Saya mau cerita sedikit soal tanaman cabe yang saya beli bibitnya pada awal Juni 2023 lalu. Saya tanam di depan halaman rumah. Dengan melubangi floor semen yang ada di halaman depan, supaya bisa langsung ketemu tanah, digali dan tanam di sana.

Tanaman peliharaan saya ini saya beri nama SiCabe. Ini jadi tanaman yang saya fokus untuk pelihara sebagai latihan, bersama dengan SiJeruk.

Apakah bisa saya jaga tanaman dengan buah dan menumbuhkannya supaya berbuah lebih banyak. Itu jadi tugas saya.

Saya sempet buat postingan soal perkembangan tanaman cabe saya itu pada blog saya di Naturality Channel, tautan linknya saya lampirkan.


Belakangan saya jarang update tulisan lagi di sana, meski begitu saya masih tetap lakukan perawatan rutin, menyiram nya setiap pagi dan sore. Serta memberikan pupuk daun setiap tiga hari sekali. Dan pemberian pupuk organik cair dari fermentasi kulit pisang seminggu sekali. Selain itu ya sesekali saya berikan rendaman air beras juga.

Namun sayangnya ya perkembangannya relatif lambat ,dan terkesan kurang segar. Ini diakibatkan oleh hama semut yang menjadikan tanaman cabe saya ini sebagai tempat bermainnya.

Jadi daunnya layu, seperti kering dan gripis digigit si semut ini. Beberapa kali sempet saya lihat ada bunga calon buah baru tapi ya harus rontok dan gugur karena dirusak sama hama ini.

Saya sempet gunakan pestisida nabati tapi hasilnya nihil. Saya gunakan kapur semut yang saya goreskan ke batang yang dekat tanah, supaya semut tidak mau naik ke pohonnya eh tetap saja semut itu naik dengan sesuka hatinya. Saya bantai dengan membakar semut² itu tetap saja masih berani, malah efek apinya malah merusak daun.

Alhasil y beberapa Minggu terakhir saya amati koq pertumbuhannya stagnan. Sampai akhirnya Minggu ini saya lihat ada perubahan.

Dokumentasi 9 Juli 2023


Buah cabe yang hanya dua buah ini sekarang mulai berubah warna, dari yang sebelumnya hijau pucat, sekarang mulai berubah jingga.

Nampaknya buahnya mulai bergerak ke arah pemasakan buah. Saya akan amati, dari tanggal saya posting kali ini sampai nanti dia masak panen, itu berapa lama. Rencana saya akan coba gunakan bijinya dan akan saya semai, untuk dijadikan bibit baru ditanam kembali dari awal.


Selain tanaman cabe di halaman depan, saya juga punya tanaman cabe liar yang tumbuh di halaman belakang. Sempet saya pangkas habis dan kini sudah mulai tumbuh daun² baru, ya lumayan juga agak lebat sih.


Dulu saya pangkas karena itu jadi sarang hama, jadi saya pangkas. Di daun baru ini juga ada beberapa hama baru, tapi masih bisa saya basmi ketika saya melakukan penyiraman rutin.

Sesekali saya berikan pupuk daun juga sih ketika tanaman lain saya berikan pupuk daun. Namun untuk pestisida nabati yang saya berikan pada tanaman sebelumnya tidak berpengaruh apapun, tetap saja hama itu datang² lagi dan lagi, seakan-akan tidak ada efek apapun.

Buat saya sih, tidak berfungsi baik untuk pemberian pestisida nabati yang juga pernah saya buatkan postingannya tersendiri, sampai akhirnya habis dan saya jadi ragu untuk beli lagi.


Sempet terpikir untuk beli, tapi masih saya urungkan, masih mencari produk lain yang sekiranya lebih efektif paling tidak ada lah tanda² hama itu enggan datang, kalau ini tidak, si hama itu seperti tidak berasa kalau dia itu sedang dibasmi. #capedeh


Ya itulah kira² sedikit cerita soal peliharaan tanaman cabe saya saat ini, yang sepertinya nampaknya sedang berjalan menuju panen. Walaupun hanya 2 buah cabe, itu juga sebenarnya bukan dari proses tanam sendiri, tapi melanjutkan saja.

Semoga bisa ada buah baru dari hasil proses tanam sendiri yang saya lakukan.

