Setelah kemarin kita bahas soal minyak goreng dan cangkang telur yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk, kali ini kita bahas bahan lain yang bisa kita manfaatkan dan mudah diperoleh di rumah. Kemarin semper juga saya singgung sedikit manfaat kopi yang baru saya sadari ternyata bisa memgusir semut dari tanaman peliharaan kita.


Nah kalau di rumah penghuninya seneng ngopi, tentunya mendapatkan bubuk kopi bekas pakai terasa mudah. Karena pastinya ampas kopi itu akan dibuang setelah diekstrak. Nah daripada dibuang begitu saja, ternyata ampas kopi ini bisa dimanfaatkan menjadi pupuk lho.

Ilustrasi, penggunaan kopi sebagai pupuk atau nutrisi tanaman. Gambar diambil dari Google

Baru tahu?

Hmm harusnya sih sudah tahu ya, mungkin paling tidak pernah mendengarnya.

Pada postingan kali ini saya mau bahas soal itu, bagaimana pemanfaatan bubuk kopi bekas atau ampas kopi bisa digunakan sebagai nutrisi tanah dan tanaman di rumah kalian.

Ada banyak cara sih, ada yang mudah dan ada yang agak ribet, tapi sebenarnya masih dalam tahap paling mudah koq. Bahkan orang yang malas repot saja bisa melakukannya koq.

Jadi ampas kopi yang digunakan ini tidak perlu dibilas terlebih dahulu, jadi ampas kopi hasil ekstrak pertama bisa langsung digunakan sebagai pupuk. Ampas kopi bersifat netral jika mencucinya maka ampas kopi akan mendekati pH netral yakni 6,5 dan kondisi ini tidak akan mempengaruhi tingkat keasaman tanah padahal kondisi ini diperlukan oleh tanah.

Ampas kopi tersebut ditabur di permukaan tanah, lalu sesudah ditabur secara menyeluruh langkah berikutnya menaburkan kembali tanah untuk menutup permukaan ampas kopi. Tidak perlu terlalu tebal, sekitar setengah inci, dan biarkan mikroba pada tanah dan ampas bubuk kopi bekerja.

Untuk perbandingan tanah yang digunakan, jika ingin melakukannya terhadap tanaman dalam pot pada tanaman yang agak besar, maka permukaan lapisan ampas kopi cukup ditabur sekitar setengah inci. Berbeda jika tanaman kecil, kadar lapisan tanah juga kecil, sekitar seperempat inci.

Cara ini sangat mudah bukan, tidak perlu melakukan fermentasi yang membutuhkan effort bagi yang tidak mau ribet. Cukup plug and play.


Bubuk kopi bekas pakai atau ampas kopi merupakan sumber nitrogen yang baik, cocok pula bagi tanaman yang menyukai keasaman seperti bluberi, rhododendron, azalea, lily, serta beragam tanaman hias dan buah lainnya. Kopi mengandung asam ringan yang pas jika diberikan sebagai nutrisi tanaman.

Diketahui pula dalam kopi terdapat kandungan mineral utama antara lain kalsium, kalium, besi, fosfor dan kromium. Cacing tanah diketahui juga menyukai kopi karena memberikan asupan untuk kehidupan mereka di tanah.

Selain itu, sifat kopi yang abrasif bagi beberapa molusca seperti siput hama tanaman membantu tanaman terhindar dari hama tersebut. Aroma kopi ini juga diketahui tidak disukai beberapa hama tertentu.


Setelah paham, jadi apa masih mau membuang ampas sisa kopi?

Jika kamu senang berkebun, ampas kopi ini merupakan sesuatu yang sangat bodoh jika disia-siakan, karena itu bisa membuat kebun di rumah mu menjadi subur.

Sekian dulu sharing yang bisa saya bagikan, happy planting ya sobat planter. Jadikan kebun rumah mu sumber bahan untuk dapur keluarga. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -ngp

#onedayonepost
#repost
#naturalitygreepplant
#umum
#pupuk
Saya dibuat sebal dan sekaligus kesal dengan hama, dalam hal ini semut. Tanaman cabe peliharaan saya yang sempet panen beberapa waktu lalu hidupnya merana.

Telah sempat muncul bunga cabe sebagai awal untuk numbuh calon buah baru eh harus gagal kembang gara² tanaman cabe peliharaan saya ini tiap saat harus jadi tempat bermain semut².

Memang sih mereka gak membuat sarang, tapi adanya mereka itu selalu membuat tanaman cabe jadi merana, sampai akhirnya saya beruntung masih bisa memanen dua buah cabe.


Saat ini tanaman cabenya masih hidup, masih tumbuh hijau, hanya saja jika dilihat agak merana, kurang sehat dan kurang segar.

Padahal setiap hari saya tetap rutin menyiramnya dan 3-4 hari sekali untuk pupuk daun. Dan pupuk organik cairnya 2 minggu sekali. Sesekali kalau ada air cucian beras juga saya siramkan ke tanah dimana tanaman cabe itu tumbuh.

Sampai ketika saya membaca artikel bahwa kopi bisa digunakan untuk pupuk tanaman dan punya khasiat baik untuk tanaman, daripada dibuang sia².

Saya saat itu belum detail, hanya saja terpikir juga eman² membuang ampas kopi begitu saja, akhirnya saya mulai membuang ampas kopi ini ke tanah dimana tanaman cabe saya ini tumbuh.

Ilustrasi pemberian bubuk ampas kopi ke tanaman peliharaan. Gambar diambil dari Google

Efeknya setelah beberapa hari, saya koq mulai jarang melihat ada semut main² di tanaman cabe kesayangan saya ini.

Artinya kopi jadi pengusir hama it's work!

Bagus lagi ketika saya lakukan proses fermentasi dan menjadikannya sebagai pupuk organik cair. Hanya saja saya tidak cukup mengumpulkan segitu banyak ampas kopi, karena frekuensi ngopi saya tidak setiap hari juga, takut lambung saya jebol malah.

Nah itu jadi pengalaman sederhana saya memanfaatkan kopi sebagai pengusir hama dengan cara paling simpel dan sederhana. Entah apa yang saya lakukan ini tepat atau tidak menurut pakar tanaman, saya hanya melakukan apa yang jadi insting bahwa ternyata si semut ini seperti ya ogah main² dekat² bubuk kopi yang ada di bawah tanaman cabe peliharaan saya ini.

Ingat ya, ampas kopinya jangan yang sudah tercampur gula, kalau itu sih sama saja bohong. Ampas kopinya adalah yang murni kopi habis dibrewing V60, vietnam drip, espresso, mokapot dll. Asal ampasnya itu masih murni bubuk kopi tanpa campuran bisa digunakan.

Segitu saja deh share pengalaman dari saya, jika ada yang tidak sesuai boleh dikoreksi dikolom komentar ya, supaya sama² belajar untuk pembaca yang lain. -ngp

#onedayonepost
#pengalaman
#pupuk
#umum
Pernahkah kalian memetik buah mangga yang matang pohon? Hmm, pasti pernah walaupun jarang. Karena kebanyakan kita beli buah mangga itu dari penjual dan itu sudah dipetik lebih dulu dan matangnya tentunya setelah dia dipetik.

Karena kalau berharap matang di pohon tentunya kalian harus punya pohonnya dulu dan merawatnya hingga dia bisa berbuah dan masak di pohon.

Pada postingan kali ini saya juga sekalian belajar mengenai buah yang masak di pohon dan yang masak atau matang setelah dia dipetik. Ini sekalian menambah pengetahuan kalian seputar dunia tumbuhan.

