Wah² hari ini dari WAG kantor saya dapat sesuatu yang menyejukkan mata, lihat hijau² di tengah terik matahari yang selalu panas setiap siang.

Apa itu?

Informasi kalau besok (hari ini), akan ada first panen sayuran (pakcoi). Oh ya, catatan ini saya buat dihari Jumat siang menjelang sore.

Ternyata salah¹ departemen di kantor ku ini melakukan aksi hijau, tidak sekedar lakukan aksi bersih², cleaning day, operasi semut atau hal aksi yang sudah mainstream. Tapi kali ini membuat sesuatu yang bisa jadi percontohan. Memanfaatkan lahan dan sumber daya yang ada, dibuatlah kebun kecil memanfaatkan area kosong, sebagai laboratorium kebun.

Ternyata di sudut bangunan pabrik ada sebuah area untuk berkebun. Terdapat 2 'gubuk' yang satu digunakan untuk penanaman dan satu lagi untuk proses pembuatan kompos sebagai media tanam.

Foto diambil tanggal 07-10-2023

Gubuk untuk penanaman juga tidak besar, berbentuk persegi panjang yang atapnya terbuka, hanya ditutupi oleh jaring paranet. Begitu juga kiri kanannya. Di dalamnya terdapat tiga meja yang memanfaatkan besi² bekas untuk sebagai penempatan media tanam. Wadah media tanam pun menggunakan keranjang bekas buah (eks penempatan bahan baku strawberry), dialasi dengan alufoil sisa bahan kemas yang tak terpakai.

Sebenarnya bahan² itu kalau tidak dimanfaatkan ujung² nya jadi limbah, tapi di sini dimanfaatkan jadi wadah media tanam. Joss, ini adalah pemanfaatan yang tepat guna sekali, efisiensi yang nyata dan bermanfaat.

Ini dia 'artis' Sabtu pagi, yang akan dipanen, dibagikan secara gratis lho ini. Foto diambil pada 05-10-2023.

Kemudian galon² mini bekas air mineral dari brand Le-Minerale dimanfaatkan untuk pot media tanam, alhasil yang mana galon bekas itu kalau keluar pabrik dianggap limbah B3 tapi di sini jadi bermanfaat.

Ini di keranjang dan bekas galon mini ada kangkung yang masih kecil², medianya adalah barang bekas² yang harusnya jadi limbah B3 ini kini jadi bermanfaat punya nilai lebih.

Gubuk kedua tadi saya jelaskan sebelumnya berisi tempat untuk proses pembuatan media tanam dalam hal ini komposan di buat di sana.

Foto diambil tanggal 07-10-2023

Memanfaatkan kedebog pisang yang dirancang kecil², lalu kemudian dimasukan ke dalam drum 200 liter, dicampurkan EM4 dan molase, air secukupnya lalu kemudian bisa juga dicampurkan dengan tanah sedikit, lalu aduk rata kemudian ditutup dengan kedap. Berikan lubang fentilasi dengan selang supaya jadi sumber pernafasan saat proses pengomposan ini.

Hasilnya seperti yang kalian lihat, di gubug penanaman ini ada beberapa tanaman sayur dan buah yang tengah proses penanaman. Kebetulan yang dipanen kali ini adalah pakcoi, yang ditanam 40 hari yang lalu.

*kedebog = batang pohon pisang

Ada pula tanaman terong, tomat, seledri, kangkung, dan cabai. Semuanya nampak subur dan sehat², walaupun beberapa tanaman ada hamanya, itu tuh hama yang kaya serbuk putih, yang juga di rumah saya menyerang tanaman cabe peliharaan saya.

Ini tanaman cabe, masalahnya daun keriting seperti ada hamanya gitu deh. Foto diambil pada 05-10-2023.

Entahlah, dari tim pengelola belum tahu bagaimana untuk mengusir atau membasmi hama ini, jujur saja sangat mengganggu dan bisa saja merusak proses pertumbuhan si tanaman.

Di sini itu ada tanaman terung, sebelahnya ada tanaman tomat ditanam semuanya. Foto pada 05-10-2023.

Tanaman di sini tumbuh relatif cepat, barang dan daun tomat misalnya itu besar² nampak sehat dan subur, bahkan sudah berbunga, tanda sebentar lagi akan berbuah. Bahkan ada yang sudah berbuah juga, baru pentil sih.

