Tampilkan postingan dengan label Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Umum. Tampilkan semua postingan
Beberapa waktu lalu kan sekitar awal Mei 2024 beberapa benih ditanam, harapannya bisa jadi start awal punya kebun untuk support dapur. Kali ini ada usaha jilid ke-2, dimana pada jilid pertama sebelumnya kurang sukses.

Hanya berhasil satu tanaman yaitu cabe yang ditanam di depan rumah dan kini subur, tumbuh banyak buah² cabe, tahun ini umurnya sekitaran setahunan.

Ini dia lahan tanam di samping rumah, buat tanam beberapa bibit di sana.

Ini disisi lainnya, di tengah itu lubang pembuangan irigasi dari rumah, kalau cuci² di halaman, airnya terbuang ke saluran buatan alami. Pasokan airnya ya dari situ.

Pada jilid ke-2 ini kita akan lihat siapakah yang bertahan, siapa yang akan gugur. Berikut ini beberapa tanaman yang dalam progres:
1. Terung dayak
2. Pepaya
3. Timun
4. Labu
5. Kangkung
6. Cesim
7. Tomat
8. Cabai rawit
9. Cabai merah panjang
10. Kemangi

Sedangkan tanaman lain yang sudah eksis adalah:
1. Cabai rawit 'gendut' di depan rumah
2. Lidah buaya
3. Rimpang jahe-kunyit
4. Cabai rawit 'gendut' di samping rumah (tumbuh liar)

Ada kangkung, sesim dan tomat sebelah kanan yang jarang² itu. Yang tomat rencana mau dipindah ke lahan di sebelah.

Dari bibit² yang diusahakan untuk disemai, nampaknya ada dua bibit yang nampaknya agak terlambat tumbuh, yaitu bibit pepaya dan cabai merah panjang.

Untuk pepaya ini sudah disortir dengan memilih bibit yang berbobot, tapi tetap saja ketika disemai dengan cara konvensional tidak juga tumbuh. Mungkin ya perlu cara khusus, karena ketika semai tidak baca literatur khusus semai pepaya itu bagaimana.

Kalau untuk cabe merah panjang ini memang belum ada tempat buat semainya, karena potnya ini belum ada yang kosong dan lahan juga terbatas karena sudah terisi beragam bibit tanaman yang lainnya.

Sama seperti di pertengahan tahun tahun 2023 yang lalu saya memulai musim tanam. Musim tanam yang aneh sih, dimulai diakhir musim hujan, biasanya kan musim tanam dimulai saat memasuki musim penghujan, karena pasokan air berlimbah dan kelembaban tanah terjamin.

Suasana pagi libur tengah pekan, ngurusin burung peliharaan, dan siram² tanaman dan cabut rumput pengganggu lahan tanam.

Post diblog ini mulai akan ramai lagi beberapa waktu kedepan, sama seperti periode tanam tahun lalu.

Segitu dulu post awal ini, pembahasan berikutnya akan kita bahas dipost lainnya, mungkin untuk masing² tanaman atau entah bagaimana nanti ya. Mudah-mudahan bisa konsisten mengisi kembali blog ini. ngp

#onedayonepost
#umum
#pengalaman
#benihbaru
#bibitbebetbobot
#musimtanam2024
#musimkemarautiba
Media tanam yang saya gunakan pada persiapan berkebun tahun ini saya pakai dari produknya Panpas Garden. Diproduksi dari Pasuruan, Jawa Timur.

Saya dapat media tanam ini dari teman kantor, yang kebetulan menjual atau mendistribusikan media tanam siap pakai ini. Satu sak itu harganya cukup murah meriah, ya menurut saya sih murmer.

Komposisi dari media tanam ini antara lain campuran kompos, organik, skem bakar, cocopeat, tanah dan pasir. Campurannya cukup homogen dan gembur sekali sih, nampaknya cocok sekali untuk media tanam.


Jika mau langsung digunakan sebagai media tanam langsung juga bisa. Hanya saja karena saya beli gak begitu banyak jadi saya oplos dengan tanah yang saya ambil dari kebun depan rumah.

Kalau dari testimoni teman yang sudah pakai media tanam ini sih hasilnya oke banget. Coba nanti kalau di saya ini kan dicampur, hasilnya akan seperti apa.

Oh ya, bagi yang tertarik media tanam ini bisa menghubungi nomor ini 0851-0179-3407 (Musafik). Area distribusinya saat ini yang cepat ya untuk area Pasuruan, Jawa Timur ya. Tapi lebih pastinya hubungi saja nomor tersebut ya.

Segitu saja sharing produk yang bisa saya bagikan ya, semoga bisa membantu teman² yang ingin berkebun. Media tanam seperti ini banyak ragamnya, tinggal cari saja toko yang jual urusan tanam atau berkebun pasti ada, hanya mungkin merknya beragam. Karena sebenarnya kita bisa koq buat media tanam ala kita sendiri.

Selamat berkebun, happy planting. -ngp

#produk
#berkebundirumah
#umum
#produk
#pengalaman

Hampir lama juga saya vacuum untuk urusan berkebun ini. Dimenjelang akhir April tahun ini, kebetulan ada ayah datang berkunjung dari jauh, beliau mengisi waktu dengan memanfaatkan bahan² yang ada mau berkebun.


Wadah air mineral sekali pakai jadi sarana pengganti pot. Media tanamnya pakai tanah dari kebun depan rumah, lalu humusnya kebetulan pakai stok humus yang pernah saya beli beberapa bulan lalu.


Beberapa bulan terakhir memang saya sendiri, pulang kerja sudah lelah, ketika akhir pekan terkadang saya isi dengan aktivitas outdoor, akhirnya jadi jarang di rumah.

Beberapa tanaman peliharaan saya sebelumnya sempet terbengkalai, tanaman jeruk dihajar hama, akhirnya mati. Tanaman tomat yang ditanam di pinggir halaman rumah tertebas mesin potong rumput tetangga akhirnya mati.

Yang berhasil selamat dan panen itu ya cabai rawit yang ditanam tahun lalu (2023) pertengahan tahun. Hasilnya sudah bisa dinikmati saya dan tetangga.

Kali ini mau mencoba menanam beberapa tanaman, seperti kemangi, mindahin tanaman lidah buaya dan mencoba merawat tanaman yang diduga terung²an (tapi belum bisa dipastikan sih).

Persiapan awal ya menyediakan media tanamnya dulu. Pas kebetulan Minggu, jadi bisa bekerja bersama, berkebun bersama.


Sore harinya saya dan ayah saya coba ke Superindo untuk cari bibit tanaman yang bisa ditanam di sekitar halaman rumah, untuk mengisi waktu selama liburan di sini. Sekalian juga melakukan beberapa eksperimen, mencoba media tanam dari tanah yang berbeda.

Di Superindo, bibit ini dijual @10K

Tinggal nanti dilihat setelah proses persiapan ini, akankah bibit² tanaman ini bisa jadi tanaman yang menghasilkan?

Lokasi tanamnya ya kalau gak di pot ya di tanah di samping rumah. Jadi ada yang mengandalkan nutrisi alam dan ada yang via pot.