Ilustrasi, buah-buahan. Gambar diambil dari Google

Buah yang belum masak teksturnya pasti masih keras, rasanya masam/ asam, bahkan ada pula yang rasanya pahit (bergetah), bahkan tidak enak dimakan.

Tapi ketika sudah masak/ matang, rasanya pastinya enak, empuk, dan manis, belum juga aromanya khas dari buah tersebut. Siapapun pasti suka pada buah yang sudah masak, apalagi masak di pohon. Hmm, tapi terkadang gak semua paham, asal buah itu masak/ matang semua orang pasti suka koq.

Proses pemasakan buah ini terjadi oleh karena senyawa pektin dan pati yang dipecah sehingga menimbulkan kelembutan dan rasa manis pada daging buahnya. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas dari enzim peknisane, amilase, dan gas etilen.

Seperti diketahui, tidak semua tanaman buah punya proses pematangan buah yang sama, masing² punya karakteristik yang berbeda.

Pematangan buah yang berbeda ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu buah klimaterik dan buah nonklimaterik.

Apa itu?

Buah klimaterik
Merupakan kelompok jenis buah² yang bisa matang setelah dipetik. Artinya pemasakan buah bisa terjadi meskipun si buah sudah terlepas dari kesatuan tangkai tanamannya.

Laju respirasi buah ini akan terus meningkat setelah buah dipanen. Umumnya buah ini dipanen ketika sebelum buah matang di pohon.

Setelah dipetik ketika sebelum matang, buah² jenis ini akan melalui proses pemeraman terlebih dahulu.  Teknik pemeraman ini banyak caranya. Cara yang umum, adalah buah yang sudah matang digabungkan disimpan dalam satu wadah bersama buah² yang dipanen sebelum matang.

Gas etilen dari buah yang sudah matang inilah yang merangsang pemasakan buah saat proses pemeraman ini.

Cara pemanenan untuk buah jenis klimaterik ini adalah untuk memperpanjang masa simpan buah itu sendiri, umumnya membantu bagi para pedagang buah, yang mendistribusikan buah dari petani hingga ke konsumen akhir. Jika buah dipanen ketika sudah masak, maka buah akan terus mematang hingga akhirnya membusuk, proses yang terlalu cepat ini akan membuat masa simpan buah jadi singkat. Bagi pedagang ini adalah suatu kerugian. Konsumen pun akhirnya tidak bisa mendapatkan kualitas buah yang optimal ketika dikonsumsi.

Istilah pemeraman buah juga dikenal dengan istilah karbit. Karena proses pemeraman buah ini dibantu dengan 'karbit'.

Hmm apa itu karbit? Karbit itu sebenarnya adalah singkatan dari Kalsium karbida, merupakan senyawa ionik yang apabila dilarutkan dalam sejumlah kecil air atau diletakkan di tempat lembap, dapat melepaskan gas asetilena.

Berikut ini beberapa jenis buah yang termasuk jenis buah klimaterik antara lain sawo, mangga, pisang, pepaya, jambu, nangka, durian, sirsak, melon, dan manggis.

Perlu dipahami bahwa teknik pemeraman tiap² buah itu berbeda-beda ya, jadi harus disesuaikan dengan karakteristik buahnya. Selain itu, sebelum memanen dini, jangan sembarang memanen buah sebelum matang, perhitungkan masa layak panen ketika masih mentah, jangan masih kecil dan belum buah sempurna sudah dipanen.

Seperti contoh buah mangga, dipanen setelah bentuk buahnya penuh dan warna kulitnya agak terang. Contoh lagi buah pepaya dipanen setelah ada warna merah pada ujung buah yang membentuk bintang. Sementara itu buah nangka dan sirsak dipanen setelah jarak durinya melebar.


Buah nonklimaterik
Merupakan jenis kelompok buah yang tidak dapat mengalami pemasakan lanjut setelah dipetik dari pohonnya. Laju respirasi buah ini tidak meningkat setelah dipanen.

Oleh karena itu buah jenis ini tidak bisa matang jika tidak matang dari pohonnya. Jika buah non klimaterik dipanen dalam keadaan masih mentah, maka buah tidak dapat matang meskipun sudah diperam.

Hal ini terjadi karena memang genetik tanaman/ pohon buah itu sendiri. Buah-buah non klimaterik tidak bereaksi terhadap gas etilen yang berasal dari luar tubuh (gas etilen eksogen).

Sama² membutuhkan gas etilen, namun gas etilen yang bisa diterima hanya gas etilen dari dalam tubuh pohon atau tanaman dimana buah tersebut tergantung.

Tapi jika tetap dipaksa diperam, buah jenis ini akan mengalami pembusukan bahkan tanpa melewati masa dia matang. Artinya busuk sebelum dia akan matang, walaupun diperam bagaimanapun juga. Hmm, sia² belaka jika kita melakukan pemeraman pada buah yang termasuk jenis nonklimaterik ini.

Contoh buah non klimaterik adalah duku, belimbing, rambutan, nanas, salak, stroberi, apel, dan jeruk.

Nah sudah tahu kan jenis² buahnya apa saja, jadi jangan coba² tuh meram buah² di atas, karena hanya akan sia² belaka. Jadi lebih baik tunggu sampai masak pohon baru petik dan konsumsi.


Semoga informasi ini bisa membantu pemahaman kita soal mana saja sih buah yang bisa diperam dan mana yang tidak bisa. Istilahnya adalah klimaterik dan nonklimaterik.

Semoga bisa nambah pengetahuan kita semua seputar dunia tanaman/ tumbuh-tumbuhan. Semakin sering sharing semakin banyak pula saya belajar memahami banyak hal yang sebelumnya tidak saya ketahui. Sampai jumpa dipostingan lainnya lagi. -ngp

#onedayonepost
#teori
#umum
Banyak cara saat ini yang bisa kita coba untuk membuat pupuk organik. Pupuk organik sekarang jadi pilihan untuk menghasilkan hasil bumi dari tanaman² yang bebas kimia, tujuannya seperti itu.

Meskipun dalam prosesnya untuk membuat pupuk organik cair ini membutuhkan juga bahan² kimia, karena pada dasarnya manusia itu tidak akan bisa lepas dari namanya bahan kimia, itu yang harus dipahami. Semua unsur yang ada di bumi ini ya ada rumus kimianya.

Ilustrasi, pengaplikasian cangkang telur sebagai pupuk bagi tumbuhan. Gambar diambil dari Google

Saat ini di dapur saya lebih sering memanfaatkan telur untuk lauk makan, ya bahan makanan satu ini kerap saya gunakan. Yang dimanfaatkan dari telur saat ini adalah hanya isinya, cangkangnya otomatis tak terpakai dan selama ini dibuang.

Hasil browsing di internet, saya menemukan bahwa cangkang telur ini bisa dimanfaatkan menjadi pupuk, namun tentunya harus diolah terlebih dahulu.

Cangkang telur punya kandungan kalsium yang baik bagi tanaman. Namun tanaman tidak bisa mengekstraknya begitu saja tanpa bantuan manusia. Bisa saja, namun butuh waktu yang relatif lama, minimal satu tahun. Lama sekali bukan?

Untuk mengekstrak kalsium dari cangkang telur ini butuh proses dan itu adalah tugas manusia membantu melakukannya.

Btw, selain kalsium, cangkang telur juga mengandung nutrisi lain, seperti Protein, Zinc, Fosfor, Magnesium, Kalium, Kalsium karbonat, Natrium, serta Mangan.

