Akhirnya hari ini saya mutuskan untuk memanen satu buah labu yang lebih dulu tumbuh (pertama), yang saya namai sebagai labu madu senior. Alasan memanennya hari ini karena berhitung hari nya sudah mendekati atau bahkan sudah 90 hari.
Kondisi buahnya juga sudah menguning, sehingga saya pikir saatnya panen. Walaupun ini belum jadi patokan apakah pilihan saya ini benar. Wajarlah jika ini yang pertama, jadi saya punya standar untuk buah² berikutnya.
Saat ini bibit tanaman labu madu ini sudah masuk masa tua, iya itu ditunjukan dari daun² nya yang mulai menguning dan sudah tak optimal lagi tumbuh. Walaupun peluang calon buah baru masih ada pada pucuk tanaman ini. Masih menghasilkan calon bunga betina dan bunga jantan.
Ini sekalian saya eksperimen apakah saya bisa membesarkan calon buah ini. Karena saya amati, calon bunga jantan dan betina ini tumbuh bersamaan, ukuran mereka bersamaan besarnya harapannya pas berbunga itu bareng, sehingga bisa saya polinasi.
Untuk bobot satu buah dipanen pertama ini sekitar 1,040 kg (sekilo)
Diakhir masa tua tanaman labu madu ini yang sudah menginjak bulan ke-4, optimal calon buah yang bisa menjadi buah hanya 8 buah saja. Sebenarnya calon buahnya itu bisa sampai < 30 bakal buah, namun yang berhasil hanya 8 buah. Jadi hanya 26,67% saja kemungkinannya.
Faktornya banyak si yang menyebabkan hal itu terjadi dan lebih ke perawatannya dan pola tumbuhnya bunga jantan dan betina yang gak sejalan. Ini pernah saya singgung juga dipostingan sebelumnya. Jika membaca tulisan saya sebelum² nya pasti akan tahu soal ini.
Untuk memanennya saya membutuhkan gunting saja, untuk memotong pangkal tangkainya. Mesti nampaknya rapuh, tangkai buah labu madu ini keras meski kopong. Tangkai daun tanaman labu itu bukan batang berisi tapi kopong lho.
Nah bagian ini yang jadi jawaban rasa penasaran, duga²an selama ini akhirnya terjawab. Jadi begini, sebelumnya saya gak paham soal labu madu ini.
Jadi ya banyak pertanyaan dan dugaan. Memang semua ini bisa dijawab kalau saya cari tahu lebih lengkap dari Youtube atau platform lainnya. Tapi saya memilih menunggu untuk dapat jawabannya.
Kalau menurut saya, ini kurang maksimal matangnya. Ya buat catatan berikutnya.
#1 Saya pikir labu madu ini empuk, minimal seperti melon, meski luarnya keras dalamnya masih empuk dan lembut.
Ternyata tidak begitu, pas dibelah itu butuh efforts ternyata. Jadi kekerasannya menurut saya dibawah ubi, tapi gak sekeras ubi, tapi tidak seempuk melon.
#2 Bisa langsung dimakan seperti melon.
Sebenarnya bisa sih kalau mau langsung dimakan, tapi kalau buat saya sih masih keras sedikit enaknya direbus dulu atau dikukus dulu.
#3 Pas saya panen ini dikirain belum masak, ternyata sudah masak dan sudah cukup untuk bisa dipanen. Walaupun menurut saya mungkin butuh seminggu lagi menggantung ditanamannya supaya lebih tua.
#4 Tadinya saya pikir semakin tua semakin empuk, ternyata tidak, semakin tua nampaknya semakin keras kulitnya, jadi pas mau membelah butuh efforts dan gunakan pisau besar.
Ya itulah beberapa dugaan dan pertanyaan seputar labu madu yang dipelihara hingga panen ini.
Hasil panen labu madu pertama ini dibuat kolak dan hasilnya enak. Selain jadi bahan buat bikin kolak, dibuat bubur candil juga bisa lho, olah²an makanan lain pun memungkinkan. Hanya saja kalau dimakan langsung seperti melon sepertinya keras deh.
Hasil buah labu yang hanya sekilo ini dibuat kolak jadinya cuma sedikit, hanya bisa berbagi sedikit. Kalau dibuat mangkok 400 ml, paling hanya jadi 5 mangkok. Hasil panen pertama disharing dengan tetangga satu dekat rumah.
Segitu saja yang bisa saya bagikan di sini, selebihnya tonton dokumentasi dibuang saya melalui channel youtube saya saja ya.
Sampai jumpa dipanen berikutnya, menghabiskan sisa yang belum terpanen, berarti masih ada sekitar 7 buah lagi yang menunggu petik. -cpr
#onedayonepost
#labumadu
#panen
#pengalaman
#youtube