Ini bibit tomat dalam pot, ditanam 02-05-2024

Ini bibit cesim, ditanam 02-05-2024

Ini bibit kangkung, ya bisa buat makan love bird dan majikannya tumis², ditanam 02-05-2025

Untuk awal ini, saya mau sharing itu dulu. Perkembangan berikutnya saya akan update dipostingan berikutnya. Mudah-mudahan kedepan bisa mulai lagi mengisi post diblog ini. -ngp

#onedayonepost
#persiapantanam
#potdarigalonminerale
#pengalaman
#umum
#kebunrumahan
Ternyata efek dari pupuk organik cair yang disiramkan rutin dulu efeknya gak instan, efeknya setelahnya dan kita jangan nunggu, biarkan saja hidup alami, hasilnya baru terasa.

Ingat kan tanaman cabe kecil di halaman rumah, yang pernah panen hanya dua buah cabe saja, yang saya beli pada awal Juni 2023.


Setelah panen pertama itu pertumbuhannya stagnan, hingga akhirnya saya sering berikan siraman rohani #upsbukan, siraman air cucian beras dan ampas kopi atau teh. Tapi setelah pemberian ya gak ada pengaruh apa², semut masih sering rajin datang, kemudian saya fokus basmi semut hitam.


Lama saya gak perhatian, biasa rajin siram tiap hari, ini tidak. Disiram pas kebetulan lagi bersihkan kandang burung 🐦.

Ternyata si cabe mungil ini muli tumbuh ketika datang hujan pertama, disitu mulai pertumbuhannya terpancing dan tumbuh meninggi sampai saat ini saya catat dokumentasinya.


Lihat kan, tinggi sekali dia sekarang, bedakan ketika diawal Juni 2023 lalu, link post di atas.

Buahnya lumayan besar² sih walau ya gak semua, dan tumbuh buahnya gak serentak, tapi sendiri², yang buah tumbuh dulu dia lebih besar, lainnya mengikuti karena tumbuh belakangan.

Jadi terpikir untuk memberinya nutrisi lagi. Maklum belakangan saya jarang masak nasi, jadinya gak ada air rendaman beras.

Belakangan juga sudah jarang ngopi atau ngeteh, jadi gak ada ampas kopi atau teh yang bisa saya bagikan di tanah.

Tiap pagi saya gak lagi rajin siram sekarang, saya hanya melihat daun² kuning yang hendak rontok saya rontokan, supaya hanya daun hijau sehat saja yang ada.

Sayangnya banyak laba² jenis ini bersarang di tanaman cabe kesayangan, mereka gak membuat jaring tapi mereka bertengger dan sembunyi dibalik daun² tanaman cabe.

Begitulah kira² update si cabe mungil yang dulu kerdil kini sudah tumbuh tinggi. Kita tunggu nanti panennya bagaimana, pedas kah, atau maniskah? ngp

#onedayonepost
#cabe
#umum
Pernahkah kalian ketika berenang di kolam renang umum, saat berenang kalian merasa tidak kuat ketika mata kalian terkena air kolam, seperti pedih, belum lagi berbau suatu kimia gitu?

Sebenarnya yang baik sebuah kolam renang itu tidak berbau, apalagi sampai membuat mata pedih. Aroma yang kita hirup dan terkadang membuat mata kita merah adalah kloramin.

Apa itu kloramin?

Merupakan produk samping kimia dari senyawa berbasis nitrogen yang mengoksidasi klorin dalam air. Mereka disebut sebagai produk sampingan disinfektan (DBP)

Klorin sendiri merupakan zat kimia sering digunakan untuk membasmi kuman dan penjernih air, seringnya dipakai di kolam renang.

Ilustrasi, klorin dan kaporit. Gambar diambil dari Google


Lalu apa itu kaporit?

Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Ca(ClO)2. Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air. Senyawa ini relatif stabil dan memiliki klorin bebas yang lebih banyak daripada natrium hipoklorit (cairan pemutih).

Nah jadi dari sini kita paham, kalau yang buat kolam renang paling menggunakan klorin. Sedangkan natrium hipoklorit itu jadi sumber aroma seperti 'sperma' gitu, yang biasa tercium dari cairan pemutih.

Ketika kaporit ini bereaksi dengan air, akan muncul gas klorin, nah jika tertelan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh.

Bahkan gas klorin yang gak berwarna ini bikin mata pedas, hingga sulit bernafas sampai ke tenggorokan rasanya apalagi ketika ada dalam ruangan tertutup. Karena memang secara teori efek gas klorin dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan penyempitan saluran dan pembengkakan paru-paru. 

Saya mengalami ini ketika sumur di rumah itu diberikan kaporit untuk membersihkan air sumur, tapi komposisinya atau konsentrasinya terlalu banyak akhirnya air sumur jadi pekat, dan terangkat ke jaringan pipa ke kamar mandi, pas airnya keluar bercampur kaporit langsung menimbulkan gas yang memedihkan mata dan membuat sulit bernafas. Rasanya lemas sekali, bayangkan jika tidak bisa keluar kamar mandi, bisa pingsan di dalam.

Nah bahaya sekali kan, hal yang sekiranya sederhana ternyata bisa berdampak sistemik.

Saya sengaja menulis post ini sebagai pengingat, agar lebih berhati-hati ketika berhubungan dengan kimia, dan ini sangkut paut dengan air, yang mana jadi sumber kehidupan utama makluk hidup.


Oh ya, ada hal lain yang perlu kalian tahu:
Jika kalian ke kolam renang, di sana airnya berbau kaporit sekali. Kemungkinannya ada dua hal, pertama memang si kolam kebanyakan kaporit. Kedua adalah karena efek reaksi antara kaporit dengan air seni, semakin banyak kandungan air seni dalam kolam, maka bau kaporit akan semakin kuat.

Kita semua tahu bahwa gak aneh ketika banyak orang yang terkadang sembarang buang air seni di kolam ketika berenang, terutama anak², walaupun gak menutup kemungkinan orang dewasa juga kerap melakukannya.

Tindakan tak terpuji ini jangan ditiru ya! Kelakuan binatang ya seperti ini.


Apabila mengalami masalah air sumur terbuka yang kondisinya kotor, tidak jernih dan berbau, biasanya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) memberikan bantuan PAC (Poly Aluminium Chloride) 10% dan soda abu.

PAC adalah chemical yang sering digunakan dalam proses penjernihan air. Jenisnya merupakan koagulan. Lebih banyak dipilih daripada Alumunium Sulfat (tawas).

Soda abu adalah turunan dari natrium karbonat yang biasa digunakan sebagai bahan dasar berbagai bidang industri. Biasanya, soda ash dimanfaatkan sebagai pengatur pH untuk mempertahankan kondisi alkalin agar lebih stabil.

Lalu, bagaimana mengenai konsentrasi campurannya?

#1 Hitung volume air sumur dengan acuan 1m³ air = 1000 liter = 4 buah buis beton diameter 80 cm.

#2 Siapkan 500 ml atau 500 CC atau 2½ gelas belimbing PAC10%. Dan 250 ml atau 250 CC atau 1¼ gelas belimbing soda abu. Siapkan pula kaporit60% ¼ sendok teh.

#3 Campurkan bahan diatas ke dalam volume sumur 1m³ tadi.

#4 Kemudian diamkan selama 45 menit, setelah itu barulah air bisa digunakan.

Selengkapnya kalian bisa baca juga di sini.

Takaran konsentrasi yang kurang tepat malah akan membuat hasilnya jadi maksimal, justru malah 'meracuni' sumber air. Ini seperti yang terjadi pada sumur yang saya miliki, ketika campuran konsentrasi kaporit terlalu banyak, malah jadi over muncul gas klorin yang malah jadi masalah baru.