Oh ya, lanjut lagi bagaimana kita mengekstrak nutrisi baik dari cangkang telur caranya cukup mudah ternyata, hanya dengan bantuan cuka putih. Bahan ini merupakan asam lemah, dimana cuka ini terbuat dari asam asetat tiga persen. Kita temukan unsur kimia di sini, asam asetat (CH3COOH) dan Kalsium (Ca). Sekali lagi kita tidak bisa lepas dari namanya bahan kimia, catat itu!

Bahan² yang diperlukan cangkang telur, cuka dan botol wadah untuk proses ekstraksinya. Alat pendukung ya blender atau alat lain untuk penghancur cangkang telur, wajan untuk menyangrai serbuk cangkang telur.

Untuk pembuatan pupuk dari cangkang telur dengan bantuan cuka caranya sebagai berikut:
#1 Bersihkan cangkang telur yang dikumpulkan dari kotoran minyak misalnya, atau kecap atau bahan² lain.

#2 Jemur cangkang telur dibawah sinar matahari, supaya dia kering agar mudah dihancurkan. Setelah itu hancurkan cangkang telur hingga menjadi serbuk atau bubuk.

#3 Jika memungkinkan sangrai atau panaskan serbuk cangkang telur tadi.

#4 Setelah itu, campurkan cuka dan rendam serbuk cangkang telur dalam larutan cuka tadi, aduk rata dan diamkan selama 4 minggu. Tutup rapat larutan tersebut. Akan nampak cangkang telur akan mengapung di atas permukaan larutan cuka. Simpan di tempat yang sejuk dan kering. Penting juga membuka tutup wadah untuk mengurangi tekanan gas dari dalam wadah.

Pengaplikasian pada tanaman, kita harus melarutkan larutan pupuk organik cair ini, dengan konsentrasi 10 ml air per liter atau dua sendok makan per liter air. Lakukan penyemprotan pada tanaman peliharaan anda.

Frekuensi pemberian pupuk ini adalah 1-2x dalam seminggu. Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari.


Selain itu, ada cara lain yang bisa dipilih untuk membuat pupuk dari bahan dasar cangkang telur bekas pakai ini. Prosesinya bisa kalian ikuti informasinya dibawah ini.

Bahan² yang diperlukan antara lain: 
✓ Cangkang telur
✓ Alat penumbuk atau bisa gunakan blender
✓ Air bersih
✓ Gula pasir / gula Jawa / tetes tebu
✓ EM4
✓ Botol atau wadah

Cara pembuatan pupuk dari cangkang telur:
#1 Kumpulkan cangkang telur, cuci bersih lalu jemur dimatahari hingga dia kering. Bisa juga menggunakan oven, tapi cara alami juga baik koq.

#2 Hancurkan cangkang telur tadi sampai halus, sampai jadi bubuk.

#3 Campurkan serbuk cangkang telur tadi dengan air bersih dan masukan ke dalam botol.

#4 Tambahkan gula merah/gula Jawa/gula pasir, lalu kemudian tambahkan pula EM4 dengan perbandingan 1:1.

#5 Tutup botol dengan rapat lalu kemudian kocok botol tersebut supaya bahan² tercampur merata. Setelah itu diamkan selama 10-14 hari agar bahan² tersebut terfermentasi. Sesekali buka tutup botol untuk mengurangi tekanan gas dari dalam botol, agar tidak meledak botol plastiknya.

#6 Pengaplikasiannya hampir sama dengan yang disebutkan di atas, dimana cairan pupuk ini harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu. Kemudian frekuensi pemberian pupuk dilakukan 2-3 minggu sekali, pada pagi atau sore hari.


Untuk mempermudah kalian membuat pupuk dari cangkang telur ini, bisa juga lihat beberapa video di YouTube. Secara umum bahan yang digunakan hampir sama, prosesnya juga kurang lebih sama, tinggal kalian pilih mana yang sekiranya mudah untuk ditiru dan dicobakan di rumah.

Bisa tonton video satu ini. Dimana di sini ditawarkan beragam cara memanfaatkan cangkang telur menjadi pupuk organik tanaman peliharaan anda di rumah.

Atau juga bisa tonton video ini. Tinggal disesuaikan dengan kemudahan yang bisa kalian akses untuk membuat pupuk dari bahan cangkang telur ini.


Segitu saja share pagi ini, semoga bisa menambah wawasan dan sekaligus jadi referensi saya untuk membuat pupuk dari bahan yang ada di rumah. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -ngp

#onedayonepost
#pupuk
#umum
#repost


Kali ini masih mengeksplor bahan² yang ada di dapur rumah kita yang memungkinkan dimanfaatkan jadi pupuk setelah dipakai. Selama ini kan bahan² yang sudah habis pakai umumnya kita buang, tapi ternyata bahan² ini bisa dimanfaatkan lagi.

Kita tahu sebelumnya ada bahasan soal air cucian beras, minyak goreng bekas, kemudian ada pula dari ampas kopi dll. Nah, kali ini ternyata teman dari kopi yakni teh, terutama ampasnya itu bisa juga lho jadi pupuk.

Ampas teh dipercaya mengandung nitrogen dan kafein yang cukup tinggi. Nitrogen merupakan salah¹ nutrisi yang dibutuhkan tanah dan pada akhirnya akan dimanfaatkan tanaman itu sendiri. Sedangkan kafein dianggap mampu mengusir hama atau gulma.

Nitrogen diperlukan untuk pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang, dan akar.

Selain itu ampas teh juga bisa membantu retensi air dan memaksimalkan penyerapannya pada tanah.

Ilustrasi ampas teh, gambar diambil dari Google

Ada hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan ampas teh ini digunakan sebagai pupuk. Pastikan ampas teh tidak terkontaminasi gula. Artinya murni ampas teh sisa seduh tanpa gula.

Baiknya teh memang disajikan tanpa gula, jika pun memberikan gula itu setelah teh selesai diseduh, sehingga ampas teh akan aman dari kontaminasi gula.

Ampas teh yang dikumpulkan itu kemudian dijemur terlebih dulu di bawah sinar matahari untuk membuatnya menjadi kering (kembali kering).

Apabila sudah kering, campurkan ampas teh kering tadi ke media tanam atau permukaan tanah. Bisa disesuaikan dengan ukuran media tanamnya ya.

Ampas teh yang diletakkan di permukaan tanah atau media tanam, kemudian akan diolah secara alami oleh cacing tanah. Kandungan asam pada ampas teh akan menghasilkan pupuk alami yang kaya nutrisi untuk tanaman.

Sesederhana itu bukan, dan kalian pasti akan dengan mudah mengaplikasikannya di rumah, dan tentunya itu mengurangi sampah buangan rumah tangga. Dan memanfaatkan bahan² sampai pada akhirnya, artinya tidak ada sampah yang terbuang sia² tanpa guna.

Lihat juga video di sini bagaimana membuat pupuk dari bahan ampas teh.

Cara di atas untuk teh celup yang lebih mudah diolah karena lebih lembut menyerupai serbuk tanah sehingga dapat lebih mudah diaplikasikan ke tanah karena teksturnya menyerupai tanah.


Sekian dulu sharing yang bisa saya bagikan, happy planting ya sobat planter. Jadikan kebun rumah mu sumber bahan untuk dapur keluarga. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -ngp

#onedayonepost
#repost
#umum
#pupuk
Beragam bahan dari dapur kita sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Yups, pupuk organik banyak mulai dikembangkan masyarakat tani untuk opsi lain pengganti penggunaan pupuk kimia (non organik).

Kebanyakan pupuk organik cair umum dipakai di pertanian rumahan/ urban farming. Disamping bahan membuatnya ada di sekitar dan tidak sulit membuatnya.