Baiklah segitu saja sharing nya, sampai jumpa dicatatan sharing lainnya, masih di Naturality Green Plant, happy farming in your home. -ngp-
Jadi saya itu ada tanaman liar yang tumbuh merambat di pagar anyaman besi di halaman belakang rumah. Dulu itu tanaman ini merambat kecil saja, waktu masih rambatan daun ya saya biarkan saja, untuk hijau² di pagar belakang.

Saat itu saya juga tidak tahu itu tanaman apa, intinya saya biarkan saja. Saya pun tak pernah merasa menanam bibitnya. Tiap kali saya menyiram tanaman² peliharaan saya yang lain, saya juga lakukan penyiraman pada tanaman ini.

Sampai akhirnya tanaman ini yang tadinya tumbuh lambat, perlahan jadi makin subur, ya rambatan daun-daunnya makin menjulur kemana-mana. Malah sekarang makin rimbun, apalagi setelah beberapa kali hujan turun, makin rimbun lah dia.

Tapi seperti yang saya bilang tadi, saya gak tahu tanaman apa itu. Maklum saja, pengetahuan saya seputar tanaman itu sangat rendah, baru belakangan saya mulai mencoba cari tahu.

Pas kebetulan pagi ini saya bersih² halaman belakang, saya amati koq tanaman ini sudah mulai berbunga dan berbuah, ada buahnya. Tak amati koq mirip 'ciplukan', tapi saya masih belum yakin.


Sampai akhirnya saya menggunakan bantuan Google, untuk scaning foto, sebenarnya tanaman apakah ini.

Padahal bulan lalu, pertengahan Mei 2023 belum serimbun ini lho.

Pada postingan kali ini saya mau share tentang tanaman ini, sekalian untuk nambah pengetahuan juga. Jadi biar paham secara ilmiahnya ya.


Tanaman yang dimaksud ini punya nama Rambusa, atau markisa mini atau permot atau ermot. Punya nama latin Passiflora foetida.

Terkadang penamaan tanaman ini didasarkan pada buahnya, di beberapa daerah tanaman ini dikenal dengan sebutan ceplukan blungsun, senthiet (Jawa), permot, rajutan, kaceprek atau ki leuleu’eur (Sunda), kambuik kambuik (Minang) dan timun dendang atau timun padang (Malang).

Itu tampak juntai atau julurnya yang tumbuh dari ranting rambatnya dan julur atau juntai yang menyimpul itulah yang digunakan untuk menambatkan dirinya pada sesuatu, yang pasti bukan hati.

Termasuk ke dalam tanaman semak perdu, dianggap juga sebagai gulma. Tumbuh merambat pada batang kayu atau apapun yang bisa dirambati. Tanaman ini punyai julur atau juntai² yang digunakan sebagai kaitan pada media yang dia tambati.

Eits, bukan hati yang ditambati.

Tanaman ini punya ciri morfologi batang berambut panjang jarang. Daun tunggal, bertangkai 1–3 cm, berambut panjang. Helaian daun bundar telur, berbagi tiga, bertepi rata atau bergigi tidak dalam, dengan ujung-ujung meruncing, pangkal daun bentuk jantung, 3,5–13 × 4,5–14 cm.



Bunga dengan kelopak tambahan berupa daun pembalut 3 helai, berbagi menyirip rangkap dengan taju serupa benang teranyam, 1–3 cm.

Tabung kelopak bentuk lonceng lebar. Daun mahkota dengan mahkota tambahan, memanjang 1,5–2,5 cm, putih cerah sering dengan warna ungu di tengahnya. Tangkai sari pada pangkalnya berlekatan, juga dengan putiknya. Tangkai putik 3 berbentuk gada.


Buah buni berbiji banyak terbungkus oleh daun pembalut, bulat lonjong, 1,5–2 cm, kuning jingga apabila masak.


Berdasarkan yang saya baca, tanaman ini berasal dari Amerika Selatan. Hmm, jauh sekali asalnya, entah bagaimana bisa akhirnya bisa ada di sini?

Pastinya tanaman ini tipe tanaman yang easy growth, bisa tumbuh dimana saja tanpa repot penyemaian bibitnya seperti tanaman² lain, yang perlu penanganan khusus, bahkan yang sudah ditanam dengan hati² saja agak sulit tumbuhnya dan tidak bisa sesubur ini, tanpa pupuk dan perawatan apapun, hanya mengandalkan siraman air saja.

Tanaman ini biasa dijumpai tumbuh liar di kebun, tegalan, sawah yang mengering, di pasir pantai, tepi jalan, tepi hutan dan bagian-bagian hutan yang terbuka disinari terik matahari.