Begitu juga dengan tanaman terung ya juga sudah mulai berbunga dan akan berbuah juga.

Di sudut lain ya ada kangkung yang baru ditanam beberapa minggu, itu sudah mulai tumbuh, kalau sudah panen pasti bakal rimbun.

Bermain ke sini saya cukup antusias sih, ya disaat saya masih gagal membuat media tanam yang terbaik, di sini sudah berhasil membuat media tanam yang relatif subur, ya menurut saya subur dan nampak nutrisi yang disediakan media tanam cukup mumpuni membawa tanaman tersebut panen untuk satu kali siklus lah minimal.

Foto diambil tanggal 07-10-2023.

Saya sengaja mendokumentasikannya di NGP sebagai catatan penting, ya setidaknya ini bisa jadi laboratorium hijau saya belajar lebih mengenal tumbuhan.

Hal lainnya saya ingin mengetahui bagaimana praktik penanganan hama di sini, seperti apa dan bagaimana, supaya saya bisa terapkan di kebun rumah saya yang tidak sehijau di sini.



Sementara begitu dulu yang bisa saya bagikan kali ini, dokumentasi lainnya akan saya tambahkan sesuai kebutuhan ya. Jumpa lagi nanti dipostingan lainnya, masih membahas sesuatu yang menyejukkan mata dengan yang hijau². -ngp

#onedayonepost
#panen
#umum
#review
#youtube
Ini bisa menjawab post saya sebelumnya tentang membibitkan jeruk lemon, walaupun saya belum bisa membuktikan ya, tapi contoh dari video yang dipublish oleh Infarm bisa jadi pembukaan bahwa memang konten² video yang nampaknya menunjukan sesuatu itu mudah, saat realita belum tentu. Kembali itu hanya sekedar konten, tapi ketika diaplikasi apakah bisa ya belum tentu.

Jadi Infarm itu mempraktekan membibitkan tomat dari buah tomat yang masih segar, bermodalkan getah dari pelepah lidah buaya, yang kemudian ditanamkan ke media tanam, katanya setelah 15 hari akan muncul tunas baru, hanya dengan menutupnya dengan plastik cup atau sejenisnya.

Ilustrasi, tomat bisa tumbuh subur padahal ditanam di pot. Gambar diambil dari Google

Video praktekan Infarm ini bisa kalian lihat dicuplikan short video YouTube di akun channel Infarm.


Bahan yang perlu disiapkan antara lain:
- Pelepah lidah buaya
- Tomat segar
- Media tanam

#1 Diawali dengan potong² pelepah lidah buaya, lalu tanamkan ke media tanam.

#2 Kemudian oleskan getah lidah buaya ke bagian buah tomat pada bagian permukaan atas (bekas tangkai) tomat dan bawah tomat.

#3 Setelah itu kubur buah tomat tadi ke media tanam.

#4 Lalu tutup dengan cup plastik dan diamkan sampai 15 harian.

Hasilnya?

Tomat itu ternyata busuk duluan, karena tomat itu dimakan oleh jamur dan bakteri2 pembusukan yang ada di media tanam. Hal ini jelas gak terbukti sama sekali, bahwa cara ini gak akan bisa memunculkan tunas baru dari tomat itu.

Artinya terbukti hoax video dari konten tomat yang mudah dibibitkan dengan cara tersebut. Jadi kita harus pintar² menelaah video. Itu kenapa, menshare video itu harus logika juga sih. Emang konten ya sekedar konten, apalagi saat ini demi mencari viewer yang penting konten itu menarik.

Konten terbaik adalah hasil percobaan yang benar² dialami sendiri.

Jadi dari video Infarm ini saya jadi ragu soal percobaan pembibitan jeruk lemon yang kemarin saya posting. Tinggal saya buktikan sendiri apakah memang konten itu hoax atau memang bisa, tapi dari video ini kemungkinan si hoax.


Segitu saja sharing dari saya, semoga bisa mencerahkan, supaya kita gak mudah termakan hoax dari konten kreator. -ngp

#onedayonepost
#umum
#teori
#youtube
#review
Saya dibuat tertarik pada sebuah post twit di aplikasi X milik Elon Musk, di sana divideokan tutorial membibitkan lemon jeruk untuk kemudian ditanam supaya jadi tanaman lagi. Kalau lihat divideo itu mudah sekali.

