Panen Kedua #2 Labu Madu

Post ini telat saya buatkan tulisan, saya lebih dulu membuat videonya dan sudah saya upload di channel pribadi saya. Pada post sebelumnya ketika panen #1 saya buatkan postingan khusus untuk itu.


Panen kedua kali ini sebenarnya tidak direncanakan. Jadi ketika saya sedang cek buah² labu di halaman rumah, saya lihat di pekarangan samping ada dua buah labu yang tangkainya sudah kering. Saya lihat di sana ada labu madu nomor #4 dan labu madu nomor #10.

Sebelah kiri yang kecil adalah labu madu #10 dan kanannya labu madu nomor #4. Warnanya agak beda, tapi isinya hampir sama matangnya, sempurna.

Kalau berdasarkan perhitungan di data pengamatan, kedua labu ini masih belum berusia genap 90 hari, masih kurang 40 hari lagi. Tapi melihat tangkainya kering akhirnya saya putuskan untuk memanennya.

Agak ragu awalnya, apakah ini sudah masak, atau belum. Saya memanennya waktu itu tanggal  08-09-2024. Labu nomor #10 berukuran lebih kecil dan labu nomor #4 berukuran lebih besar.

Lalu kemudian saya menimbangnya dan memang terbukti setelah ditimbang, ukuran memang pengaruh pada bobot labu madu itu. Diketahui labu madu nomor #10 punya bobot   1,2 kg dan labu madu nomor #4 punya bobot 1,8645 kg.

Rencananya labu madu yang terbesar akan saya buat kolak dan dibagikan buat teman² seruangan, supaya bisa merasakan hasil kebun, labu madu organik.

Hasil pembelahan dari buah labu madu #4, matang sempurna.

Pas dibelah ternyata hasilnya diluar dugaan, labu madu ini matang dengan warna kuning segar dan matangnya merata ternyata.

Untuk labu madu yang kecil itu dibawa ke Madiun sebagai buah tangan untuk sepupu saya di sana, dan ternyata juga matang dengan warna kuning segar merata. Di sana, buah labu madu ini dibuat kolak juga dan rasanya sama seperti labu madu yang sudah dipanen sebelumnya.

Selengkapnya bisa dilihat di video di bawah ini, yang saya ambil dari channel pribadi saya, Naturality Channel.


Labu madu jenis yang saya tanam ini di supermarket Superindo, Singosari, Kabupaten Malang dijual dengan harga Rp  2.490,- per 100 gram. Jika harga ini dikonversikan ke labu madu hasil panen di rumah, harga labu madu #4 itu dihargai Rp 46.426,05 dan labu madu #10 dihargai Rp  30.002,01.

Sebenarnya cukup menggiurkan sih jika menanam labu madu ini lalu bisa memasarkannya sendiri. Karena harga benihnya itu satu sachet isi 2 butir bibit  sekitar 30rb. Dengan berat bervariasi, rata² ya di atas 1 kg, bisa dihitung kemungkinan yang bisa diperoleh.

Biayanya nyaris minim, hanya semangat buat menyiram, merawat dan membantu dalam proses polinasi, jika telaten maka bisa dapatkan hasil panen lebih maksimal. Sejauh ini ketika menanam, saya memang hanya berhasil menjadikannya buah hingga siap panen 8 buah saja, padahal kalau dilihat kemungkinan peluangnya itu bisa sampai < 30 buah, namun ada yang gagal polinasi dan ada yang tak terpantu akhirnya busuk, serta tidak seimbangnya antara pertumbuhan bunga jantan dan betina.

Itu baru satu bibit saja, bayangkan jika punya lahan yang cukup, kita menanam lebih banyak, hasilnya juga akan lebih banyak.

Dari penan kedua ini, terutama dari buah labu madu #10 diperoleh biji baru itu cukup banyak, tapi entah apakah ini bisa tumbuh jika ditanam, saya belum mencobanya.


Apakah hasilnya akan optimal seperti bibit yang ditanam di awal dulu, saya belum bisa membuktikannya.

Segitu saja yang bisa saya bagikan pada post kali ini, panen kedua diperoleh 2 buah labu, hasilnya seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Selanjutnya jika ada panen  lagi akan saya bagikan dipostingan terbaru. Begitu juga soal bibit yang diperoleh dari labu madu nomor #4 yang bibitnya bisa dilihat di atas. Ada beberapa butir bibit yang diminta oleh tetangga. Update soal itu saya bisa tulis dikolom komentar jika ada testimoni dari tetangga.

Sampai jumpa ditulisan Naturality Green Plant lainnya. Happy planting and happy every day. Berkebun jadi solusi menghibur diri menghadapi stres bekerja di kantor. -ngp

#onedayonepost
#labumadu
#pengalaman
#youtube
#panen

0 comments:

Posting Komentar