Pantas saja, halaman belakang rumah ini terkena sinar matahari yang cukup setiap hari, jadinya pantas dia bisa tumbuh subur di sini.

Tanaman ini bisa dimanfaatkan buahnya, buahnya manis ketika sudah masak/ matang pohon. Namun ketika masih muda, buahnya beracun, ini akan dibahas dibawah nanti.

Daunnya ketika masih muda, terutama bagian pucuknya bisa dimanfaatkan sebagai sayuran.



Ada hal menarik, tadinya kan dikira dan dianggap sebagai 'ciplukan' tapi ternyata dari sisi morfologinya tanaman ini bukanlah tanaman ciplukan, walaupun ada kemiripan dari sisi buahnya, tapi yang pasti ini bukan tanaman ciplukan.

Ilustrasi, tanaman ciplukan di alam. Ini untuk bedakan dengan tanaman Rambusa yang sedang dibahas kali ini, supaya gak salah kaprah menyebutkan nama tanamannya. Gambar diambil dari Google

Lihat perbedaannya di atas, gambar dari tanaman ciplukan yang sering ditemukan juga di kebun, tegalan atau halaman dan tumbuhnya juga sama² liar.


Kembali ke rambusa atau permot. Jadi seperti yang dijelaskan pada morfologinya, yang unik itu bisa dilihat pada ada jaring² anyaman pada dekat buahnya.

Itu buahnya yang kelilingi anyaman rambut seperti jaring. Ini buahnya masih hijau, masih muda.

Bunganya seperti yang kalian bisa lihat di foto yang saya bagikan di atas. Jadi ketika kalian menemukan tanaman dengan ciri seperti itu, nama tanaman ini adalah Rambusa atau Permot.


Banyak yang belum mengetahui, bahwa buah dari tanaman Rambusa ini punya khasiat dan manfaat untuk kesehatan.

Buah rambusa juga memiliki bentuk dan rasa yang mirip dengan markisa, itu kenapa penyebutan buah ini sebagai markisa mini. Lantaran, rambusa juga berasal dari keluarga Passiflora yang masih bersaudara dengan buah markisa.

Tanaman rambusa akan membentuk bunga terlebih dahulu sebelum adanya buah.

Bentuk dari buah rambusa bulat lonjong dengan panjang 1-2 cm, berwarna hijau saat masih muda dan berwarna kuning jingga ketika sudah matang, serta akan terbungkus oleh jaring seperti rambut.

Buah rambusa memiliki kandungan kalsium, zat besi, antioksidan, mineral, vitamin C, dan beberapa kandungan lainnya yang baik bagi kesehatan.

Buah rambusa bisa dinikmati atau dikonsumsi langsung tanpa harus diolah terlebih dahulu yang memiliki rasa campuran manis dan asam.

Itu dia buah rambusa yang sudah masak/ matang dan siap disantap. Kebetulan tanaman yang saya punya belum masak buahnya, jadi ini untuk membantu menjelaskan seperti apa buahnya ketika sudah siap panen. Gambar diambil dari Google

Buah rambusa saat masih muda (hijau) memang memiliki sifat toksik, namun tidak terlalu berbahaya. Jika kita mengkonsumsi buah rambusa yang masih muda, maka akan menyebabkan efek samping pusing dan gangguan pencernaan seperti mual atau sakit perut.


Ada hal salah pengertian yang bisa saja jadi hoax, bagi yang gak paham. Apa itu?

"Buah ini adalah makanan ular, jadi kalau ada tanaman itu mending dibuang saja!"

Orang yang gak tahu menganggap buah Rambusa ini sebagai makanan ular, itu salah kaprah. Orang menganggapnya begitu karena kebanyakan tanaman ini tumbuh liar di kebun atau tegalan yang bersemak, yang kebetulan di sana ada lubang atau liang yang jadi sarang ular. Sehingga banyak orang punya anggapan demikian.

Beruntung jika tanaman ini tumbuh di pekarangan rumah tanpa anda tanam bibitnya tapi dia tumbuh sendiri dan berbuah tanpa harus dirawat intensif. Mengingat buahnya sebenarnya bisa dikonsumsi dan berkhasiat (+) bagi kesehatan, nutrisi alami untuk tubuh.