Tapi realita apa semudah itu?

Terkadang video atau konten² yang dibuat disosial media itu hanya sekedar konten, kadang dibuktikannya juga sulit, syukur² sulit masih bisa dibuktikan, repotnya itu hoax alias imajinasi si pembuat konten saja.



Bahan² yang diperlukan juga sederhana sekali kalau melihat video tersebut, yaitu buah jeruk lemon segar 🍋, pelepah lidah biaya, bawang merah, serta empat batang lidi tusuk sate.

Seperti tautan video yang saya relay dari X ya bisa dilihat di atas. Sederhana sekali bukan? Bukan!?!

Saya juga akan mencobanya di rumah, hanya saja kan kalau divideo ini instan, pertumbuhannya akar kan gak secepat itu, jadi video konten pastinya sudah dipercepat dan mengalami proses editing, sedangkan saya ini baru mengikuti proses yang awal, hasilnya apakah akan tumbuh akar, entahlah. Hanya konten kreator dan mba YouTube yang tahu.

#1 Tusuk itu si buah jeruk lemon 🍋 menyilang dengan empat buah lidi jadi seperti bentuk penyangga seperti yang kalian bisa lihat divideo.

#2 Kemudian bagian pantat jeruk diolesi getah dari pelepah lidah buaya.

#3 Siapkan air mineral dimangkok, lalu berikan rajangan bawang merah ke dalam air mineral tadi.

#4 Taruh si jeruk lemon dengan penyangga lidi tadi ke atas mangkok berisi air yang telah dicampur rajangan bawang merah.

#5 Lalu diamkan saja hingga si jeruk lemon 🍋 itu mulai tumbuh akar. Jika akar sudah memanjang bisa dipindahkan ke polibag dan tanam si buah lemon berakar itu ke dalam tanah dan biarkan tunas baru tumbuh di sana.

Jeruk lemon, menyegarkan sekali apakah bisa ya ditanam di rumah? Gambar diambil dari Google

Sesederhana itu proses pembibitan jeruk lemon. Keberhasilanya seperti apa, nanti akan saya update diblog ini, sementara saya akan siapkan bahannya dan membuktikan semudah Itukah membibitkan jeruk lemon?

Mudah-mudahan video yang direlay dari akun X ini tetap bertahan lama, karena tautan blog ini menggunakan direct video dari postingan X, jika video di X dihapus atau ditake down, pastinya video ditautan saya akan hilang juga.

Jadi akan saya buktikan dipost blog berikutnya. Happy planting. -ngp

#onedayonepost
#pengalaman
#review
#umum
Baru saja membaca post dari rekan blogger, mba Mreneyo kalau beliau ini kerepotan gara² PAM nya cuti memasok air ke rumahnya karena masalah kekeringan.

Baca juga: Air PAM Mati Lagi

Eh pas baca berita daring, Sungai Amazon, sungai yang membentang jauh di 'benua' Amerika Latin juga sampai kekeringan. Padahal kalau semua orang tahu, di sana kan gugusan hutan rimbanya luar biasa, bayangkan hutan selebat itu sampai bisa kekeringan, kemana tampungan airnya coba, diserap kemana?

Ilustrasi, ketika terik matahari tanpa hujan membuat lahan terbelah karena kering. Ternyata bukan cuma 'pemilu' saja yang buat kita terbelah, tapi kekeringan juga bisa buat tanah terbelah-belah. Gambar diambil dari Google

Masa iya orang² Amazon pada punya pompa sumur buat ambil air segitu banyak, kemudian hutan rimba itu apakah hewan² nya sudah modern sampai ngambil airnya segitu masifnya. Why?

Apa terjadi kerusakan ekosistem di bantaran sungai dan hutan alami di sana sudah mulai rusak? Apa juga emang hujannya yang berkurang sehingga pasokan air dari langit gak ada. Banyak faktor sih ya, saya gak paham di sana itu karena apa.

Ups, mba Mreneyo, kalau baca post ini ijin ya tak sebut² blognya 😁, lupa ijin didepan malah asyik nyerocos aja.