Pada post sebelumnya saya coba bagikan beberapa bahan yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk sebagai nutrisi tanaman peliharaan kita di rumah. Ada minyak goreng bekas yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tentunya dengan pengolahan terlebih dulu. Kali ini saya akan coba share dari bahan lainnya yaitu dari air cucian beras.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Apa yang saya bagikan ini saya kumpulkan dari berbagai sumber untuk juga kebutuhan saya sendiri dalam menyediakan pupuk untuk beberapa tanaman peliharaan saya di rumah. Sekaligus jadi bahan pembelajaran saya merawat tanaman di rumah.

Sebenarnya, air cucian beras itu mengandung apa si, koq sampai bisa dijadikan bahan nutrisi untuk tanaman?

Air cucian beras dijadikan pupuk karena mengandung banyak nutrisi antara lain: 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan, 50% fosfor, 60% zat besi selain itu mengandung Ca 2,944%, Mg 14,252%, S 0,027%, Fe 0,0427% dan B 0,043%.

Selain itu, air cucian beras juga bisa berfungsi sebagai pendukung pembuatan pupuk kompos, yakni berfungsi sebagai biostarter, larutan air cucian beras berisi mikroorganisme pendegradasi/ pengurai yang berguna untuk menguraikan limbah organik, sehingga dapat mempercepat pembuatan pupuk kompos.


Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat pupuk cair organik dari bahan air cucian beras, sbb.:
✓ Air cucian beras +- 10 liter *rekomendasi air cucian pertama
✓ EM4 200 ml
✓ Molase atau tetes tebu 200 ml

Alat bantu yang diperlukan:
✓ Jerigen atau ember bertutup kedap
✓ Adukan


Cara pembuatan:
#1 Masukan air cucian beras tersebut ke dalam wadah, bisa jerigen atau ember.

#2 Lalu tambahkan atau masukan EM4 dan Molase ke dalamnya, aduk hingga rata, supaya bercampur merata untuk cairan tersebut. Setelah itu tutup rapat wadah tersebut. Pastikan tidak terkena cahaya langsung, simpan di tempat yang gelap.

#3 Pada hari ke-2 buka tutup ember/ wadah tadi supaya gas keluar dan aduk hingga rata. Lalu kemudian tutup kembali. Lakukan cara ini berulang hingga hari ke-10.

#4 Proses fermentasi dianggap berhasil ditandai dengan aroma atau bau khas mirip tape.

#5 Pupuk organik cair dan bisa digunakan. Gunakan dengan mencampurnya dengan air ketika digunakan.


Pupuk organik cair dari air cucian beras ini bisa sebagai pupuk daun dan pupuk akar / disiram ke tanah.

Untuk pupuk daun,  ambil 10 ml pupuk cair cucian beras dan larutkan dalam 1 liter air. Semprot ke seluruh bagian tanaman terutama bagian bawah daun (cukup sekedar basah saja). Lakukan penyemprotan pupuk daun setiap seminggu 2 kali.

Untuk pupuk akar, ambil 10-20 ml pupuk cair air cucian beras, larutkan dalam 5 liter air. Siram ke media tumbuh tanaman sekitar perakaran sebanyak 250 ml (secukupnya) per tanaman. Aplikasikan seminggu sekali.


Ada juga cara lain yang sepertinya mudah juga dan bisa kalian coba, tapi ini kalian lihat dari YouTube, mungkin ini bisa lebih membantu untuk memaksimalkan pupuk cair organik dari air cucian beras, lihat videonya di sini

Hampir sama dengan video sebelumnya, video ini juga bisa membantu kalian membuat pupuk organik cair dari air cucian beras.

Catatan penting terkait yang disampaikan adalah jangan gunakan air cucian beras yang disimpan lama tanpa proses fermentasi, karena justru bisa merusak tanaman.


Ada juga cara yang paling simpel dan mudah menggunakan air cucian beras ini, tanpa proses campur² dan fermentasi. Jadi memanfaatkan langsung air cucian beras ini ke tanaman.

Jadi, diamkan air cucian beras ke dalam wadah, diamkan 1-2 menit. Bisa ditaruh di botol semprot atau wadah lain yang memudahkan untuk menyiram tanaman.

Lalu setelah itu gunakan untuk menyemprot tanaman, terutama bagian akar atau langsung ke tanah. Hindari menyiramkannya ke bagian daun atau bunga, karena air cucian beras itu akan meninggalkan noda ketika mengering pada daun atau bunga, sehingga membuatnya tak sedap dipandang.


Itulah kira² bagaimana air cucian beras bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair untuk nutrisi tanaman.

Bayangkan betapa sia² nya apabila air cucian beras itu dibuang begitu saja ke saluran air limbah. Akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk menyiram tanaman atau jika ingin bisa dibuat pupuk organik cair seperti salah¹ cara yang dibagikan di atas.

Baiklah segitu saja informasi yang bisa saya bagikan, semoga bisa jadi pilihan alternatif membuat pupuk organik cair yang bahannya mudah kita peroleh di rumah. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -ngp

#onedayonepost
#repost
#pupuk
#umum
Sebelumnya di Naturality Channel saya pernah post soal minyak goreng bekas yang meski dilihat sebagai limbah, ternyata masih bisa punya nilai tambah, sebagai bahan baku bio diesel dan bisa juga dimanfaatkan menjadi pupuk. Disamping ada banyak hal lain yang bisa dimanfaatkan dari bahan limbah minyak goreng.


Menyoal soal pupuk, ada salah satu blogger yang komentar di sana, bagaimana penjelasannya terkait limbah minyak goreng yang jadi pupuk ini.

Pada postingan itu saya memang gak bahas soal itu. Nah, kebetulan di sini blog soal green plant, jadi saya coba cari tahu bagaimananya, sekalian nambah pengetahuan kita juga ya.

Perlu diketahui pupuk yang dihasilkan dari bahan minyak goreng bekas ini sebenarnya hanya pupuk tambahan, bukan menjadi pupuk utama, sehingga ketika diaplikasikan pada tanaman peliharaan anda, perlu juga dikombinasi dengan pupuk lainnya.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Minyak goreng bekas menghasilkan asam lemak jenuh yang sangat tinggi ini karena minyak telah mengalami beberapa reaksi akibat penggorengan berulang. Asam lemak itu bisa membantu pertumbuhan tanaman.

Cara untuk membuat/ mengolah minyak goreng bekas menjadi pupuk ini beragam, berikut ini saya share dari salah¹ cara, cara lain memungkin saja ya.

Siapkan terlebih dulu bahan² nya, tentunya minyak goreng bekas 500-1000 cc merupakan bahan utama yang harus disiapkan, bahan² lainnya sbb.:
✓ Bekatul
✓ Air
✓ EM4 *ini merupakan bahan pupuk juga
✓ Molase / tetes tebu

Alat bantu yang diperlukan juga perlu disiapkan, sbb.:
✓ Saringan
✓ Jerigen tertutup
✓ Selang bening kecil
✓ Gayung
✓ Botol


Cara pembuatannya, sbb :
#1 Campurkan bahan² utamanya tadi, minyak goreng bekas, air, bekatul, EM4 dan tetes tebu. Campur jadi satu dan aduk hingga merata.

#2 Setelah bahan tercampur sempurna, masukan bahan tersebut ke dalam jerigen tertutup. Nah ini dilakukan untuk melanjutkannya ke proses fermentasi, butuh waktu selama 30 hari bahan adonan tersebut difermentasi di dalam jerigen tertutup rapat. Simpan jerigen tersebut di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

#3 Lubangi jerigen tadi untuk jalur selang bening, yang dihubungkan ke botol yang berisi air. Pembuatan pupuk ini mengandalkan fermentasi seperti yang dijelaskan dipoin 2 tadi. Maka dari itu, lubangi tutup jeriken dan masukkan selang kecil hingga masuk ke adonan. Ujung selang yang berada di luar tadi, dimasukkan pada botol kecil berisi air untuk mengontrol suhu selama proses fermentasi.