Itulah kira² ya informasi soal tanaman Rambusa yang ternyata bisa dimanfaatkan buahnya untuk dimakan. Ya beruntunglah selama ini saya lakukan penyiraman air pada tanaman ini dan sesekali semprot pupuk daun, supaya makin subur dan berbuah banyak.

Nanti ketika buahnya sudah siap panen akan saya share juga di blog ini ya, sekalian kita review buahnya hasil panen di kebun kita.

Sekian dulu share informasinya, semoga bisa menambah pengetahuan kita semua, biar gak salah pemahaman juga kan. Terkadang hoax² perlu dipatahkan dengan informasi yang benar supaya tidak terjerumus. Kalau kita tahu dan yakin itu benar, maka kita tidak mudah terbawa arus informasi yang salah.

Sampai jumpa dipostingan lainnya, masih di Naturality Green Plant, happy planting, berkebun di halaman rumah sendiri. -ngp-
Saya beruntung tinggal di rumah yang mempunyai halaman belakang, karena jaman saat ini punya rumah yang menyediakan sedikit saja slot untuk halaman belakang agak sulit. Terkadang yang umum, rumah² di perkotaan halaman belakang dihabiskan untuk bangunan.

Hal yang sama tadinya mau diperlakukan ke rumah yang saya tinggali, namun berhubung saya yang tinggal di sini dan saya punya kuasa untuk itu, saya minta halaman terbuka ini tetap dipertahankan.

Di sini saya bisa menyalurkan hobi saya yang baru, yakni mencoba berkebun, mencoba menanam dan merawat tanaman peliharaan.


Memelihara gak lagi terbatas pada hewan saja, tapi juga tanaman. Hobi yang selama ini saya pandang sebelah mata, karena apa sih esensinya.

Hmm ternyata ya ketika sudah coba terjun, di sini saya banyak belajar dan memang hewan atau tumbuhan, sama saja sebenarnya. Mereka memang berbeda itu jelas, jadi ya kita harus memahami karakteristiknya masing².

Musuh utamanya ya sama, penyakit dan hama. Ketika pelihara hewan peliharaan ya itu juga musuhnya, kalau hewan itu penyakit, hamanya ya kutu yang mengganggu, kadang sudah diusir ya balik lagi.

Begitu juga tanaman, saya punya musuh yang tiap hari saya hadapi, itu soal penyakit tanaman itu sendiri yang terdiri dari jamur, dan hamanya itu sendiri. Tambahannya adalah kalau yang saya alami adalah soal serangga pengganggu, misalnya semut dan laba-laba.

Hampir tiap hari saya bantai serangga² ini tapi tiap hari pula mereka selalu ada, tidak ada habisnya. Ingin sekali bisa membantai mereka habis, supaya tak kembali lagi. Tapi kembali lagi, saya menyadari mereka ada sebagai keseimbangan ekosistem, jadi ketika mereka dibantai habis akan membuat rantai makanan terganggu.

Pada akhirnya ya harus mencoba bersahabat dengan itu semua dengan tetap pembasmian yang bisa diketemui, ketika saya sedang merawat tanaman peliharaan saya dan menemukan mereka (baca: serangga) itu sudah pasti saya eksekusi.

Jadi, kalau mau selamat ya ketika ada saya pergilah dan jangan sampai menampakan diri di depan mata saya. Tapi kalau mereka merusak tanaman saya, pastinya sudah pasti akan saya tunggu untuk dibasmi.

Menyebalkan sekali kalau lihat tanaman kita yang berwarna hijau muda itu gripis digigit oleh serangga, belalang misalnya atau serangga pemakan daun lainnya. Atau semut² yang bersarang di daun atau di dahan, itu sangat mengganggu pemandangan kan. Jadi ya pasti saya basmi mereka ini, gak ada kata ampun.

Beberapa tanaman yang saya pelihara antara lain:
✓ Tanaman jeruk sambel, ini saya dulu beli bibitnya ya sudah besar sih, ini mungkin hasil stek atau apa ya, soalnya pas saya beli itu sudah ada buahnya 2 buah dan masih tergantung di pohonya. Saya beri nama ini SiJeruk.

✓ Tanaman cabe ini saya pelihara juga di tanam di tanah di halaman depan rumah dan tumbuh liar di halaman belakang ini. Yang tumbuh liar di halaman belakang itu ada 3 tanaman, sempat saya pangkas dan sekarang tumbuh daun baru. Saya pangkas waktu itu karena hama.

