Pernah gak sih bertanya, pas siang hari itu panasnya ampun², teriknya ke kulit itu rasanya seperti kaya menyayat kulit. Tetapi pas sore hari, cahaya matahari masih terang namun radiasi panasnya jauh berkurang. Itu kenapa bisa begitu?
Padahal matahari yang sama yang tadi siang 'membakar' kulit mu. Kenapa pas sore atau pagi hari teriknya masih bisa diterima kulit kita, sedangkan siang tidak?
Jawabannya adalah?
![]() |
| Ilustrasi, matahari di ufuk, sore/pagi. Gambar diambil dari Google |
Logika ternyata, yaitu sudut pancar sinar matahari itu sendiri, karena ketika pagi dan sore, matahari itu condong berasa di wilayah ufuk, kalau pagi di ufuk timur dan sore di ufuk barat, nah sudut kemiringan ufuk inilah yang membuat pancaran sinar matahari jadi lebih jauh ke titik terimanya di bumi. Sedangkan pada siang hari sudutnya tegak lurus sehingga pancaran matahari terasa langsung.
Kemiringan sudut pancar sinar matahari ini juga harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal, plus lebih jauh seperti yang dijelaskan sebelumnya. Semakin mengurangi dampak radiasi pancaran sinar matahari.
Radiasi panas matahari terserap dan menyebar oleh molekul² udara sehingga intensitas radiasi yang kita rasakan itu jauh berkurang. Ini berbeda ketika matahari pada siang hari, jaraknya yang pendek membuat molukul² udara tidak mampu menyerap dan menyebarkan radiasi panas yang ada.
Kemudian paparan sinar matahari pada saat siang hari itu lebih lama, setelah melewati sudut kemiringan (pagi) sekitar jam 9 ke atas, hingga jam 4 sore, total ada 7 jam potensi sinar matahari menyorot langsung. Sedangkan pagi hari hanya 3,5 jam dan sore hari hanya 2 jam. Paparan panas sinar matahari yang langsung ke bumi ini membuat suhu bumi jadi panas, kemudian terpantul lagi ke udara sehingga membuat sensasi siang hari lebih panas.
Begitulah kira² logikanya ya, entahlah ini logikanya bener apa tidak, karena logika saya sering diluar mainstream, jadi bisa saja salah, tapi secara awam sih masih masuk akal.
Hanya awan mendung sajalah yang mampu menahan paparan sinar matahari ini. Oh bisa juga ditahan oleh bulan pas gerhana walau waktunya gak lama. Tapi misalkan lagi mendung itu bisa relatif lebih lama pancaran cahaya matahari tertahan tidak menjangkau bumi, dan kita akan terlindung dari sengat panas matahari.
Sinar matahari yang terik ini hanya cocok untuk ngisi daya panel surya, fotosintesis, mengeringkan gabah petani, ngeringin jemuran, pengering alami untuk berbagai macam hal, membunuh kuman² penyakit yang kalah dengan sinar UV dan hal² lain yang membutuhkan itu.
Tapi buat manusia, kulit manusia, cahaya matahari gak ada baik² nya *menurut saya. Matahari hanya merusak kulit saja, bikin hitam dan membuat sel kulit mati, bahkan bisa kena kanker kulit jika kena radiasi sinar matahari yang full saat siang hari. Cahaya matahari yang baik hanya pagi hari, sisanya mematikan.
Tapi jika bumi tanpa matahari akan repot juga, kiamat di depan mata. Lalu apa solusinya, ya musim berjalan dengan normal, ada kalanya panas dan ada kalanya hujan, jika semuanya seimbang, saya kira akan baik.
Segitu saja pembahasan soal pancaran sinar matahari siang dan pagi/sore itu berbeda, mudah-mudahan bisa menjawab kegelisahan selama ini. Sampai jumpa pada postingan berikutnya, membahas hal lainnya yang menarik untuk saya bahas. -cpr
#onedayonepost
#informasi
#umum
#radiasimatahari
#siangpanas
#soreadem
#pagiadem


.jpeg)