Selain seperti yang telah dibahas di atas tadi, efek dari paparan kaporit terhadap makluk hidup (manusia), antara lain:
(-) Iritasi sistem pernafasan
(-) Susah bernafas
(-) Sakit tenggorokan
(-) Batuk
(-) Nyeri dada
(-) Iritasi pada mata
(-) Iritasi pada kulit
(-) Mual, muntah dan pandangan jadi kabur
(-) Efek rasa seperti terbakar pada mata, tenggorokan dan hidung

Itulah dia ya efek paparan kaporit yang konsentrasinya terlalu berlebihan. Walau tidak mematikan saat itu, tapi kalau terpapar dalam ruangan tertutup, bisa saja mengalami gagal nafas dan pingsan karena lemas tidak bisa menghirup udara segar, bahaya juga.

Terakhir ada yang perlu kalian tahu juga, bahwa kaporit yang sudah menjadi gas klor sifatnya lebih berat dari udara sehingga udara di tempat yang lebih tinggi umumnya tidak ikut terpapar.


Ya begitulah kira² serba-serbi soal kaporit dan saya jadi paham apa yang saya alami ketika saya terpapar kaporit dalam bilik kamar mandi, oleh karena air sumur yang masuk ke pipa air ke kamar mandi terlalu terkonsentrasi kaporit.

Semoga catatan ini bisa jadi pengingat buat saya dan nambah pengetahuan seputar air, air dan air.

Selalu jagalah sumber air bersih untuk kelangsungan hidup generasi mendatang, jaga siklus air tetap berjalan dengan semestinya. -ngp

#onedayonepost
#kaporit
#gasklor
#sodaabu
#teori
#umum
Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah infografis di sosial media mengenai air, bahwa kita ini yang kesehariannya mengambil air dari sumber sumur akan dikenakan biaya tertentu, syarat ketentuan berlaku.

Post beberapa hari belakangan memang lagi bahas air, air dan air, karena pas juga saya lagi kesulitan air bersih karena sumur di rumah tidak layak pakai.

Selama ini penggunaan air berbayar ya hanya pada air yang dikelola perusahaan air, misalnya PDAM atau mungkin instalasi air lokal skala komplek perumahan, dimana kita harus membayar jumlah tertentu atas pemakaian air kita.

Untuk rumah tangga yang selama ini mengambil air dari sumur yang digali/ dibor sendiri di sekitar rumah mereka tidak pernah membayar biaya tertentu. Paling ya biaya listrik untuk pompa sumur tersebut.

Namun ada juga sumur yang dibor secara kolektif oleh warga suatu perkampungan atau perumahan, lalu kemudian biaya pemakaiannya dengan membayar sebagai urunan perawatan atas instalasi air yang dilakukan kolektif ini.

Selain itu ada pula warga yang secara kolektif melakukan instalasi perpipaan atas air yang diambil dari sumber mata air, terkadang ada juga biaya yang dikeluarkan rumah tangga untuk biaya perawatan kolektif atas penggunaan air tersebut.

Ilustrasi air yang mengalir deras dari lubang bor sumur air tanah. Gambar diambil dari Google

Nah atas itu semua, fokus bahasannya adalah soal air sumur warga yang akan dikenakan biaya tertentu, karena selama ini warga menggunakan sumur air tanah secara cuma².

Bagaimanakah aturannya?

Jadi tujuan adanya aturan ini adalah guna menjaga keberlangsungan air tanah. Aturan ini dikeluarkan oleh Kementrian ESDM dalam sebuah keputusan menteri, yakni Nomor 291.K/GL.01/MEM.G/2023 tentang Standar Penyelenggaraan Persetujuan Penggunaan Air Tanah.

Aturan ini sendiri ditandatangani oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 14 September 2023.

Dimana isi utama dari aturan tersebut yang dibahas dalam post kali ini adalah "penggunaan air tanah paling sedikit 100 meter kubik per bulan per kepala keluarga, atau penggunaan air secara berkelompok dengan ketentuan lebih dari 100 meter kubik per bulan per kelompok, perlu mengajukan izin ke Kementerian ESDM."

Lalu, 100 m³ itu kira² berapa liter sih?

Jadi 1 m³ sama dengan 1000 liter. Jadi jika paling sedikit 100.000 liter per bulan, rata² per hari adalah 3.333,33 liter. Di sana tertulis bahwa 3.333,33 liter per hari per kepala keluarga.

Berkaca dari diri saya sendiri saja ya ini, pas saya lagi krisis air dan penggunaan air untuk saya pribadi akhirnya bisa dikira-kira, untuk keperluan mandi 2x saja butuh @50 liter per sekali mandi. Untuk WC pup itu dihitung sekali sehari misalnya, itu butuh 40 liter. Belum untuk buang air kecil 40 liter deh. Jika digenapi, anggap saja sehari butuh 200 liter. Jika dikalikan sebulan, total bisa 6000 liter atau hanya 6 m³ per bulan. Angka itu sepertinya masih aman, 6% saja dari batas maksimal sesuai aturan.


Lha yo itu kepiye jal? Apakah saya harus melakukan ijin ke Kementrian ESDM?
Kalau berdasarkan penjelasan Katim Pelayanan dan Perijinan Air Tanah Kementrian ESDM Budi Joko Purnomo, tidak perlu jika rumah tangga kecil yang mana per bulan kubikasi airnya hanya maksimal 30 m³.



Syarat² dan proses pengajuan ijin ini seperti apa?

Permohonan ijin ini bisa dilakukan oleh perseorangan, kelompok masyarakat, instansi pemerintah, badan hukum hingga lembaga sosial.

Adapun syarat² nya antara lain:
✓ Identitas pemohon
✓ Alamat sumur (eksplorasi/pengeboran air tanah)
✓ Koordinat rencana titik pengeboran/penggalian eksplorasi air tanah (decimal degree)
✓ Jangka waktu penggunaan air tanah
✓ Keterangan, sumur bor yang dibuat ini merupakan sumur bor keberapa


Selain itu ada berkas lain pendukung/pelengkap yang harus disiapkan antara lain sbb.:
✓ Bukti kepemilikan tanah (berupa AJB, SHM, SHGB atau surat perjanjian sewa)
✓ Surat pernyataan bermaterai yang menyatakan bahwa tanah yang ditempati tidak sedang disengketakan
✓ Ijin dokumen lingkungan hidup atau persetujuan lingkungan
✓ Surat kesanggupan pembuatan sumur resapan


Ternyata berkas itu di atas masih belum cukup, karena masih ada berkas pendukung lainnya, sbb.:
✓ Rencana konsumsi debit per hari dalam satuan m³
✓ Rencana peruntukan penggunaan air tanah
✓ Design konstruksi sumur bor

Ilustrasi sumber mata air seperti sumur sumber. Gambar diambil dari Google.

Setelah berkas² itu semua siap, berkas tersebut akan diverifikasi oleh Badan Geologi, melalui kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL), dimana ybs. akan memverifikasi dan mengevaluasi pengajuan tersebut.

Baru setelah verifikasi dan evaluasi keluar, disetujui atau tidak, barulah bisa lanjut ke proses pengeboran sumur.

Nah jadi, aturan ini yang kebetulan saya dapat ini adalah ketika kita belum punya sumur. Jika sumurnya sudah ada, mungkin ada tahapan yang akan diskip atau lebih ke evaluasi, untuk penerbitan ijinnya.

