Mengenal Tanaman Kemangi (Daun Kemangi)

Kalau sering kulineran street food, warung tenda pecel lele Lamongan pasti gak asing dengan daun kemangi, daun-daunan yang sering jadi penambah teman lalapan, bersama timun, kol atau mungkin terong.

Di Jawa Timur ini, di tempat saya tinggal sering lihat tanaman kemangi ini tumbuh di pinggir jalan di sebelah parit, memanfaatkan space tanah, di sana kemangi tumbuh rimbun. Entah itu ditanam atau memang tumbuh liar. Sering juga saya lihat kucing kampung menjadikan tanaman itu sebagai tempat buang air kecilnya. Karena efek ini saya jadi seperti ogah-ogahan kalau nyobain kemangi (lagi).

Pastinya di tempat kalian ada juga tanaman kemangi yang tumbuh liar di halaman fasum atau di tanah kosong dekat rumah.


Kemangi emang enak sih jadi teman lalapan, bersama lauk utama ayam goreng atau iman goreng, bahkan lalapan dengan lauk tahu dan tempe goreng, plus sambel saja sudah nikmat sekali, ditemani nasi putih pulen dan hangat.

Pada postingan kali ini saya mau mengenal tanaman kemangi ini. Tak kenal tak sayang, karena tanaman ini bisa jadi pilihan untuk ditanam di rumah, sebagai pelengkap kebutuhan dapur di rumah.

Tanaman kemangi, gambar diambil dari Google.

Kemangi atau dalam bahasa latinnya Ocimum africaum. Ada pula kemangi dari spesies lain punya nama latin sbb.: Ocimum basilicum, Ocimum gratisimum, Ocimum citriodorum, Ocimum sanctum L. merupakan spesies yang umum ada di seluruh dunia.

Merupakan tumbuhan kecil, dimana bagian daunnya lah yang sering dimanfaatkan sebagai additional dalam masakan/ makanan.

Di Indonesia dikenal dengan daun kemangi, di daerah Minangkabau dikenal dengan ruku-ruku. Di daerah Pasundan dikenal dengan saraung. Di Jawa Tengah dikenal dengan lampes. Di Madura dikenal dengan kemangek. Di Bali dikenal dengan uku-uku. Kemudian di Ternate dikenal dengan lufe-lufe. Kalau di Thailand dikenal dengan mangklak, bai kra pao. Kalau di Inggris sebutannya hairy basil.

Hmm, bukan proyek mangklak ya. #justkidding

Sering ditemui sebagai penambah aroma masakan seperti pepes. Di negara lain, misalnya Thailand kemangi juga jadi tambahan pada menu² masakan di sana.

Spesies ini banyak terdapat di Asia dan Amerika. Di Pulau Jawa, kemangi/surawung ditanam di kebun-kebun, di pagar-pagar, di pinggir-pinggir jalan, di lapangan, dan di huma-huma.

Tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 500 mdpl.

Meski begitu, tanaman ini belum diketahui pasti berasal dari mana, yang jelas informasinya bahwa kemangi merupakan tanaman hasil percampuran.

Ada hal yang perlu kalian tahu, tanaman kemangi merupakan tanaman hibrida, dari dua spesies tanaman jenis selasih.

Aroma khas dari tanaman kemangi ini berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya. Wanginya mirip seperti cengkeh, rasanya pahit.


Secara morfologi, tanaman kemangi ini termasuk tanaman perdu tingginya bisa mencapai 100 cm. Tumbuh tegak dengan cabang yang banyak.

Bunganya tersusun di tandan yang tegak. Daunnya panjang, tegak, berbentuk taji atau bulat telur, berwarna hijau muda dan berbau harum. Ujung daun bisa tumpul atau bisa juga tajam, panjangnya mencapai 5 cm. Permukaan bergerigi atau juga rata.


Kandungan yang terkandung dalam daun kemangi ini antara lain vitamin A, B, C, betakaroten, kalsium, magnesium, fosfor, protein, karbohidrat, lemak, zat besi, flavonoid, arginin, anetol, dan boron.

Tanaman kemangi ini juga bisa diambil atau diekstrak minyak astirinya, dengan jenis metil chaviol, linalool, eugenol, metil eugenol, fenchyl alkohol, limoenene, α-pinene, β-pinene, β-caryophyllene, thymol, camphene, α-bergamonete, geranial, geranial asetat, 1,8 – cineol, estragole, cineol, α-cubebene, nerol,methyl cinnamate, dan linalil asetat. Ini berdasarkan studi literatur yang dilakukan di beberapa negara terhadap tanaman kemangi.

Namun senyawa kimia yang terkandung di dalamnya ini bergantung pada gen dan lingkungan tempat tumbuh tanaman tersebut.


Diketahui, tanaman ini dikembangbiakkan dari biji. Jadi buat kalian yang mau menanam kemangi, bisa dimulai dari biji atau meminta benih bibit tanaman yang sudah jadi lalu ditanam kembali di halaman rumah.

Biji ini diperoleh dari bunga-bunga kemangi yang sudah kering dan berwarna agak kehitaman, cenderung kering, ambil ranting bunga itu, lalu ambil bijinya dan biji hasil semai itu yang bisa dijadikan tanaman baru.


Diketahui banyak khasiat yang bisa dimanfaatkan bagi tubuh dari tanaman ini, ketika saya mencari tahu tentang tanaman ini banyak sekali catatan yang membahas tentang itu.

Tapi saya gak akan membahas itu, kalian bisa kunjungi beberapa link tautan yang saya bagikan di bawah ini, jadi bisa visit langsung ke sana saja ya. Saya hanya membantu menghubungkan ke sana.



Tanaman ini bisa jadi salah¹ rekomendasi untuk ada di halaman pekarangan rumah mu, bersama tanaman lainnya mungkin seperti cabai, jeruk limau, daun pandan, tanaman telang, daun sirih, tomat dll.


Sepertinya segitu saja bahasa soal tanaman kemangi ini. Sekalian nambah² pengetahuan seputar tanaman yang bisa jadi referensi di tanam di halaman rumah.

Sampai jumpa dibahasan yang lainnya, supaya bisa tahu dan memahami banyak hal seputar dunia tanaman, yang hijau², yang punya manfaat (+) untuk kesehatan juga tentunya. -ngp-

3 komentar:

  1. Iya mas...enak buat lalapan si kemangi ini, harum juga di badan...enak buat berbagai olahan pepes, sayur, dan sebagai lalap, tapi kalau kelewat banyak juga getir "gitu, iya ini salah satu tanaman yg bisa tumbuh liar, saya juga pernah nemuin tumbuh liar di deket semak"gitu dan bisa nambah koleksi tanaman buat di dapur

    BalasHapus
  2. Saya punya tanaman kemangi 2 ditanam di pot dan satu lagi ditanam di halaman samping rumah, dan subur sekali.

    BalasHapus