Sebenarnya, apa yang terjadi di daerah Amazon sama juga ya terjadi di negeri kita. Kalau baca berita topik kekeringan banyak itu daerah² di nusantara ini tersebut namanya, warga kesulitan ambil air lah, sungai kering, pasokan air ke pertanian juga sulit.

Air sudah disadari punya peran vital dalam kehidupan kita makluk hidup.

Bahkan tanaman saya yang lupa 1-2 hari gak rutin saya siram saja, itu pada layu, kuyu dan tak bergairah. Seperti yang tampak didokumentasi, selain kurang air itu juga kurang nutrisi sih, iya maklum rencana mau saya benahi karena ada yang salah dengan cara saya menanam, rencana mau saya bongkar, ini lagi eksperimen kalau tanpa rutin disiram tahan berapa hari sampai dia nyaris mati si. Jahat sih, tapi saya harus tahu, karena kalau saya tinggal pergi, maksimal berapa lama. Back to topic.


Apa yang terjadi di banyak tempat, terutama di Amazon harusnya bisa jadi bahan cerminan. Bahwa hutan belantara rimba yang mana, kita semua tahu bahwa tumbuhan atau tanaman, apalagi pepohonan besar yang bergugus-gugus itu adalah alat untuk membantu air terserap dalam tanah, air diikat dalam tanah, tidak menggerojok begitu saja ke laut.

Tapi bayangkan hutan Amazon yang begitu lebatnya saja bisa terjadi kekeringan, lalu bagaimana kita yang bukannya menambah pepohonan, malah nebangim pohon saja, karena alasan estetika lah, peremajaan kota lah, takut tertimpa kayu pohon tumbang lah dll. Tapi kita saat ini itu butuh alat untuk bagaimana air itu tidak terbuang sia² ngalir ke pelimbahan begitu saja.

Berikut beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan guna menghadapi kekeringan yang saya kumpulkan dari berbagai sumber, saya sesuaikan dengan yang mungkin bisa kita lakukan sehari-hari (itu prioritas), karena nyata bisa langsung diterapkan.

#1 Mulai rajin menanam pepohonan jika di sekitar rumah terdapat lahan tanah kosong. Ini bermanfaat combo, sekalian bisa untuk mengikat air di tanah, bisa juga dipakai nanti saat kemarau jadi peneduh. Bisa dipilih vegetasi yang baik dalam menahan atau mengikat air.


#2 Mulai buat tampungan² air, tandon² air hujan di sekitar rumah. Hanya pastikan tandon ini tertutup rapat dari nyamuk. Jika nyamuk bisa bertelur di sana gak masalah, tapi dia gak bisa keluar, itu yang penting. "Bisa masuk tapi gak bisa keluar."

#3 Memperbanyak area resapan air, kurangi memplester semen area terbuka, minimal menggunakan paving blok jika ingin tetap menjaga kebersihan atau keamanan dari serangga tanah.

#4 Penggunaan air dengan hemat dan tepat guna.

#5 Pembangunan waduk atau penampungan air dengan debit besar jika memang di area tersebut memang relatif sulit terhadap pasokan air bersih dengan melihat pertimbangan² tertentu. Ini bisa diusahakan oleh pemerintah daerah. Minimal kolam tampung air hujan dengan debit yang cukup, setidaknya air hujan tidak terbuang sia² begitu saja, apalagi sampai jadi genenangan banjir.

Area ini bisa jadi area RTH (Ruang Terbuka Hijau) untuk hiburan warga, tentunya jika pemerintah daerah setempat memahami kebutuhan warga.

#6 Hal ini perlu didukung jalur irigasi yang baik, supaya aliran air hujan itu mengalir ke lokasi tampung yang memadai.

Kenyataan nya irigasi hanya sekedar proyek buat ngisi dompet pejabat terkait. Kalau denger kata 'proyek' pejabat terkait langsung gak bolot, "btw gw dapat apa ya". Inilah Indonesia.

#7 Ini sederhana tapi penting, yakni menjaga kemurnian air bersih, dengan tidak membuang limbah atau sampah sembarangan ke aliran air. Sehingga baku mutu air bisa tetap terjaga baik tidak terkontaminasi. Air terbatas jika kita cemari itu sama saja seperti bunuh diri.