Secara, aturan ini keluar belakangan sedangkan banyak sumur² rumah tangga di Indonesia selama ini tidak pernah diribetkan dengan ijin² seperti ini, hanya baru saat ini saja ada aturan baru ini.


Kedepannya, sumur² air tanah yang telah mendapatkan ijin wajib memasang meteran air di output air dari sumur tersebut.

Dimana setiap periodik pihak dari PATGTL akan melakukan pengecekan rutin terhadap meteran yang terpasang tersebut.

Penggunaan air tanah yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan kegiatan pertanian di luar sistem irigasi yang ada maka ijin diberikan selama proses penggunaan itu tetap berjalan.

Sedangkan untuk penggunaan air tanah untuk selain kegiatan tersebut diatas, maka ijin diberikan selama 7 tahun, dan jika habis bisa diperpanjang.


Pemerintah memang harus turun mengatur ini, walaupun kita sebagai masyarakat merasa direpotkan dengan ini, karena pastinya pengurusannya gak simpel.

Tapi kalau gak diatur, bisa² cadangan air tanah kita semakin menipis, ketika musim hujan air hujan mengalir begitu saja tanpa bisa terserap tanah.

Tapi mudah-mudahan dengan ini bisa tercerahkan sih ya. Kesimpulannya, dengan asumsi pemakaian rumah tangga keluarga sederhana, kita gak perlu ijin terkait sumur. Tapi ketika kita punya rumah dengan kelas menengah ke atas dengan akumulasi penggunaan air yang melebihi aturan wajib ada ijinnya, gak bisa sembarang sedot air begitu saja.

Sampai jumpa dipost lainnya, entah masih bahas air lagi atau sudah berubah topik. Semoga pasokan air kita bisa terus stabil sekarang dan hingga bisa dinikmati anak cucu kita kelak. -ngp

#onedayonepost
#air
#kementrianesdm
#airsumur
#umum
Air memang jadi sumber daya paling vital buat kehidupan manusia dimanapun rasanya. Bahkan ilmuwan yang tengah mencari planet lain untuk hunian baru saja pertama-tama mencari tanda keberadaan air.

Air itu sangatlah vital, karena dari air itulah awal kehidupan bisa dimulai, sumber penghidupan. Itu kenapa ketika menghadapi kekeringan banyak yang kerepotan.

Musim kemarau tahun ini saya alami di rumah, bukan di kos²an seperti tahun sebelumnya. Di rumah yang saya tinggali ini menggunakan atau memanfaatkan air dari sumber sumur bor.

Sumur bornya ada di halaman teras rumah. Digali atau dibor tidak terlalu dalam, hanya kurang lebih empat meteran saja. Entah apa alasannya, tapi sepertinya ya ketika digali sedalam itu sudah menemukan air. Tapi, kualitasnya sepertinya tidak diperhatikan.

Sumur ini digunakan untuk sumber air dua rumah, rumah saya dan rumah sebelah kiri. Karena dua rumah ini merupakan satu pemilik, dibuatkan satu sumur di halaman rumah saya ini.

Itu dia sumur yang berbentuk lingkaran, ditutup dengan sebuah cor beton, terdapat dua pompa sumur bor. Didekatnya ada keran air untuk siram² dan cuci².

Sekedar informasi, di belakang rumah ini ada sungai kecil, tidak besar juga, tapi gak terlalu kecil juga. Sungai ini aliran airnya cukup stabil, tidak melimpah ruah tapi stabil mengaliri air. Soalnya kan ada tuh sungai dengan dimensi besar tapi airnya gak sesuai dengan ukuran sungainya.

Kemudian, di sisi lain di depan kanan rumah (arah jam 2), terdapat sebuah kolam lele dumbo. Kolam lele ini kerap membawa aroma tidak sedap gitu. Tahulah bagaimana habitat hidup kolam lele ternak. Apalagi ikan lele di sini diberi makan bangkai ayam/bebek rutin, wajar jika airnya jadi pekat dan memberikan aroma yang tidak sedap.

Nah, belakangan ini kualitas air sumur di rumah seperti berbau. Dari sisi warna memang agak berwarna kekuningan kadang kehijauan, tapi masih bening, tidak keruh sekali.

Sejak awal memang saya menilai air sumur ini tidak begitu fresh airnya, jika dibandingkan rumah tetangga sebelah kanan (arah jam 3), dimana air mereka jernih dan bersih. Padahal dibor di sisi lebih dekat dengan kolam lele.

Saya menganalisa air sumur yang belakangan membau ini disebabkan beberapa hal, seperti:
(-) Oleh karena musim kemarau, debitnya terbatas, sehingga intensitas air dan pertumbuhan lumut atau alga atau kotoran atau hal² lain di sumur ini jadi meningkat. Jika musim penghujan tiba, setidaknya konsentrasi air tetap dan air baru itu bisa bercampur sehingga tidak lagi pekat.

(-) Dugaan lain adalah nampaknya kolam lele di seberang sana itu ada rembesan ke dalam tanah dan nampaknya ya alirannya itu mengarah ke sumber sumur yang saya gunakan ini.

Itu dia kolam lele dumbo (arah jam 2), sebelahnya ada percis rumah tetangga yang airnya sumurnya lebih bersih.

Kenapa saya menduga ke arah sana?

Karena baunya itu hampir serupa, seperti bau comberan gitu, mirip² aroma semriwing yang tercium dari arah kolam jika terbawa angin. Lalu kemudian, ketika saya menggunakan air di rumah untuk cuci kaki saja, efek setelahnya dari cuci kaki ini bukannya bersih malah bikin berbau, layaknya seperti kaki kita habis tercebur ke air comberan gitu, baunya sampai tercium lho. Nah lho, ini kan parah. Berarti kan sumber air bersihnya memang gak layak pakai.

(-) Dugaan lain adalah ada rembesan dari cucian air di atas teras saya. Saya kan sering cuci² di teras, dimana teras saya ada keran air dan dekat sekali dengan lubang sumur. Nah ini ditakutkan ada rembesan yang bisa saja turun ke sumur. Kan saya sering mencuci kandang burung, ditakutkan air cucian kandang burung yang berisi kotoran burung juga ikut merembas ke dalam.


Semua itu hanya dugaan yang belum tentu kebenarannya. Tapi kita kan hidup bukan cuma menduga, perlu ada solusi.

Kemarin sore saya sempat diskusi dengan tetangga sebelah rumah percis, membahas air ini dan beliau juga merasakan apa yang saya rasakan, yakni kualitas air yang buruk.

Kebetulan ya kami sepakat berencana memberikan chemical penjernih air, entah itu kaporit atau sejenisnya. Kebetulan tetangga saya juga menggunakannya di tempat kerjanya. Dalam waktu dekat akan diujicobakan untuk memberikannya ke dalam sumur ini.

Nah kita lihat saja perkembangan selanjutnya bagaimana kualitas air sumur ini, lebih baik, lebih buruk atau malah sama saja tidak ada perubahan.


Sedih rasanya, habis mandi bukannya fresh tapi berasa kaya belum mandi, sesekali tercium bau² yang kurang sedap. Sabun mandi seakan-akan hanya memberikan efek netral saja.

Kamar mandi juga mudah berlumut dan kotor, membuat aroma kamar mandi jadi tidak sedap.