#4 Ciri adonan pupuk sudah jadi adalah ketika adonan nggak berbau busuk, tapi berbau asam khas POC (Pupuk Organik Cair). Tanda lainnya saat jerigen digoyangkan akan muncul gelembung-gelembung kecil dalam jumlah banyak membentuk seperti busa.

Pemberian dosis pupuk organik cair yang sudah jadi ini janganlah berlebihan, range 5 - 10 ml per tanaman. Itu bisa dicampurkan dengan air. Dengan frekuensi pemberiannya 1-2 minggu sekali untuk dapatkan hasil maksimal.

Dosis 5ml/ liter itu digunakan untuk semprot dan 10ml /liter untuk siram. Nggak seperti pupuk-pupuk alami lain, akan lebih baik jika mengaplikasikan pupuk jelantah ini ketika tanaman sudah memiliki daun sempurna yakni minimal 3 minggu setelah tanam.


Selain yang disampaikan di atas, kalian juga bisa ikuti tutorial membuat pupuk dari minyak goreng bekas pakai dari salah¹ channel YouTube, dimana secara umum bahan dan langkahnya serupa dengan yang disebutkan di atas.

Video di ini akan lebih mempermudah dalam sobat planting membuat pupuk organi cair dari minyak goreng bekas sebagai bahan utamanya.

Bisa juga dengan menggunakan bahan alternatif lain yang juga ada di dapur rumah kita, tutorialnya bisa ditonton di YouTube ini, walaupun tidak begitu jelas tapi setidaknya bisa jadi variasi pembuatan, tinggal disesuaikan dengan ketersediaan bahan untuk membuatnya.


Sejauh ini minyak bekas pakai ini diolah jadi pupuk melalui proses di atas tadi. Tentunya bagaimana bahan dan caranya masih terus berkembang ke depannya, karena tuntutan mengurangi limbah dari minyak goreng bekas pasti harus dilakukan.

Sekian informasi yang bisa dibagikan, relatif sederhana kan membuatnya, mungkin jika memungkin mencobanya di rumah jika peliharaan tanaman di rumah sudah cukup banyak dan limbah dari minyak goreng bekasnya juga melimpah cara ini bisa dicoba.

Sampai jumpa dipostingan lainnya #onedayonepost happy planting, asal jangan terplanting-planting, sakit kalau jatuh. 😂 -ngp

#onedayonepost
#naturalitygreenplant
#repost
#umum
#pupuk
Kalau lihat bulu² halus itu rasanya seperti merinding, bergidik gitu, ya saya membayangkan seperti sedang melihat ulat bulu. Sebenarnya, yang jadi akar masalah yang jadi sumber trauma adalah karena ulat bulu itu bikin gatal.

Jadi efek merinding dan bergidik ketika melihat sesuatu yang berbulu halus itu karena takut akan efek gatal yang ditimbulkan oleh bulu halus itu.

Jangan pikir bulu halus itu hanya dimiliki oleh ulat bulu ya. Ternyata tanaman juga punya bulu² halus semacam itu pada batang, hingga ke daunnya.

Ilustrasi, bulu halus pada batang tanaman tomat. Sudah tahukan namanya apa, jadi gak perlu merasa geli lagi ketika memegangnya. Gambar diambil dari Google

Saya menemukannya pada tanaman tomat peliharaan di rumah, dimana pada bagian batang dan daunnya itu ada bulu² halus yang mengelilinginya. Tak hanya pada tanaman tomat, ternyata saya juga menemukannya pada tanaman lain yaitu tanaman rambusa.


Ternyata bulu² halus itu punya nama sebutannya adalah trikoma. Trikoma berasal dari bahasa Yunani, 'trikhoun' yang artinya adalah menutupi dengan rambut.

Yups, itu seperti yang kita lihat, istilah ini sepertinya cocok. Hmm, lalu kalau tangan wanita macho yang ditutupi dengan bulu-bulu halus, apakah bisa disebut 'trikoma' juga? #justkidding

Back to topic, ada pula jenis tanaman lain yang juga punya trikoma ini selain tomat, ada paprika, bunga matahari, kacang-kacangan dan terong.

Secara ilmiah, ada dua jenis trikoma yaitu trikoma kelenjar dan trikoma non-kelenjar. Perbedaan keduanya adalah ada pada kepala, dimana pada trikoma kelenjar itu ada kepala kelenjar, sedangkan trikoma non-kelenjar tidak mempunyai kepala kelenjar.

Trikoma kelenjar merupakan salah satu tipe trikoma yang terdapat pada tumbuhan yang berperan dalam sekresi berbagai metabolit sekunder. Trikoma kelenjar mengeluarkan metabolit khusus seperti terpenoid, flavonoid, metil keton, gula asil, dan terpenoid.

Trikoma non-kelenjar tidak menghasilkan, membebaskan, atau menyimpan senyawa kimia yang aktif secara biologis. Tapi mereka melindungi tanaman dari faktor penyebab stres biotik dan abiotik seperti kelembaban rendah, suhu tinggi, dan radiasi dari matahari. Selain itu, mereka mempertahankan film udara di permukaan tanaman air. Kehadiran trikoma ini juga membantu ketahanan terhadap serangan herbivora.


Kita ambil contoh, trikoma pada tanaman tomat ya. Trikoma pada tanaman tomat ini membantu memungkinkan tanaman merasakan sinar matahari, suhu, dan bahkan kapan dan di mana ia disentuh.

Trikoma tidak hanya bertindak sebagai alat sensorik, tetapi juga mencegah hama dan penyakit mencapai tanaman.

Ketika kita mengusap tanaman tomat entah mengenai batang atau daunnya, trikoma kelenjar pada batang atau daun itu pecah melepaskan campuran kuat flavonoid, terpenoid, dan gula, alias minyak esensial.

Aroma ini sungguh tidak menyenangkan bagi serangga atau hama tertentu. Susunan kimia dari trikoma kelenjar yang pecah ini merupakan racun bagi banyak serangga.

Minyak mengandung gula hidrofobik ekstra lengket yang mencegah serangga memakan tanaman atau bertelur di atasnya. Minyak dapat menjebak hama, merekatkannya secara efektif ke tanaman. Selain itu senyawa dalam minyak bersifat antivirus, antijamur dan antibakteri, menangkal penyakit.

Tak hanya itu saja, mereka (trikoma) bertindak sebagai penghalang, mengunci kelembapan dan mencegah tanaman dan buah mengering atau retak.

Tanaman tomat diketahui sangat menyenangi sinar matahari, namun bahaya panas berlebih juga sebenarnya bisa membahayakan tanaman itu sendiri, namun trikoma yang panjang dan berkilau ini juga melindungi tanaman dari kerusakan UV-A. Trikoma dari tanaman tomat jika dilihat dari samping seolah-olah menampilkan efek corak keperakan. Warna inilah yang membantu memantulkan cahaya matahari.


Jadi jangan heran ketika sobat planter tengah memangkas tanaman tomat, lalu kemudian tangan sobat itu berubah menjadi hijau kekuningan, jadi seperti berminyak dan sedikit lengket, karena ada kandungan gula juga di sana. Itu normal koq dan itu pengaruh dari trikoma kelenjar yang pecah.


Oh ya, ada satu lagi yang perlu kalian ketahui mengenai mitos atau informasi yang salah, apa itu?

