya mungkin akan saya share dikolom komentar ya, terkait hal ini atau pada postingan yang lain masih di blog ini, NGP. Happy planting in your home. -ngp-
Happy planting 🤩 teman² hijau, ini adalah post yang ke-3 setelah postingan perdana pada beberapa hari yang lalu.

Post kali ini sebenarnya ini menceritakan dan memberikan review dalam pengaplikasian Pestisida Nabati from Infarm. Untuk informasi mengenai produk yang saya mau coba ini, bisa kalian baca melalui tautan yang tersedia.


Sekedar informasi, saat ini saya tengah menanam beberapa tanaman yaitu SiJeruk, SiCabe dan SiTomat dan beberapa tanaman lain yang masih bibit dan tengah proses penyemaian bibit.

Belajar tutorial via YouTube channel Infarm.id

Oh ya, jadi lupa kan. Pada post kali ini saya mau jelaskan dan sekalian sharing bagaimana Pestisida Nabati from Infarm ini saya gunakan.

Pastinya agar efektif, ikuti anjuran penggunaan yang tertulis pada label kemasan. Mengingat ini adalah produk pestisida nabati atau organik sehingga kemungkinan efektifitas pestisida ini dipengaruhi oleh konsentrasi pekatan juga.

Apa saja yang perlu disiapkan?

✓ Pestisida Nabati 30 ml pekatan.

✓ Air bersih sebanyak 1 liter.

✓ Alat bantu semprot atau water spray.


Setelah alat bantu sudah siap, mari kita mulai dengan pengaplikasian di kebun anda.

1. Campurkan 30 ml pekatan pestisida nabati dari Infarm ke dalam 1 liter air yang telah dimasukan ke dalam botol semprot.

2. Kocok hingga rata biarkan larutan pekatan tadi tercampur merata dengan air. Jika sudah merata, berarti pestisida nabati siap untuk digunakan.

3. Lakukan penyemprotan ke area daun secara merata dan menyeluruh terhadap daun-daunan rimbun tanaman peliharaan saya. Menurut anjuran dari kemasan, lakukan penyemprotan 3x sehari. Tapi saya hanya lakukan sehari 2x yakni pagi hari dan sore hari.

4. Disarankan untuk tidak melakukan penyemprotan pestisida pada siang hari.


Hari ini 16 Juni 2023 saya mulai mencoba penyemprotan pertama, saya gunakan 30 ml untuk takaran 1 liter air. Aroma pekatan pestisida nabati ini cukup menyengat, aroma bawang yang telah diekstrak bersama bahan alami lain.

Namun ada yang menarik, oleh karena bau nya yang menyengat ini justru koq malah mengundang lalat datang, secara lalat itu kan serangga, tapi dia datang ketika saya sedang mencampur pekatan dan air, malah datang beberapa ekor lalat 'besar'. Jujur sih baunya ini seperti limbah dari bawang putih gitu, wajar sih bau begini jadi ngundang lalat datang.


Setelah saya campurkan ke dalam botol semprot spray, kemudian saya semprotkan ke tanaman peliharaan saya saat ini.

Ini dokumentasi ketika saya menyemprotkannya di tanaman peliharaan saya, SiJeruk


Sekarang tinggal kita lihat nanti sore, sore saya akan lanjutkan dengan semprotan kedua hari yang sama. Sehari minimal 2x penyemprotan.

Sore hari dihari yang sama saya lakukan penyemprotan kedua hari ini. Evaluasi penyemprotan pertama, masih ditemukan semut² yang datang, terutama ditanamkan SiCabe itu saya temukan semut² dengan riang gembira naik turun dahan SiCabe, bener² mengesalkan sih, seakan pestisida yang saya semprotkan ini tidak berguna.

Oke, gak ada yang instan ya. Saya akan coba lakukan rutin. Untuk hari pertama ini saya gunakan dosis 30ml untuk 1 liter. Rencana untuk hari kedua ini saya akan gunakan dosis 15ml untuk 500 ml air, jadi saya akan lakukan penyemprotan fokus, dimana 500 ml ini akan saya fokuskan pada SiCabe, SiJeruk dan 3 tanaman cabai liar.

Kita lihat nanti besok pagi, apakah sudah ada efek dari penyemprotan full hari pertama ini. Saya jujur saja masih tidak terlalu yakin dengan pestisida nabati ini. Tapi kita lihat saja dengan rutin kita semprotkan.


Ke-2, 19 Juni 2023
Ini penyemprotan pestisida yang ke-2, jadi ada jeda beberapa hari, saya tidak menyemprotkan rutin tiap hari 2x. Karena kesibukan jadi saya gak sempat melakukannya.

Baru yang sekarang adalah semprotan ke-2 akan rutin saya lakukan pagi dan sore hari nanti. Sejauh ini efeknya belum ada karena serangga terutama semut masih saja menyambangi tanaman kesayangan saya, dan itu sangat mengganggu.

Penyemprotan kedua ini saya kurangi dosisnya tapi secara perbandingan takaran ya sama saja, 15ml untuk 500ml air dan saya semprotkan untuk beberapa tanaman peliharaan saya, SiJeruk, SiCabe, SiTomat dan 3 cabai liar.


Ke-3, 20 Juni 2023
Penyemprotan hari ini saya lakukan hanya pagi saja, karena sorenya saya ada kegiatan. Dosisnya juga saya kurangi, 7ml / 250ml air. Karena ya ngirit soalnya tanaman yang disemprot sedikit, terlalu mubajir juga kalau buat pekatan terlalu banyak.

Sejauh ini hama semut dan laba² ya masih ada, selalu setiap hari saya harus membantai mereka beberapa ekor tapi selalu kembali lagi dan lagi.


Ke-4, 21 Juni 2023
Hari ini saya lakukan penyemprotan 2x pagi dan sore. Dosisnya 7ml / 250ml. Masih sama, semut dan laba² masih berkeliaran. Kalau di SiCabe itu di depan semutnya gak ada habisnya merusak tanaman cabe saya, entah bingung harus diapain supaya mereka ini pergi. Semprotan hama ini tidak berefek sama sekali sepertinya.


Ke-5, 22 Juni 2023
Hari ini pagi dan sore saya lakukan penyemprotan seperti biasa, dengan dosis sama seperti hari kemarin, yakni 7/250. Pagi dan sore ini sebelum penyemprotan saya masih menemukan semut dan laba² hinggap pada tanaman SiJeruk, saya bantai mereka tanpa ampun, bahkan saya menemukan ulat kecil pada salah satu daun muda, itu pun langsung saya eksekusi mati.

Pada tanaman SiCabe saat ini kondisinya masih merana, masih dijumpai semut² bermain di daun dan dahannya, menyebalkan sekali, saya bantai tetap datang lagi. Tanaman cabe liar yang 3 pcs kondisinya juga masih saja diserang hama, hama kutu kebul, semut dan hama lainnya yang menyerang daun, sangat mengganggu.

Semprotan hama juga saya lakukan pada beberapa bibit tanaman tomat yang sudah mulai rimbun, sebenarnya sudah waktunya dipindahkan ke polibag yang lebih layak atau media tumbuh yang layak.

Saat ini kondisi pekatan pestisida nabati hampir habis, mungkin tinggal 1,5x semprot lagi pekatan habis dan saya harus memikirkan cara lain untuk menghancurkan hama² perusak.



Sekian dulu catatan saya, update mengenai pengaplikasian dari pestisida nabati akan saya lanjutkan sampai botol yang saya beli ini habis, dan selama itu akan saya tulis updatenya dipostingan ini. -ngp-