Ini dia view kamar mandi, yang jadi gak fresh dan berbau.

Sayang memang beberapa kali saya tinggal di kos dulu selalu saja bermasalah dengan kualitas air dan stok debit airnya. Kos terakhir sebelum saya tinggal rumahan ini juga sama, meski jernih kualitas airnya itu mengandung lumpur lumut yang mudah sekali ngendap dan menghitam, agak berbau juga.

Apa yang saya alami ini masih jauh lebih baik, bayangkan saudara² kita di daerah lain yang mengalami kekeringan parah, malah tidak dapat air sama sekali, jika pun dapat kualitas airnya lebih buruk bahkan gak layak sama sekali.

Segitu saja deh catatan sharing saya. Air itu sangatlah penting dan berharga, sehingga jika mungkin jagalah kelangsungan ketersediaannya dengan memberikan ruang pada air yang datang ketika musim penghujan kembali ke dalam tanah, mengisi celah² ceruk lubang untuk air itu kembali bersarang di sana.

Keep fresh water for future and for give live together. -ngp

#onedayonepost
#opini
#umum
#teori
#pengalaman
#freshwater
#sumurkotorbau
Ketika saya membaca sebuah berita online, dibahas sebuah daun yang katanya Indonesia belum bisa impor daun ini. Hmm, daunnya bernama 'kratom'. Daun apa sih itu? Setahu saya selama ini daun yang dilarang buat diperjual belikan di Indonesia adalah daun ganja. Apakah daun kratom ini serupa dengan daun ganja?

Lalu apa sih daun kratom ini?

Nah inilah yang ingin saya cari tahu, dan pada postingan kali ini saya mau membahas hal ini. Untuk nambah pengetahuan saya khususnya.

Ilustrasi, daun kratom yang dibuat powder. Gambar diambil dari Google


Daun kratom merupakan daun dari tanaman yang tumbuh di daerah Asia Tenggara, bahkan di Afrika juga tumbuh lho. Tanaman ini tumbuh di Papua Nugini, Thailand dan Malaysia. Selain itu di Indonesia tanaman ini ternyata juga tumbuh di daerah Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu.

Dikenal dengan nama kratom atau purik atau kedemba oleh warga Kalimantan.

Daun kratom ini merupakan daun dari tanaman atau tumbuhan yang termasuk dalam kelas Rubiaceae, masih satu keluarga dengan tanaman kopi.

Meskipun satu famili dengan kopi-kopian, kratom berbeda dengan kopi.

Tanaman ini punya nama ilmiah Mitragyna speciosa.

Tanaman ini tumbuh dapat tumbuh setinggi 4-16 meter. Daunnya bahkan bisa tumbuh selebar telapak tangan orang dewasa.

Ilustrasi, tanaman kratom yang dianggap BNN sebagai narkotika golongan I. Gambar diambil dari Google

Biasanya daunnya lah yang dimanfaatkan sebagai herbal, sering dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu lalu diseduh seperti teh atau dimasukan ke dalam kapsul. Ada pula yang langsung mengunyahnya seperti layaknya daun sirih dikonsumsi.

Masyarakat tradisional di tanah air sering memanfaatkan daun dari tanaman ini sebagai tumbuhan herbal. Sering dimanfaatkan mengatasi batuk, diare, diabetes, hingga pereda rasa sakit. Jika digunakan dengan dosis lebih tinggi bisa memberikan efek menenangkan.

Masyarakat di negara lain seperti Thailand dan Malaysia, memanfaatkan daun kratom ini sebagai penambah energi, stamina dan mengatasi kelelahan.

Sedangkan masyarakat negara lainnya, misalnya di Amerika Serikat, daun kratom digunakan sebagai obat rekreasional dan obat opioid yang mudah dibeli dalam bentuk ekstrak, bubuk, atau suplemen.

*opioid = kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri sedang sampai berat atau sebagai obat bius sebelum operasi.

Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencekal penggunaan daun kratom di beberapa negara bagian Amerika karena masalah keamanan dan efek samping daun kratom yang menurut penelitian sementara dapat menyebabkan sakau, kecanduan, anorexia, dll.

Di Indonesia sendiri belum ada uji klinis khusus untuk menguji khasiat ilmiah dari tumbuhan ini. Sehingga di Indonesia daun kratom ini masih dalam ranah 'abu-abu', meskipun masyarakat tradisional sudah mengenalnya sebagai variasi pengobatan herbal.

Amerika Serikat dan Eropa yang sudah lebih dulu meneliti secara ilmiah dari tumbuhan ini, terutama daunnya dan dari hasil itu daun kratom ini memberikan efek yang (-).

Sejak tahun 2011 hingga 2017, pusat pengendalian racun di Amerika Serikat menerima sekitar 1.800 pengaduan negatif tentang penggunaan daun kratom, termasuk laporan kematian setelah mengkonsumsi daun kratom.

Daun ini dipercaya punya efek yang lebih kuat dari morfin. 


Jika melihat hal ini, daun kratom mirip seperti daun ganja. Yang meski sudah dikategorikan sebagai psikotropika tapi masih tetap ada ranah 'abu-abu'.

Pada dasarnya, opini saya ya. Apapun itu jika digunakan sewajarnya pasti punya efek (+). Masalahnya, manusia itu makluk yang sulit dikendalikan. Sehingga hal yang abu-abu seperti ini pasti rentan disalahgunakan.

Kita lihat saja narkotika yang sebenarnya bisa digunakan untuk kebaikan medis eh malah disalahgunakan, dioplos dicampur sana-sini jadi sesuatu yang berefek negatif (-).


Nah di Indonesia sendiri, mungkin ya berkaca dari apa yang sudah diteliti di Amerika Serikat dan di Eropa, melalui BNN, sedang mengajukan klasifikasi daun kratom sebagai narkoba golongan 1 ke Kementerian Kesehatan.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan, daun kratom (Mitragyna speciosa) dilarang total digunakan dalam suplemen makanan dan obat tradisional mulai 2022. Hal ini berdasarkan keputusan Komite Nasional Perubahan Narkotika dan Psikotropika tahun 2017 yang lalu.

Kalau di Amerika Serikat, badan narkotikanya yakni DEA sudah mamasukan tanaman kratom ini dalam pengawasan mereka sejak tahun 2016.


Padahal di Kalimantan, tanaman ini dimanfaatkan sebagai komoditas herbal, namun kembali lagi Indonesia belum punya arah penelitian dan uji secara klinis pada komoditas herbal satu ini. Sejauh ini rujukannya masih dari luar negeri.

Lalu apakah Indonesia punya pendirian nya sendiri?

Kondisi ini sebenarnya jadi peluang dimanfaatkan para ilmuwan narkotika untuk menggunakan daun ini untuk hal (-), itu bisa saja. Karena mereka pastinya tidak mementingkan kesehatan, tapi hanya uang, apabila tumbuhan yang sebenarnya bisa dimanfaatkan (+) justru jadi bernilai (-).

Ini ibarat senjata. Senjata bisa digunakan untuk melindungi diri, tapi bisa juga digunakan untuk hal (-), semua kembali pada siapa yang menggunakannya, "who behind the gun".

Ditangan aparat keamanan akan jadi (+), jika ditangan perampok dan penjahat akan jadi (-), tapi ternyata saat ini ditangan aparat keamanan juga bisa saja jadi (-), lihat saja kasus Sambo?