Ada yang bilang bahwa bulu² halus pada buah tomat tua akan berubah menjadi akar ketika dikuburkan di dalam tanah. Nah perlu kalian tahu bahwa informasi ini adalah salah atau tidak benar dan bisa dikatakan hoax!

Jadi trikoma itu tidak akan berubah menjadi akar ya. Karena apa yang jadi fungsi trikoma itu sendiri sudah kita bahas tadi di atas.

Ya semoga informasi seperti bisa membantu kita tercerahkan. Ya apa yang saya kumpulkan di sini memang tidak begitu lengkap fully ilmiah, namun setidaknya bisa sedikit menjawab, bulu² apa sih itu? Ternyata itu adalah trikoma.

Sampai jumpa dibahasan yang lain, ilmu seputar tanaman yang bisa menambah wawasan sobat planter dalam berkebun. Happy farm, make your home always green and make you have something for fill your kitchen when you cooking. -ngp-
Kalau sering kulineran street food, warung tenda pecel lele Lamongan pasti gak asing dengan daun kemangi, daun-daunan yang sering jadi penambah teman lalapan, bersama timun, kol atau mungkin terong.

Di Jawa Timur ini, di tempat saya tinggal sering lihat tanaman kemangi ini tumbuh di pinggir jalan di sebelah parit, memanfaatkan space tanah, di sana kemangi tumbuh rimbun. Entah itu ditanam atau memang tumbuh liar. Sering juga saya lihat kucing kampung menjadikan tanaman itu sebagai tempat buang air kecilnya. Karena efek ini saya jadi seperti ogah-ogahan kalau nyobain kemangi (lagi).

Pastinya di tempat kalian ada juga tanaman kemangi yang tumbuh liar di halaman fasum atau di tanah kosong dekat rumah.


Kemangi emang enak sih jadi teman lalapan, bersama lauk utama ayam goreng atau iman goreng, bahkan lalapan dengan lauk tahu dan tempe goreng, plus sambel saja sudah nikmat sekali, ditemani nasi putih pulen dan hangat.

Pada postingan kali ini saya mau mengenal tanaman kemangi ini. Tak kenal tak sayang, karena tanaman ini bisa jadi pilihan untuk ditanam di rumah, sebagai pelengkap kebutuhan dapur di rumah.

Tanaman kemangi, gambar diambil dari Google.

Kemangi atau dalam bahasa latinnya Ocimum africaum. Ada pula kemangi dari spesies lain punya nama latin sbb.: Ocimum basilicum, Ocimum gratisimum, Ocimum citriodorum, Ocimum sanctum L. merupakan spesies yang umum ada di seluruh dunia.

Merupakan tumbuhan kecil, dimana bagian daunnya lah yang sering dimanfaatkan sebagai additional dalam masakan/ makanan.

Di Indonesia dikenal dengan daun kemangi, di daerah Minangkabau dikenal dengan ruku-ruku. Di daerah Pasundan dikenal dengan saraung. Di Jawa Tengah dikenal dengan lampes. Di Madura dikenal dengan kemangek. Di Bali dikenal dengan uku-uku. Kemudian di Ternate dikenal dengan lufe-lufe. Kalau di Thailand dikenal dengan mangklak, bai kra pao. Kalau di Inggris sebutannya hairy basil.

Hmm, bukan proyek mangklak ya. #justkidding

Sering ditemui sebagai penambah aroma masakan seperti pepes. Di negara lain, misalnya Thailand kemangi juga jadi tambahan pada menu² masakan di sana.

Spesies ini banyak terdapat di Asia dan Amerika. Di Pulau Jawa, kemangi/surawung ditanam di kebun-kebun, di pagar-pagar, di pinggir-pinggir jalan, di lapangan, dan di huma-huma.

Tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 500 mdpl.

Meski begitu, tanaman ini belum diketahui pasti berasal dari mana, yang jelas informasinya bahwa kemangi merupakan tanaman hasil percampuran.

Ada hal yang perlu kalian tahu, tanaman kemangi merupakan tanaman hibrida, dari dua spesies tanaman jenis selasih.

Aroma khas dari tanaman kemangi ini berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya. Wanginya mirip seperti cengkeh, rasanya pahit.


Secara morfologi, tanaman kemangi ini termasuk tanaman perdu tingginya bisa mencapai 100 cm. Tumbuh tegak dengan cabang yang banyak.

Bunganya tersusun di tandan yang tegak. Daunnya panjang, tegak, berbentuk taji atau bulat telur, berwarna hijau muda dan berbau harum. Ujung daun bisa tumpul atau bisa juga tajam, panjangnya mencapai 5 cm. Permukaan bergerigi atau juga rata.


Kandungan yang terkandung dalam daun kemangi ini antara lain vitamin A, B, C, betakaroten, kalsium, magnesium, fosfor, protein, karbohidrat, lemak, zat besi, flavonoid, arginin, anetol, dan boron.

Tanaman kemangi ini juga bisa diambil atau diekstrak minyak astirinya, dengan jenis metil chaviol, linalool, eugenol, metil eugenol, fenchyl alkohol, limoenene, α-pinene, β-pinene, β-caryophyllene, thymol, camphene, α-bergamonete, geranial, geranial asetat, 1,8 – cineol, estragole, cineol, α-cubebene, nerol,methyl cinnamate, dan linalil asetat. Ini berdasarkan studi literatur yang dilakukan di beberapa negara terhadap tanaman kemangi.

Namun senyawa kimia yang terkandung di dalamnya ini bergantung pada gen dan lingkungan tempat tumbuh tanaman tersebut.


Diketahui, tanaman ini dikembangbiakkan dari biji. Jadi buat kalian yang mau menanam kemangi, bisa dimulai dari biji atau meminta benih bibit tanaman yang sudah jadi lalu ditanam kembali di halaman rumah.

Biji ini diperoleh dari bunga-bunga kemangi yang sudah kering dan berwarna agak kehitaman, cenderung kering, ambil ranting bunga itu, lalu ambil bijinya dan biji hasil semai itu yang bisa dijadikan tanaman baru.


Diketahui banyak khasiat yang bisa dimanfaatkan bagi tubuh dari tanaman ini, ketika saya mencari tahu tentang tanaman ini banyak sekali catatan yang membahas tentang itu.

Tapi saya gak akan membahas itu, kalian bisa kunjungi beberapa link tautan yang saya bagikan di bawah ini, jadi bisa visit langsung ke sana saja ya. Saya hanya membantu menghubungkan ke sana.



Tanaman ini bisa jadi salah¹ rekomendasi untuk ada di halaman pekarangan rumah mu, bersama tanaman lainnya mungkin seperti cabai, jeruk limau, daun pandan, tanaman telang, daun sirih, tomat dll.


Sepertinya segitu saja bahasa soal tanaman kemangi ini. Sekalian nambah² pengetahuan seputar tanaman yang bisa jadi referensi di tanam di halaman rumah.

Sampai jumpa dibahasan yang lainnya, supaya bisa tahu dan memahami banyak hal seputar dunia tanaman, yang hijau², yang punya manfaat (+) untuk kesehatan juga tentunya. -ngp-
Sejak pertengahan tahun 2023 ini saya punya hobi yang lekat dengan suasana hijau², hawa aroma pegunungan, sejuk aroma kabut khas pegunungan hingga suasana hijau rindang pepohonan.

Itu kenapa saya mulai mengumpulkan aparel terkait aktivitas camping. Disaat yang sama juga ternyata itu memancing saya untuk menyenangi hal yang berhubungan dengan tanaman.

Entah apakah itu ada hubungannya atau tidak, tetapi dalam waktu bersamaan saya mulai menyenangi dan mencoba hobi satu ini.