Cara diatas efektif untuk pemukiman yang memang RTH nya relatif banyak. Jika pemukiman perkotaan dimana lahan RTH nyaris tidak ada, caranya adalah dengan tetap membuat tandon² resapan secara kolektif, intinya ketika musim penghujan datang air ini bisa dimanfaatkan.

Rumah² harus mulai menyediakan tandon² tampungan lebih dari satu, guna antisipasi.

Kelola air seperti kita kelola rejeki (baca: uang). Rejeki datang pasti jika kita bekerja, ada gajian, yang gak pasti kan banyak. Setiap musim hujan pasti hujan, tapi kapannya datang kita bisa perkirakan, nah gimana kita putar otak untuk mengelola rejeki itu, supaya disaat tertentu kita tidak kekurangan.

Sejauh ini rejeki (baca: air) masih dianggap sebelah mata, karena dianggap tak berharga ketika ada, jika sudah tidak ada baru dianggap berharga.


Sebagai penutup, barangkali ada yang bertanya, kenapa hutan Amazon yang dikenal sebagai hutan perawan bisa kekeringan?

Jawabnya karena dampak El-nino. Terjadi perubahan dalam suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur memengaruhi pola cuaca global. El-nino dapat mempengaruhi berbagai aspek, mulai dari curah hujan hingga suhu udara, dan bahkan bisa menyebabkan bencana alam.

El-nino ekstrem mengakibatkan hutan Amazon di Amerika Selatan tidak mampu menyerap karbon dengan tingkat yang sama seperti sebelumnya. Sehingga tingkat kematian pohon lebih cepat daripada pertumbuhan pohon yang baru.

Faktor lain non alamiah yang mendukung proses degradasi hutan adalah peningkatan penebangan hutan dan kebakaran hutan.

Semakin lengkap bukan, alam sudah punya mekanisme rantai kehidupannya, eh ditambah manusia bikin ulah, makin hancurlah dunia ini. Alam punya keseimbangannya, manusia itu seperti dua bilah mata pisau, bisa merusak bisa juga mendukung. Tapi ternyata manusia lebih banyak merusak daripada menjaga keseimbangan alam, maka jadilah demikian.

Jadi kesimpulannya ratapilah ulah mu sendiri wahai manusia?


Semoga kita bisa lebih aware terhadap lingkungan. Perbanyak lah aktivitas outdoor bersama keluarga karena dari situ kita bisa merasakan pentingnya alam untuk kita.

Jika kita hanya asyik dengan hiburan di mall, pusat² keramaian non alam, maka kita gak akan dapat pelajaran mengenai perlunya keseimbangan. Apa yang ada diantara keramaian itu diambil dari alam, itu yang membuat alam gak seimbang, jadi di alam yang sudah gak seimbang ini kita harus bisa jadi penopang bukan jadi "dewa penghancur".

Bukan begitu adik² dan kakak², semoga jadi bahan instrospeksi bersama ya.

Tahun ini mudah²an saya bisa melewati masa kekeringan dengan aman sentosa sampai nanti musim hujan tiba dan air yang datang mudah² bisa dimanfaatkan setidaknya untuk acara siram² tanaman atau dibiarkan terserap kembali ke tanah untuk cadangan air.


Sampai jumpa disharing dan obrol² berikutnya, walau obrol satu arah tapi gak apa lah. Kalau ada yang mau ajak ngobrol bisa lanjut dikolom komentar ya.

Happy planting, make your world back to green again. -ngp

#onedayonepost
#umum
#teori
#amazonkering
#elnino
Blog NGP ini baru saya bangun, untuk akomodir hobi baru saya yang saat ini memang belum konsisten saya lakukan. Tapi semuanya saya jalankan pararel saja.

Saya juga mengelola beberapa blog lain, melihat ke semua blog, permasalahannya adalah traffic yang kurang, ya masih dibawah 'garis kemiskinan', ibaratnya begitu. Akhirnya saya sempet mengajukan keanggotaan ke sebuah komunitas blog: BloggerHub.


Ketika keanggotaannya di approval dan saya akhirnya bergabung ke dalamnya. Di sana saya dapat sesuatu yang menyenangkan, yakni link blog² lain yang bisa saya kunjungi, karena selama ini ketemu link blog yang kurang hidup, jadi agak malas berkunjung ke blog yang stagnan, sepi gak ada post baru.