Namun pada akhirnya daun kratom ini akan disamakan nasibnya sama seperti daun ganja. Dimana ketika ada dari kita yang menanamnya barang sedikit urusannya bisa panjang lho.

Entah bagaimana jika dia tumbuh liar?

Rasanya pasti akan ditelusur, seliar-liarnya pasti pernah ada yang membawa bibitnya, kecuali ketika memang itu tumbuh di pekarangan rumah, apabila rumah kita di hutan² Kalimantan di daerah Kapuas Hulu, itu masih bisa dimaklumi. Tapi tentunya bagi polisi narkotika pasti akan ada saja celah memenjarakan kita kalau urusannya dengan narkotika.

Nah, bagaimana menurut pendapat kalian mengenai daun kratom ini? Bagaimana seharusnya pemerintah menyikapinya, apakah diperlakukan terbatas seperti daun ganja atau jenis tumbuhan 'narkotika' lainnya?

Pertanyaan menggelitik, Indonesia kan punya tanaman ini, lalu kenapa mau impor? Hmm, kadang suka aneh dengan negeri ini, bahan melimpah koq impor. Bahan mentah dijual murah, impor barang jadinya dengan harga lebih mahal, yang menikmati nilai tambah orang luar. Ini tolol atau bego? Sulit dipahami sih, punya bahan baku ya tapi koq impor, #syulit.


Satu hal yang perlu kita pahami bersama, kita hidup di dunia yang sangat jahat, karena selalu ada manusia² iblis diantara kita yang selalu saja memanfaatkan hal yang bisa diambil (+) tapi justru dimanfaatkan sebaliknya.

Jadi selama kita masih hidup bersama manusia² iblis, rasanya yang paling aman adalah membatasinya dan tata kelolanya dipantau sehingga manfaat yang (+) tetap bisa diperoleh, yang (-) bisa diminimalisir.

Itu menurut pendapat saya.  Baiklah segitu saja sih, saya gak bisa dapatkan detail dari tanaman ini seperti apa profilnya, bagaimana dia memperbanyak diri, bagaimana pengembangbiakannya dll. Karena ya itu tadi, tanaman ini termasuk dalam golongan 1 narkotika sehingga informasi pembiakannya pastilah dibatasi informasinya.

Sampai jumpa lagi dibahasan lainnya, hal² yang berhubungan dengan yang hijau² lainnya, masih diblog ini. -ngp

#onedayonepost
#kratom
#umum
#teori
Rasanya ingin tertawa pada diri sendiri, kenapa?

Sampai seusia ini saya baru tahu, bahwa daun jamblang itu bukan sebutan atau istilah untuk menyebut daun jati. Jamblang itu ada nama untuk suatu buah atau tumbuhan, dan pada post kali ini sedikit dibahas, sekalian meluruskan pemahaman saya yang salah selama ini.

Post ini juga terpancing dari post nya Mrs. Mreneyo, yang bahas soal buah jamblang, tautannya bisa dibaca dibawah ya, saya lampirkan, tinggal klik. Saya mau menanggapinpost itu, eh kolom komentar ya dimatikan, jadi gak bisa komen deh. "Bukan karena saya kan Mrs. Mreneyo, mematikan kolom komentar ya 🥹?" Kalau pas baca post ini, bisa bales di komentar ya 🤭. Kawan blog dari jauh yang paling sering mampir ke NGP ini.


Auo balik lagi ke post kali ini, misinta adalah meluruskan pemahaman saya yang selama ini salah.

Sejak kecil saya lahir dan besar di Cirebon. Kuliner nasi jamblang itu sangat familier sekali. Sejak kecil saya pahami memang nasi jamblang dikemas dalam bungkusan daun, yang sampai saat terakhir lalu menganggap daun yang membungkusnya adalah daun jamblang. Ternyata istilang jamblang itu karena nasi ini muncul dari sebuah daerah di sekitaran wilayah Cirebon yang bernama Desa Jamblang. Lokasinya sebelah barat Kabupaten Cirebon.

Jadi itulah asal muasal penyebutan kuliner nasi jamblang atau sega jamblang. Sega dalam bahasa daerah, yang artinya nasi.

Penamaan daerah ini itu ternyata dulu ada pohon jamblang besar yang tumbuh di pinggir sungai. Nah dulu pedagang² atau hilir mudik orang menuju suatu tempat itu memanfaatkan jalur sungai, dulu belum ada itu jalan raya seperti sekarang. Dulu juga nama tempat itu belum banyak seperti sekarang sudah diberi nama. Nah orang² atau pengunjung yang mayoritas pedagang² Cina menandai sebuah tempat dengan melihat ciri khas, pas di daerah yang kelak dinamai Jamblang itu ada pohon jamblang berukuran besar, nah itu dia nama Jamblang mulai digunakan.

Selengkapnya bisa kalian baca di sini ya, saya berikan tautannya, untuk mengenal asal ,uasal daerah Jamblang, nambah pengetahuan supaya gak salah kaprah seperti saya sudah sedewasa ini 🤭.


Sedangkan jamblang sendiri adalah nama dari sebuah tumbuhan atau tanaman, lebih tepatnya pohon. Bisa juga disebut jamblang, juwet, jambu keling atau duwet.

Nah saya sendiri sebenarnya gak asing jika disebut duwet, ternyata duwet ini adalah jamblang, nama lain dari jamblang.

Ini bukan duwet alias featuring ya kalau nyanyi, bukan duwet itu.

Ilustrasi, pohon jamblang yang tumbuh lebat dan besar, gambar diambil dari Google

Punya nama ilmiah Syzygium cumini, merupakan sejenis pohon buah dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae). Pohon ini punya buah yang rasanya sepat masam.

Nama buahnya ini dikenal pula dengan berbagai nama seperti jambee kleng (Aceh), jambu kling, nunang (Gayo), jambu koliong (Riau), jambu kalang (Min.), jambulang, jambulan, jombulan, jumblang (aneka nama lokal di Sulut), jambulan (Flores), jambula (Ternate), jamblang (Btw., Sd.). Juga jambu juwat, jiwat, jiwat padi (Ind., juwet atau duwet (Jw.), juwet, jujutan (Bl.), juwet atau jowet (Lombok), dhuwak, dhalas (Md.), duwe (Bima), Rappo - Rappo (Selayar).

Ilustrasi, buah jamblang, gambar diambil dari Google

Tumbuhan ini punya habitat di wilayah tropis baik dibudidayakan/liar di Asia tropis dan Australia. Selain itu tumbuhan ini juga punya pesebaran alaminya di Himalaya bagian subtropis, India, Sri Lanka, Malaysia.

Nah ada satu hal yang saya temukan ketika saya mencari tahu tentang tumbuhan jamblang ini, yaitu di Pulau Jawa, tumbuhan ini tumbuh liar di hutan jati dan dibudidayakan sebagai pohon buah di pekarangan, dari dataran rendah  hingga 500 mdpl.

Saya beri cetak hitam, jadi tumbuhan ini sering tumbuh diantara hutan jati, nah makanya hubungannya sangat erat sekali. Nasi jamblang dibungkus dengan menggunakan daun jati, dan tumbuhan jamblang ini tumbuh liar di sekitar hutan jati. Hmm, bisa saja yang salah kaprah selama ini bukan cuma saya 🤭😁, #mencaripembenaran #bercyanda.