Suasana ini yang bisa mengobati keruwetan tiap pekan, senang ketika awal datang, sedih ketika pulang. Itu tanda bahwa keruwetan esok menanti di depan mata.

Padahal sebelumnya saya tidak begitu tertarik dengan hobi memelihara tanaman, bahkan saya anggap hobi yang aneh, karena tidak ada yang bisa dinikmati.

Namun ternyata setelah saya terjun, ya saya bisa menikmatinya. Walaupun ya masih newbie, mencoba ini dan itu dengan belajar via Google saja panduannya. Karena saat ini cara ini yang paling praktis.

Hobi yang sedang saya lakukan ini ternyata punya kemiripan dengan hobi saya sebelumnya, yaitu memancing. Lha hubungannya apa?

Hubungannya yaitu sama-sama menunggu, setelah berusaha dan tinggal menunggu.

Kalau mancing itu, kita berusaha masang umpan di kail lalu lempar kail kita ke titik yang dimungkinkan ada ikan di sana dan lalu menunggu ketika kail kita disambar ikan, tarik dan strike.

Kalau berkebun ini, saya menikmati juga pola yang hampir sama. Saya berusaha mencoba menanam, merawatnya dan saya pasti akan menunggu, apa yang ditunggu yaitu apa yang kita tanam itu 'berbuah'. Jika menanam tanaman bunga pastinya yang ditunggu adalah bunganya. Sedangkan jika menanam tanaman buah dan sayur yang ditunggu adalah saat dia panen.

Hal pembedanya adalah lama waktunya, ketika memancing proses itu bisa diulangi dalam waktu yang singkat berusaha dan menunggu bisa dilakukan berulang-ulang. Sedangkan berkebun/ menanam, berusaha dan menunggu adalah bener² sebuah proses, berusaha dengan segala cara, memberi pupuk menjaga dari hama, rajin merawat dengan menyiraminya dan terus menjaga, sambil sembari menunggu waktu panen itu tiba.

Keduanya sama² melatih kesabaran dan ketenangan. Jika memancing melatih sabar atas proses yang berulang, sedangkan menanam itu melatih sabar atas proses yang panjang.

Lalu esensi hobi camping yang juga sedang saya lakukan saat ini, itu adalah bagaimana saya menikmati alam yang indah ini dan harus terus menjaganya, karena kalau tidak, semuanya akan rusak. Esensi hobi yang terakhir ini adalah soal bagaimana menyadari harus menjaga lingkungan dan jangan merusaknya. Semuanya berhubungan satu sama lain.


Hobi nongkrong di cafe bukan pilihan saya saat ini. Menghabiskan waktu di sana bisa sesekali jika ada sesuatu yang 'penting', tapi bukan suatu rutinitas setiap Minggu.

Menikmati apa yang jadi pilihan saya saat ini lebih bermanfaat bagi saya. Selengkapnya mengenai hobi ngecamp, traveling dan healing ini akan dibahas diblog tersendiri, Travrlin-Healing by Naturality Channel.

Tentunya tiap orang punya preferensi masing² melakukan sesuatu yang mereka senangi. Ya sama seperti mereka yang senang duduk menghabiskan waktu dan uang di cafe, karena mereka pula perputaran ekonomi berjalan.


Apakah hobi kalian? Ceritakan di kolom komentar dan biarlah kita bertukar preferensi kesenangan masing² sambil bertukar ide. -ngp-
Akhirnya tiba juga waktu panen. Tapi jangan berpikir ini panen tanaman yang kita tanam dari nol y, abaikan pemikiran begitu. Karena, dijudul ini sudah saya tulis, panen cabe beli.

Ada kata 'beli' yang saya beri tanda kutip. Itu menunjukan hal yang sebenarnya, ya memang cabe yang saya panen ini hasil beli, karena saya gak menanam dari nol, saya hanya melanjutkan.

Harapan saya sebenarnya bisa menambah buah² baru dengan adanya buah eksisting, namun ternyata seiring waktu saya nampaknya gagal. Ya gagal gak 100%, karena memang belum segala cara dicoba juga sih.

Waktu Minggu keberapa saya lupa, itu sudah sempet tumbuh bunga baru, itu sebenarnya harapan saya untuk kehidupan buah baru. Eh akibat invasi hama semut ini, bunga baru itu rusak dan akhirnya kini merana.

Tapi beberapa hari lalu, saya melihat buah cabe yang sedari awal bibit cabe ini saya beli sudah ada, warnanya mulai berubah dan menunjukan tanda² ke arah pemasakan buah.


Akhirnya hari ini, saya memutuskan untuk memanennya karena warnanya sudah merah, tanda si cabe ini sudah layak panen.

Foto diambil tanggal 16 Juli 2023

Kalau dihitung dari waktu pertama kali bibit ini ditanam di tanah, itu dimulai sejak 2 Juni 2023 yang lalu, postingan itu juga saya catat diblog yang lain.


Total waktu yang dibutuhkan sampai saat ini berarti 1,5 bulanan ya, sampai akhirnya cabai 'beli' ini bisa dipanen hari ini.

Seperti yang bisa kalian lihat didokumentasi, cabe yang sudah saya panen ini, warnanya merah cabai sih. Ya hanya ada dua buah saja. 😅

Agak aneh ya, panen cabe tapi cuma dua buah, agak absurd tapi ya gimana ini kenyataannya, hanya dua buah ini yang bisa saya pertahankan hingga masak pohon. Masih beruntung tidak dirusak oleh semut, mungkin semut gak begitu suka pedas.



Secara umum sih dua buah cabe ini gak begitu segar, ya agak keriput, tapi mungkin semua cabe begitu kali ya, maklum ini kan first impresion, nanam, terus manen, walau itu buah gak jadi karena proses yang saya lakukan, tapi ya ada usaha saya di dalamnya, itu kaya gimana gitu. Bayangkan effort sederhana saja sudah membahagiakan apalagi full effort.

Sekarang, how to review this?

Saya bukan penggemar pedas sebenarnya, tapi demi mencoba cabai panenan yang dihasilkan dari usaha merawat setiap hari, saya perlu juga mencobanya.

Karena hanya ada dua buah, jadi akan saya coba mereview dengan dua cara:

#1 Saya coba makan mentah bersama dengan makanan lain, di sini saya pakai gorengan. Ketika dimakan mentah, sensasi awal makan cabe ya pedas, aroma cabenya kerasa dan ada rasa manis² dikit, terus pedas. Mirip kaya lagi makan paprika merah.


#2 Saya coba makan dengan mi rebus, kan biasa tuh, mi instan kuah, lalu dikasi potongan² cabai untuk menambah pedas. Walaupun biasanya orang pakai lebih dari satu buah, tapi berhubung saya gak suka pedas, saya pakai sebuah saja dirasa cukup lah ya.

Saya memanen diwaktu yang tepat, karena sudah cukup masak, kalau telat mungkin bisa busuk dipohon ini cabe.

Sewaktu saya cacah itu cabe, ya baunya kaya cabe sih 😅, ya namanya juga cabe begitu kali baunya. Gak begitu strong, seperti tidak begitu pedas #gayaerek




Rasa cabenya ini tidak terlalu pedas ya, tapi cukup tertahan di lidah, jadi itu saya masih merasakan pedas yang menjalar di lidah, ya pedas dengan skala orang yang gak suka pedas, ini cukup, mungkin kalau saya tambahkan jadi dua buah, udah pedes banget bagi saya.

Buah cabenya itu berasa ada manis² nya, manis pedas gitu lah rasanya, ini menurut lidah saya ya. Wajar sih, karena dia ini buah dan masak di pohon. Kalau selama ini kan makannya cabe masih hijau.