Ini tanaman cabe yang di halaman depan rumah. Ini dua buah yang sudah ada sejak saya beli bibitnya, setelah beberapa Minggu sejak beli kemudian ditanam, barulah sekarang mulai berubah warna buahnya menuju merah. Namun pertumbuhannya menurut saya agak lambat dan banyak terganggu hama semut.

✓ Beberapa tanaman tomat, yang saya masih proses pembibitan itu, sudah mulai saya pindahkan ke polibag, seperti yang bisa dilihat di foto dan beberapa postingan saya sebelumnya.

Kalau ini tanaman tomat yang di halaman depan, ini rimbun dan lebih subur walau cuma di dalam polibag, di sana ada tanaman lain juga, seperti jahe dan kunyit tapi lihatlah tetap subur dan lebat.

Tanaman tomat ini di halaman depan rumah ada yang tumbuh subur, satu polibag itu ada 1-2 tanaman tomat tapi subur sekali dibandingkan yang saya pindahkan di belakang ini.

✓ Tanaman lidah mertua saya punya dua pot, tapi ya agak kurang menarik sih. Dari sisi warna daunnya cenderung pucat sih, entah emang begitu coraknya atau gimana saya kurang paham.

✓ Tanaman bawang prei yang saya tanam di pot kecil, itu saya peroleh dari teman sekantor.

✓ Beberapa bibit cabe dan bayam yang saya coba tanam dari biji, nampak pertumbuhannya ya masih lambat tidak bisa cepat seperti yang biasa ditunjukan orang² di YouTube atau IG atau Tiktok.

✓ Tanaman liar ciplukan yang tumbuh merambat di pagar anyaman besi, tadinya ini tumbuh merambat kecil, hampir tiap hari saya siram dan sekarang mulai tumbuh lebat menjalar ke mana-mana. Tadinya saya gak tahu tanaman apa itu, sampai akhirnya Google membantu menjawab pertanyaan saya ini. Informasinya mungkin akan saya bahas pada postingan tersendiri.


Ya itulah kira² apa yang sedang saya pelihara sampai saat ini. Saya belum tahu apakah akan bisa menghasilkan sesuatu, karena itu jadi pencapaian saya ketika bisa membuahkan satu tanaman saja dari apa yang saya pelihara.

Aktivitas pagi yang saya lakukan ketika me time di rumah, menikmati hari libur, ketika tidak melakukan aktivitas ngecamp.

Ya sayangnya saya bekerja di kantor yang tidak meliburkan karyawannya dihari Sabtu, sehingga waktu me time untuk diri sendiri jadi berkurang. Apa boleh buat terpaksa bertahan demi hobi² ini tercukupi kebutuhannya.


Segitu saja deh catatan pagi ini, sambil duduk menikmati cemilan pagi, kebab dan secangkir kopi manis. Happy Sunday, happ planting. -ngp-

#umum
#pengalaman
#youtube
Lagi, lagi dan lagi kita diajak untuk belajar ketika mengenal hobi yang baru. Tidak sekedar menjalani hobi tapi kita juga harus belajar mengenai seluk-beluknya, ilmu², tips dan triknya kita juga harus belajar. Baik secara teori dan pengalaman.

Nah kali ini, saya mau memahami soal nutrisi apa saja sih yang dibutuhkan tanaman, supaya tanaman itu tumbuh dengan sehat.

Sama seperti makluk hidup lainya, layaknya manusia dan hewan, tanaman juga butuh nutrisi supaya hidup sehat dan bugar. Terutama untuk tanaman, kesehatannya diukur dengan apakah dia bisa menghasilkan sesuatu?

Jika tanaman atau tumbuhan buah-buahan, apakah dia menghasilkan buah yang berlimpah setiap musimnya? Jika dia adalah tanaman atau tumbuhan sayur-sayuran, apakah dia menghasilkan hasil sayuran yang segar dan hijau cerah, tidak pucat? Bahkan seperti tanaman atau tumbuhan bunga-bunga, apakah dia menghasilkan bunga² yang indah dan cantik serta segar?

Semuanya itu membutuhkan nutrisi yang baik karena tidak mungkin akan menghasilkan sesuatu yang baik jika tidak dipasok nutrisi yang baik pula.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google.

Perlu diketahui, kebutuhan dasar dari tanaman/ tumbuhan adalah pasokan CO² atau O², air dan tanah. Memang ada pula tanaman/tumbuhan yang tak memerlukan tanah, yakni hidroponik planting.