Tumbuhan ini juga dapat tumbuh pada ketinggian 1800 mdpl. Bahkan di daerah dataran banjir tumbuhan ini juga mampu survive, ini tumbuh secara alamiah ya alias liar. Jika kalian mau menanamnya di pekarangan rumah jika kondisi tanahnya subuh dan memungkinkan juga bisa saja koq, tapi kalau kalian tinggal di pesisir pantai, hmm bisa gak ya?

Jadi kalau di blog Mreneyo, diceritakan bahwa buah jamblangnya dibawa dari daerah di Jawa Timur, ternyata di daerah gak jauh dari tempat lahir saya ada juga memang tumbuh tumbuhan yang dinamai sama, sama² jamblang. Hanya kalau di daerah saya memang itulah nama asli daerahnya Desa Jamblang, Kecamatang Jamblang, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Seperti yang dikisahkan sedikit cerita asal muasal penamaan daerah tersebut di atas tadi.


Nah itulah dia ya, sekarang saya jadi paham, semuanya telah lurus, saya juga jadi paham sedikit juga soal sejarah asal muasal penamaannya sebuah daerah di dekat asal kelahiran saya, dan nama kuliner nasi jamblang itu berasal dari mana. Semuanya sudah clear, jadi saya akhiri post kali ini.

Ilustrasi, kuliner nasi jamblang. Lihat ini saya jadi kangen ingin makan, sayangnya jauh di sana. Gambar diambil dari Google





Mrs. Mreneyoo, kalau sekalian pas mampir ke sini, komen ya. Bingung mau interaksi meninggalkan jejak di blog gak bisa, jadi sekalian saja pas ada hubungan topik yang serupa, ditarik ke sini komentarnya. Ditunggu jejaknya Mrs. Mreneyoo.

Sampai jumpa dipost lainnya, bahas hal lainnya seputar tumbuhan ya, buat nambah pengetahuan, walaupun kali ini gak fokus sekali ke profil tumbuhan ya, karena misinya meluruskan pemahaman yang salah. -ngp

#onedayonepost
#umum
#buahjamblang
#desajamblang
#pohonjamblang
Wah², saya yang tengah mau berproses membuktikan post saya sebelumnya akhirnya terhenti setelah saya muncul notifikasi di akun YouTube saya.


Ternyata sudah dibuktikan bahwa membibitkan jeruk lemon dengan cara instan itu terbukti hoax. Ternyata daripada sia², membuktikan yang sudah terbukti hoax, akhirnya saya hentikan proses menunggu hal yang sesat.

Jadi melalui akun YouTube Infarm, mereka ini aktif dalam dunia bercocok tanam dan berusaha mencerahkan para penghobi bercocok tanam agar tak tersesat pada informasi yang salah.

Ilustrasi, jeruk lemon gambar diambil dari Google

Mereka mencoba membuktikan video² konten yang membahas membibitkan jeruk dengan cara instan. Sebelumnya mereka juga buktikan membibitkan tomat dengan cara instan, dan itu juga gak terbukti.


Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat video di bawah ini, saya tautkan supaya kalian juga tahu dan gak lagi penasaran soal pembuktiannya. Konten dari Infarm ini jauh lebih bisa dipercaya sebagai rujukan tips dan trik berkebun yang lebih realistis.


Jangan pernah tersesat dengan informasi² yang hoax.

Pada prinsipnya kalian harus percaya hal ini, "di dunia ini gak ada yang instan, yang instan hanyalah milik mie dan kopi sachet."

Jadi yang terbaik adalah ikuti prosesnya karena katanya proses gak akan mengkhianati hasil, jika dijalani dengan sungguh². Kira² begitulah ya.

Segitu saja sharing informasi dari saya, sekaligus menjawab dan membuktikan tips trik yang hoax dan menyesatkan dan tidak perlu dicoba, karena buang² waktu saja. -ngp

#onedayonepost
#umum
#youtube
#teori
Bagaimana pendapat mu, ketika Indonesia mulai melirik pemanfaatan energi baru, dari energi nuklir?

Beberapa waktu yang lalu, NGP pernah bahas soal limbah nuklir dari salah¹ PLTN di Jepang yang membuang limbah nuklir yang telah mengalami proses netralisasi ke laut, karena penampungan limbah mereka overload.


Apa yang Jepang lakukan menimbulkan pro kontra dari masyarakat dunia, terutama negara terdekat, bahkan negara² lain yang berhubungan dengan laut. Efek limbah nuklir terhadap ekosistem laut dunia pasti akan terdampak, hasil² laut kan gak hanya dikonsumsi Jepang atau negara terdekat saja, tapi kan meluas kemana-mana.

Kekhawatiran masyarakat dunia terhadap kontaminasi limbah nuklir terhadap ekosistem laut jelas. Meski Jepang menyakinkan dunia bahwa limbah yang dibuang telah mengalami proses penetralan, namun tetap saja hal ini belum bisa meyakinkan.

Ilustrasi pembangkit tenaga nuklir, gambar diambil dari Google

Lalu, Indonesia kini mulai melirik energi baru satu ini demi menekan zero emisi atau net zero emission (nze) pada tahun 2060.

Jika melihat tahunnya, masih lama sih. Tapi jika kajiannya tidak dipersiapkan sejak lama, kita akan terus tertinggal. Negara lain mungkin bisa mandiri energi, sedangkan kita malah akan ketergantungan energi fosil. Kita tahu keterbatasan energi fosil yang terus dieksploitasi.


Melalui Kementrian ESDM, di Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi persiapan menuju ke arah kemandirian energi ini tengah dipersiapkan.

Potensinya adalah memanfaatkan energi baru dari hidrogen hijau, ammonia, hingga energi nuklir.

Menuju penerapannya lembaga terkait tentunya harus mempersiapkan segalanya, seperti regulasi, standar, infrastruktur, teknologi, supply-demand, dan lain-lain. Lembaga internasional yang khusus mengurusi hal ini yakni Internasional Atomic Energi Agency (IAEA) mendukung hal ini dan akan mensupport Indonesia.

Hidrogen hijau sendiri tujuan akhirnya adalah dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031, dan sektor industri dimulai pada tahun 2041.

Hidrogen sendiri selama ini dimanfaatkan dalam industri pupuk, sebagai bahan baku.

Energi hijau lainnya adalah pemanfaatan tenaga surya dan energi dari panas bumi.

Sedangkan energi baru yang perlu penanganan khusus memang ada pada nuklir. Penanganannya tidak bisa sembarangan, perlu teknologi dan pelaksana² yang terstandar, karena energi ini punya dampak positif jika dimanfaatkan baik, bisa juga berdampak negatif terhadap lingkungan jika salah penerapannya, imbasnya bisa ke bencana lingkungan.

Indonesia yang rawan bencana alam, gempa bumi, erupsi gunung api harus jadi pertimbangan dan pengendalian resiko yang mungkin terjadi.

Melihat resikonya ini, apakah masyarakat Indonesia bisa menerima ini?

Secara kebutuhan energi baru jelas semua butuh, jika enaknya jelas semua pihak pasti mau. Tapi ketika membahas soal resiko, pasti semua akan mundur dan menolaknya. Lalu, mau dibangun dimana?

Sosialisasi dan pemahaman akan energi baru ini perlu sejak dini disampaikan ke masyarakat Indonesia. Ini harus didahulukan, mengingat pola pikir dan kecerdasan, melek teknologi dan literasi pemahaman orang Indonesia saya katakan buruk, sangat buruk. Why?