Jadi begitulah kira² review hasil panen cabai 'beli' yang kebetulan berhasil saya rawat hingga hari ini.

Sekarang nasib tanaman SiCabe saya ini akan seperti apa? Saya akan coba berusaha merawatnya, mau tahu apakah akan memungkinkan tumbuh bunga baru untuk jadi buah² cabai baru lagi.

Ya namanya juga usaha, walaupun sejauh ini saya masih belum maksimal di sini. Tapi akan tetap saya coba. Mengisi waktu luang selain ngeblog dan ngecamp, saya isi juga dengan ngebun.

Oh ya, saya juga ada tanaman lain, kita lihat ya bagaimana review panenan dari tanaman lain, tunggu saja di NGP untuk catatan berikutnya. Happy planting and make your home always green and you have something for your kitchen. -ngp- 
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan beberapa benih tanaman seledri. Hmm ketika pertama kali saya mendapatkannya, saya lihat wuih kecil sekali benihnya. Ya memang setau saya seledri itu sayuran seperti dedaunan gitu.

Nah, dipikir kan itu tidak berbuah, lalu dari mana sebenarnya seledri itu bisa diperbanyak kembali, kan biji itu biasanya berasal dari buah, sedangkan seledri sendiri selama ini yang dimanfaatkan adalah daunnya, bukan buahnya, lalu kalau gak ada buahnya dari mana bibit seledri itu diambil?

Nah karena rasa penasaran itu, maka saya mencoba mencari tahu, seperti biasa dong. #caritahudenganjarimu

Ilustrasi seledri panen, gambar diambil dari Google

Seledri dikenal sebagai tanaman sayuran. Biasa digunakan sebagai pelengkap dalam hidangan masakan, sebagai penghias atau melengkapi sisi dekorasi masakan.

Seledri juga dikenal mempunyai kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh kita. Seledri dikenal kaya akan serat, karbohidrat, dan protein, dikenal juga makro nutrisi. Selain itu ada vitamin, mineral. Hingga mengandung zat antioksidan.

Itu kenapa selain dikenal sebagai sayur, di China dan Jepang seledri juga berfungsi juga sebagai tanaman obat lho.

Seledri yang kita kenal adalah seledri daun, ya karena daunnya yang dimanfaatkan.

Tapi tahukah jika ada 3 jenis seledri yang dimanfaatkan manusia sebenarnya, antara lain:
✓ Seledri daun
Ini seperti yang gambarnya kalian lihat di atas, sama saja itu, yang biasa kita konsumsi pada umumnya.

✓ Seledri batang

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

✓ Seledri umbi

Ilustrasi, gambar diambil dari Google


Kebetulan seledri yang saya peroleh bibitnya ini adalah seledri daun. Jadi yang akan kita bahas di sini adalah yang daun dulu saja ya.

Seledri daun ini punya nama latin Apium graveolens. 

Morfologi tanamannya sendiri, secara umum terdiri dari tiga bagian, yakni akar, batang dan daun.

Seledri umum dijumpai tumbuh di dataran tinggi 1000-1200 mdpl. Namun masih memungkinkan ditanam di daerah dataran rendah.

Tanaman seledri ini tidak cukup kuat terhadap curah hujan yang tinggi. Nah ini jadi catatan, pas musim penghujan usahakan jangan terkena tampiasan air hujan secara langsung, jadi berika tempat berteduh yang cukup dari air hujan.

Syarat yang dibutuhkan untuk menanam seledri adalah tanah yang gembur, dan kaya akan bahan organik. Tanaman ini akan tumbuh baik pada kadar keasaman tanah pada pH 5,5 - 6,5.

Ada dua metode menanam seledri yakni secara generatif dan secara vegetatif.

Nah kalau yang akan saya lakukan beberapa waktu ke depan ini adalah secara generatif, karena melalui biji.

Sedangkan secara vegetatif adalah dengan mengambilnya dari anakan. Maksudnya bagaimana? Cara perbanyakannya, ambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman seledri yang telah ada. Kemudian pindahkan ke pot atau polybag baru. Selanjutnya tanaman bisa diperbanyak dari rumpun seledri yang tumbuh.

Cara vegetatif ini lebih mudah dilakukan di rumah jika kita sudah punya beberapa tanaman seledri, sehingga keberlangsungannya bisa terus dijaga, karena yang kita manfaatkan adalah daunnya.

Penanaman secara generatif ini ternyata ada beberapa trik dan tips yang harus diperhatikan, sbb.:

#1 Sebelum biji disemai, rendam terlebih dahulu bibit seledri dengan air hangat kuku bersuhu 50-60 °C selama sejam.

#2 Siapkan tempat persemaian berupa bedengan atau baki semai. Media semai terdiri dari campuran tanah dan kompos yang telah diayak dengan perbandingan 2:1. 

#3 Pastikan bibit yang kita semai ini terlindung dari kucuran air hujan atau panas sinar matahari yang berlebihan.

#4 Tanam bibit tadi cukup 0,5 cm saja lalu tutup tipis dengan tanah lalu kemudian siram untuk menjaga kelembabannya.

#5 Lakukan penyiraman secara rutin pagi dan sore untuk menjaga kelembaban, jangan terlalu basah dan jangan pula terlalu kering.

#6 Butuh waktu kurang lebih 4 Minggu untuk bibit tersebut tumbuh. Mulai pindahkan ke polibag atau media tanam ketika tunas seledri tumbuh 2-3 helai daun.

#7 Untuk media tanam yang perlu disiapkan adalah campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlabih dahulu bahan-bahan tersebut. Penggunaan arang sekam tujuannya agar media tanam memiliki porositas yang baik dan bobot media menjadi ringan sehingga pot atau polybag gampang dipindahkan.

#8  Perawatan yang dilakukan adalah melakukan penyiraman rutin pagi dan sore hari. Hingga tanaman berumur 1 Minggu. Setelah itu penyiraman bisa dilakukan 2-3 kali dalam seminggu. Memastikan tanah tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering.

#9 Berikan pupuk organik cair dengan frekuensi 1-2 Minggu sekali.

#10 Panen pertama setelah penanaman pertama adalah 1-3 bulan. Setelahnya seledri bisa dipanen berkali-kali melihat situasi tanamannya itu sendiri ya, kalau sudah habis diambil gak ada sisa ya habis juga.

#11 Panenan berakhir ketika tanaman seledri kita sudah tidak lagi produktif dan bisa dilakukan proses penanaman baru lagi, entah dengan vegetatif atau generatif.



Hama apa saja yang mungkin mengganggu tanaman seledri kita ini?

Jika ditanam dipolibag atau pot, kemungkinan hama yang menyerang adalah ulat tanah, keong, kutu dan tunggau.

Jika ditanam dalam skala besar, hama yang umum menyerang adalah cercospora, bercak septoria dan virus aster yellow. Mengatasinya adalah dengan Pencegahan dilakukan sejak pemilihan benih, menjaga sanitasi kebun dan pemupukan yang baik. Namun apabila hama menyerang dengan masif, bisa menggunakan pestisida organik.


Begitulah kira² yang perlu dipersiapkan sebelum menanam seledri yang dimulai dari bibit. Karena ini adalah mengawali penanaman, jadinya perlu usaha ekstra.

Postingan selanjutnya akan membahas soal penanaman seledri ya. Jadi saya cukupkan di sini untuk informasi dan teori mengenai tanaman yang satu ini. Sebelum menanam kita perlu tahu profil tanaman yang akan kita tanam supaya lebih memahaminya.

Sampai jumpa pada postingan berikutnya, happy planting, urban farming in your home. -ngp-