Fungsi tanah sendiri adalah penyimpan atau tempat tersimpan ya nutrisi² yang mayoritas dibutuhkan oleh tanaman/tumbuhan. Meskipun nutrisi² tersebut ada pula yang bisa diberikan dengan cara lain, misalnya disemprotkan (melalui bantuan manusia). Jika secara alami, tentunya tanah adalah sumber nutrisi alami yang bisa tanaman/tumbuhan peroleh untuk kelangsungan hidupnya.

Ilustrasi, tabel periodik unsur kimia. Coba cari unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman/tumbuhan bisa kalian cari di tabel di atas. Gambar diambil dari Google.


Nutrisi yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan ada dua jenis yaitu nutrisi mikro dan nutrisi makro. Untuk penjelasan mengenai keduanya, bisa disimak pada penjelasan terpisah.

Nutrisi Mikro
Merupakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Kebutuhannya pun bervariasi tergantung jenis tanamannya.

Apa saja zat yang menjadi nutrisi mikro ini?

✓ Klor (Cl)
✓ Zat besi (Fe)
✓ Mangan (Mn)
✓ Tembaga (Cu)
✓ Seng (Zn)
✓ Boron (B)
✓ Molibdenum (Mo)


Nutrisi Makro
Merupakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan dalam jumlah besar.

Apa saja zat yang menjadi nutrisi makro ini?

✓ Nitrogen (N)
✓ Phosfor (P)
✓ Kalium (K)
✓ Sulfur/belerang (S)
✓ Calsium (Ca)
✓ Magnesium (Mg)


Nutrisi² yang disebutkan di atas merupakan jenis mineral yang istilahnya tidak asing ditemui pada tabel unsur periodik. Jika dulu sekolah pada mata pelajaran Kimia nya bernilai baik, pasti gak asing dengan Tabel Unsur dan yang disebutkan di atas pasti ada pada tabel tersebut.


Nah setelah memahami nutrisi yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan, kita juga perlu tahu manfaat dari unsur² kimia yang disebutkan di atas tadi.

Karena akan percuma jika kita tidak tahu manfaat nutrisinya untuk tanaman itu akan seperti apa, dan kita jadi tahu apa yang dibutuhkan dari tanaman itu sendiri. Penjelasan tersebut akan saya bahas terpisah.

✓ Klor (Cl) berfungsi memperbaiki dan meningkatkan hasil kering dari tanaman/tumbuhan misalnya tembakau, kapas, kentang dan sayuran.

✓ Besi (Fe) berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) dan mendukung dalam proses pernafasan pada tanaman.

✓ Mangan (Mn) berfungsi dalam memperlancar proses asimilasi, serta memperlancar dalam pembentukan dan melancarkan kerja enzim.

✓  Tembaga (Cu) berfungsi dalam pembentukam zat hijau (klorofil) dan merupakan bahan pembentuk beberapa enzim.

*Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) dan Nitrogen (N) dan Magnesium (Mg) punya fungsi yang hampir mirip yakni soal pembentukan zat hijau daun (klorofil).

✓ Seng (Zn) berfungsi dalam pengaktifan bebrapa jenis enzim pada tanaman dan juga berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang.

✓ Boron (B) berfungsi dalam mengangkut karbohidrat ke seluruh tubuh tanaman/tumbuhan. Membantu bagian tubuh tanaman untuk tumbuh aktif dan berperan dalam proses pembelahan sel pada tanaman biji.


✓ Molibdenum (Mo) berfungsi mengikat nitrogen dari udara bebas dan mengaktifkan enzim nitrogenase. 

✓ Nitrogen (N) berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan vegetatif secara keseluruhan, terkhusus pada akar, batang dan daun. Berperan juga dalam pembentukan zat hijau (klorofil). Selain itu berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

✓ Phospor (P) berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih pada tanaman muda. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan protein tertentu. Membantu proses asimilasi dan pernafasan pada tanaman. Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.

*Phospor (P) dan Mangan (Mn) punya fungsi yang hampir mirip yakni membantu proses asimilasi dan pernafasan pada tanaman.

✓ Kalium (K) berfungsi dalam pembentukan karbohidrat dan protein. Memperkuat organ² tanaman seperti daun, bunga dan buah sehingga tidak mudah rontok atau berguguran. Sebagai  sumber daya tahan tanaman/tumbuhan dari kekeringan dan penyakit.

✓ Calsium (Ca) berfungsi dalam merangsang pertumbuhan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji. 