Itu nampak dari setiap hal yang baru selalu menimbulkan pro kontra, bahkan lebih senang disusupi isu² sana-sini, sehingga maksud atau tujuan baik dari hal baru itu gak pernah bisa diserap dan dicerna baik. Itulah Indonesia, negeri yang bodoh dan mudah diadu domba. Disamping terkadang elit² nya tidak bekerja murni untuk keuntungan masyarakat banyak.

Jadi, terutama yang lebih didahulukan adalah sosialisasi dan penyamaan persepsi ke seluruh masyarakat Indonesia ini, jika tidak, lihat saja ujung² kita habiskan waktu buat debat kusir pro dan kontra. Energi kita habis hanya buat hal seperti ini daripada memahami teknologi² baru untuk kemajuan.

Masyarakat Indonesia kan paling mudah disusupi isu, apalagi masyarakat kita ini sulit memahami informasi yang fakta dan hoax, bahkan informasi fakta saja sulit dipahami kebenarannya karena ya itu tadi, isu² nya lebih dulu ditelan mentah².

Inilah kelemahan besar bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang mandiri akan energi, catat itu!

Sekedar informasi, sebenarnya Indonesia gak gaptek² banget soal energi nuklir. Indonesia ternyata juga memiliki fasilitas seperti reaktor nuklir, akselerator, dan iradiator. Ada tiga fasilitas reaktor nuklir di Indonesia, yakni Reaktor Kartini, Reaktor Triga, dan Reaktor G.A Siwabessy.

Salah¹ reaktor yakni Reaktor G.A. Siwabessy digunakan untuk riset bahan bakar nuklir, radiografi neutron, analisis aktivasi neutron, pewarnaan batu permata, riset berkas neutron, dan produksi radioisotop.

Kita punya lembaga BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah lembaga riset yang mendukung pengembangan² energi² baru yang bisa dimanfaatkan di Indonesia.

Indonesia juga punya BATAN dan BAPETEN yang fokus mengurusi pernukliran di Indonesia.

Persiapan Indonesia dalam memanfaatkan energi nuklir ini sudah dilakukan sejak tahun 2009. Persiapan² nya tengah dilakukan dari tahun ke tahun, fase demi fase, meskipun secara nasional keputusan untuk Go Nuclear belum sepenuhnya diwujudkan, intinya banyak persiapan yang harus disiapkan dan IAEA sepenuhnya mendukung perkembangan ke arah sana.

Salah satu bahan baku dasar dalam pembuatan nuklir yakni Uranium dan Thorium yang merupakan jenis radioaktif. Bahan² baku ini tersedia di Indonesia, meski jumlahnya ya tidak begitu melimpah, namun memang belum dimanfaatkan maksimal karena regulasi yang mengaturnya juga belum sepenuhnya lengkap.

Data Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada 2020, Indonesia memiliki bahan baku nulir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.

Dimana bahan baku ini tersebar di tersebar di beberapa daerah di antaranya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Angka tersebut dalam satuan ton. Gambar diambil dari Google


Melihat Sejarah Nuklir di Indonesia
Melihat sejarahnya, jauh² sebelum tahun 2009 kalau kalian tahu, Indonesia sudah melirik energi nuklir sejak tahun 1954. Indonesia telah meneliti soal energi atom.

Tahun 1965 reaktor atom pertama di Indonesia dibuat, yaitu Reaktor Triga Mark II diresmikan di Bandung, Jawa Barat. 

Pada 1997 ditetapkan UU No. 10 tentang Ketenaganukliran disana diatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir (BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

Rencana pengembangan atom ditangguhkan pada tahun 1997 karena ladang gas Natuna ditemukan. Baru pada tahun 2005 kembali ditinjau lagi.

Energi nuklir di Indonesia ditujukan untuk kemandirian energi, terutama soal kelistrikan. Selain digunakan untuk keperluan medis dan industri lainnya ya. Jadi gak murni polos² bego soal nuklir sebenarnya. Periset² Indonesia terus mengembangkan dan meriset kemampuan bangsa untuk memanfaatkan energi ini, hanya saja bagi masyarakat awam yang gak mengikutinya dianggapnya asing.

Menurut Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2006, Indonesia berencana memiliki empat PLTN pada tahun 2025.

Reaktor² yang disebutkan di atas merupakan reaktor untuk keperluan riset ya, jadi kapasitasnya pastinya gak besar seperti yang dimiliki negara² lain.

Reaktor Kartini itu berada di wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Reaktor G.A. Siwabessy berada di Serpong, Banten. Reaktor Triga Mark III berada di Bandung, Jawa Barat.


Jikapun didirikan reaktor nuklir berskala lebih besar untuk PLTN misalnya, kira² dimanakah yang memungkinkan untuk itu?

Bangka Barat dan Bangka Selatan cukup potensi dibangun reaktor di sini. Kenapa? Karena di sini terdapat sumber daya timah, dimana memiliki kandungan monazit di seluruh wilayahnya. Kurang lebih 183 ton sedimen monazit ditemukan di Gunung Muntai.

Daerah lain yang masuk sebagai daerah potensi untuk dibangunnya PLTN adalah di Tanjung Muria, Kudus (Jawa Tengah); Gorontalo dan Kalimantan.


Rencana nuklir Indonesia dikritik oleh Greenpeace, beberapa organisasi, dan kalangan individu. Pada Juni 2007, 4.200 orang berunjuk rasa di Jawa Tengah. mereka meminta pemerintah membatalkan rencana pembangunan PLTN di sana.

Itulah dia yang saya katakan tadi di awal, Indonesia itu perlu diberikan pemahaman yang positif mengenai hal ini.

Soal Greenpeace kita tahu tugas mereka, mereka mengawal pelaksanaan apapun supaya tidak menyalahi bahkan berdampak pada lingkungan, tugas mereka memang seperti itu, namun jika kita bisa memahami bersama pelaksanaannya yang tepat, energi nuklir tentunya bisa dimanfaatkan dengan baik.

Biarlah mereka bertugas mengawal dan mengingatkan tapi jangan sampai jadi hambatan untuk Indonesia mencapai kemandirian energi.


Ya itu dia sedikit informasi yang NGP bisa sarikan dari beberapa bahasan seputar energi nuklir.

Kembali lagi apapun hal baiknya jika itu mau diterapkan pada masyarakat yang bodoh, tidak akan ada hasilnya, yang utama adalah mencerdaskan pemahaman masyarakatnya terlebih dahulu, pararel dengan riset² mengenai hal ini tetap berjalan, untuk membuktikan bahwa energi ini aman koq dikembangkan di Indonesia.

Kita harus sadar diri bahwa masyarakat Indonesia secara umum bodoh dengan hal ini, sehingga perlu ada pelurusan informasi dan penetrasi pemahaman yang lebih mendalam.

Namun bukan berarti asal manut, kekritisan perlu namun harus membangun, jangan asal tolak-tolak tapi bego, seperti kebiasaan yang terjadi di bangsa ini.

Ayo, berkaca dan sadar dirilah, apakah anda termasuk masyarakat yang seperti itu?

Saya pribadi mendukung go nuclear di Indonesia untuk tujuan kemandirian energi dengan tetap pemanfaatan yang bertanggung jawab.

Apakah Indonesia bisa? -ngp

#onedayonepost
#opini
#umum
#nuklir
#gonuclear
#tenagaatom
#energibaru