Di BloggerHub ada program Jejakin Blog, dimana kita di sana diberi tugas untuk melist dan berkunjung ke blog² itu yang ada 30 blog, di sana kita bisa membaca postingannya, meninggalkan jejak dan mengklik iklan yang muncul di sana.

Buat saya ini menyenangkan sekali.

Kebetulan blog yang saya pilih untuk dimasukan ke dalam list adalah blog NGP ini. Alhasil, ada satu post diblog ini yang punya traffic tinggi, setidaknya ya dikunjungi 29 blogger yang ada di list itu.

Jadi jangan heran jika lihat ada post yang angka komentarnya sampai 30 up. Padahal sebelumnya hanya 1 up, itu dari pengunjung rutin, yang blognya saya sebutkan ini : Mreneyoo.


Sebenarnya bukan tidak suka si, 30 up pada satu post, harapannya bisa ada interaksi di semua post, jadi tidak berat disatu titik saja.

Tapi dari sini saya bisa melihat bagaimana karakter blogger pada umumnya. Ketika mereka berkunjung, y hanya sekedar berkunjung saja, ibarat hanya melongok. Jarang yang dengan iklas meninggalkan jejak. Ya itu karakter yang selama ini bisa dibaca, mereka lebih fokus kepada cuan dan timbal balik, iklan, adsense.

Ya wajar sih, mereka melakukan sesuatu pasti dengan harapan
Berbeda dengan blogger yang ngeblog karena kesenangan, dan hiburannya di sana. Tidak bermaksud menyalahkan juga sih, tapi dari sana saya bisa menarik kesimpulan mayoritas karakter blogger begitu.

Saya sendiri tipe yang ketika berkunjung ke blog baru, apalagi yang tiba² nemu, saya lihat ada ruang untuk meninggalkan jejak, pasti akan saya lakukan.

Apalagi kalau untuk meninggalkan jejak mudah, tidak perlu approval² itu senang sekali. Kalau yang approval itu, iya kalau si empunya blog rajin buka blog nya, itu komen ndekem aja si meja approval. Sedangkan saya berkunjung ke blog itu selalu menganggap hal baru, ketika belum ada komen saya di sana, pasti akan saya komentar lagi, akhirnya dobel². Itu yang buat tidak senang sih.

Itu juga kenapa komentar diblog saya selalu terbuka, karena saya memang rajin buka blog saya dan lihat, jika ada komen sampah, iklan judi dll., langsung saya hapus dan bersihkan. Kadang alasan mereka (baca: blogger) membuat komentar approval itu. Hmm tapi, jika rajin melihat blog nya saya pikir itu bisa dibersihkan, hanya kan rajin atau tidaknya gak tahu.

Saya sekedar berkomentar setelah melihat perjalanan beberapa hari, seminggu terakhir sejak bergabung dengan sebuah komunitas blogger ini, ya begitulah yang bisa saya nilai.

Tampak, angka 82 dan itu bisa bertambah terus seiring waktu sih, walau setelah tugas Jejakin Blog selesai ya sudah, maksimal ya 29 visitor baru di sana. Sisa nya tidak ada.

Seperti apa kalian menjadi seorang blogger itu pilihan masing² sih, gak ada pakemnya.

Tapi jika semua blogger itu bisa melakukan hal baik, meninggalkan jejak ketika berkunjung itu lebih baik, karena traffic kunjungan bisa dimulai dari sana.

Sama seperti saya yang menjadikan komen di blog saya jadi gerbang saya berkunjung balik ke blog mereka, disamping saya punya link list dari komunitas blog itu yang jadi tujuan alamat berkunjung.

Sebagai penutup, kalian memilih menjadi blogger yang seperti apa?
+ Orientasi cuan, adsense dan iklan atau endrors
+ Hobi untuk menyenangkan hati
+ Mencatat sejarah hidup
+ Menancapkan 'cakar' di dunia internet supaya banyak orang tahu tentang anda
+ Sekedar gaya² bisa punya website pribadi
+ Dll.

Jika berkenan sampaikan pendapat anda dikomentar, sekalian collect data, merevisi kesimpulan tadi atau memang memang benar hipotesa yang saya sampaikan tadi. Happy blogging. -ngp

#onedayonepost
#blog
#bloggerhub
#opini
#blogwalking
#bw