✓ Magnesium (Mg) berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman. Serta membantu dalam mendistribusikan Phospat (P) pada tubuh tanaman/tumbuhan.

✓ Sulfur (S) berfungsi dalam pembentukan bintil akar dan membantu pertumbuhan anakan tanaman.


Itu dia kira² nutrisi umum yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan, agar peliharaan kita bisa tumbuh dengan sehat, segar dan bisa menghasilkan sesuatu yang bisa jadi kepuasan hakiki bagi pemeliharanya.

Saat ini punya kebun tanaman² sayur dan buah untuk menyuplai kebutuhan dasar rumah tangga sedang mulai dilakukan di rumah², dikenal dengan urban farming. Perlu kita ketahui nutrisi yang dibutuhkan tanaman² kita, karena ketika ditanam di lahan terbatas, maka nutrisi ini harus dipasok dari luar, sehingga kita perlu tahu kegunaan dari masing² nutrisi yang disebutkan di atas tadi.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan membantu menambah pengetahuan kita sebagai 'planter', istilah yang saya buat untuk menyebut orang yang menekuni hobi tanam-menanam ini.

Padahal, pengertian planter itu sebenarnya jauh lebih luas, yakni orang-orang yang bekerja memanage (mengelola) suatu usaha perkebunan mulai dari aspek agronomis sampai aspek bisnisnya, berstatus karyawan leader (Pimpinan).

Sekian dulu sharing informasi terkait nutrisi apa saja yang dibutuhkan tanaman. Pada post selanjutnya akan saya pelajari dan pahami terkait mengenai, apabila nutrisi² tersebut di atas tak terakomodir atau tidak dipenuhi pada tanaman, maka apa yang terjadi?


Saya akan bahas itu pada postingan terpisah dari ini, supaya tidak terlalu banyak. Sampai jumpa dipostingan selanjutnya. Happy planting, make your home always green and can support your kitchen needed. -ngp-
Belajar memahami hobi baru maka perlu tahu dan juga perlu belajar ilmu pengetahuan atau teori yang umum dari apa yang kita tekuni.

Saat ini saya mencoba memulai mengenai tanaman, terutama tanaman² yang bisa menghasilkan sesuatu, entah buah atau sayuran.

Sama seperti makluk hidup lain hewan atau manusia, mereka itu punya fase kehidupan. Dimana dalam ilmu tanaman diketahui beberapa fase, yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan.

Ilustrasi proses pertumbuhan & perkembangan tanaman tomat, secara umum siklusnya seperti gambar di atas. Gambar diambil dari Google

Fase pertumbuhan adalah fase dimana sel-sel tumbuhan ini meresistem dengan melakukan pembelahan sel secara terus-menerus. Fase ini ditunjukan dengan proses pertambahan ukuran yang bersifat kuantitatif.

Fase perkembangan adalah fase dimana tumbuhan melakukan diferensiasi atau spesialisasi sel untuk melakukan fungsi khusus. Kalau perkembangan ini prosesnya bersifat kualitatif.

Fase tumbuh & kembang suatu tanaman itu dibagi lagi menjadi 4 fase penting antara lain:
#1 Fase embrio

#2 Fase perkecambahan biji

#3 Fase produksi

#4 Fase penuaan

Dilihat dari fase di atas, sepertinya prosesnya hampir sama dengan manusia atau makluk hidup lain dalam hal ini hewan. Dimana ada masa embrio hingga akhirnya penuaan. Hanya saja yang membedakan adalah soal waktu. Bahkan spesies hewan saja punya masa waktu proses hidup berbeda satu dengan yang lainnya. Kalau manusia secara umum sama, hanya lama usia hidup bergantung pada kualitas hidupnya. Tapi secara umum sama saja, lama pendeknya kehidupan bergantung pada kualitas hidupnya, jika dilihat dari sisi kenormalan, disamping masing² makluk hidup dengan spesies tertentu punya masa hidup berbeda-beda.


Fase embrio
Fase ini dimulai sejak proses penyerbukan bunga. Dimana serbuk sari akan bertemu inti sel ovum, dan akan membentuk bakal buah dan bakal biji.


Fase perkecambahan biji
Fase ini merupakan proses dimana biji mulai mengalami perkecambahan, yakni dimulai dengan masuknya air ke dalam sel-sel biji. Pada fase ini, organ tanaman yang siap tumbuh dan berkembang akan muncul. Organ tersebut antara lain akar, bagian ujung batang atau tunas muda, dan bagian daun.

Kalau kata orang istilahnya itu sproud, dimana biji sudah 'pecah' dan mulai bertumbuh tunas kecil.

Pada masa sekolah dulu, kita belajar memahami fase ini ketika melihat proses pertumbuhan biji kacang hijau menjadi kecambah, yang ditaruh di atas kapas basah. Seiring waktu jika diamati, biji kacang hijau akan perlahan tumbuh, pecah dan memunculkan akar/batang dan daun kecil. Kira² seperti itulah proses yang terjadi.


Fase produksi
Fase ini ya di dalamnya terjadi apa yang dibahas tadi difase embrio, dimana hasil sebelum menjadi embrio, terjadilah proses bertemunya serbuk sari dan putik (ovum). Fase ini terjadi setelah tanaman mempunyai organ lengkap.

Ditandai dengan keberadaan organ bunga yang bisa menghasilkan bakal buah. Buah inilah yang menjadi bagian penting pada pertumbuhan, sebab di dalamnya ada biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan generatif.


Fase penuaan
Pada fase ini ditandai dengan beberapa hal antara lain:
✓ tanaman mulai kehilangan kemampuan menghasilkan organ tanaman baru;
✓ buah-buah yang diproduksi mulai mengecil, bahkan hingga tak berbuah sama sekali;
✓ bagian tanaman mulai kurus hingga akhirnya akan mati dengan sendirinya.


Memahami Perkembangbiakan Tanaman
Seperti yang dibahas tadi, sempet ada tertulis istilah "perkembangbiakan generatif". Hmm apa itu?

Jadi perkembangbiakan atau proses memperbanyak diri dari tanaman itu ada dua cara, yaitu secara alami dengan proses generatif dan proses vegetatif.

Seperti yang dibahas di atas tadi adalah proses generatif dimana perkembangbiakan tanaman atau tumbuhan terjadi secara alamiah artinya tanpa bantuan manusia.

Sedangkan proses vegetatif itu ada campur tangan manusia untuk mengembangbiakkan tumbuhan atau tanaman, diperbanyak karena bantuan manusia. Cara ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan cara alamiah. Tapi jangan salah, vegetatif ini juga bukan berarti hanya bantuan manusia saja, ternyata ada juga perkembangbiakan vegetatif tanpa bantuan manusia, yakni vegetatif alami, contohnya itu terjadi pada tanaman jenis umbi lapis (bawang putih, bawang bombai), spora (tanaman paku), tunas adventif (sukun dan cemara), rimpang (jahe, kunyit), geragih (strawberry).

Sedangkan vegetatif yang murni buatan, alias butuh campur tangan manusia adalah dengan proses stek, cangkok, stem (menggabungkan dua tanaman yang punya karakteristik unggul, untuk dapatkan varietas terbaik).

Manusia ternyata juga bisa ikut campur dalam proses perkembangbiakan generatif lho. Memang tanpa bantuan manusia, secara alami bisa saja. Tapi di lokasi pertanian, di tempat² budidaya tanaman, manusia punya peran vital juga dalam proses perkembangbiakan generatif ini, dikenal dengan perkembangbiakan generatif buatan. Kata 'buatan' ini sebenarnya, manusia ikut campur tangan dalam proses penyerbukan, supaya penyerbukan terjadi optimal, manusia membantu proses itu. Namun selebihnya, proses perkembangbiakan dikembalikan pada mekanisme tumbuhan itu sendiri.


Itulah kira² teori dan pemahaman dasar dalam dunia pertanaman. Teori ini sebenarnya sudah pernah kita peroleh ketika pendidikan dasar.

Jika dulu sekolah kita memahami dengan baik, tentunya saat ini kita tidak terlalu sulit memahaminya. Namun wajar terkadang ada terlupa, tidak semua detail² bisa dipahami karena kita tidak menekuninya, paling sebatas kulit luar saja.

Kebetulan saya saat ini mulai belajar hobi baru, sehingga saya perlu merefresh teori² umum seperti ini. Segitu saja deh bahasan soal salah¹ teori dasar pertumbuhan & perkembangan pada tanaman. Semoga bisa menambah wawasan dan merefresh apa yang telah kita dapatkan dulu semasa pendidikan dasar.

Sampai jumpa dibahasan teori² soal tanaman lainnya, belajar dan praktek harus dilakukan bersamaan, supaya lebih mahir dan pandai dalam mengerjakan sesuatu ini. -ngp-