Air memang jadi sumber daya paling vital buat kehidupan manusia dimanapun rasanya. Bahkan ilmuwan yang tengah mencari planet lain untuk hunian baru saja pertama-tama mencari tanda keberadaan air.

Air itu sangatlah vital, karena dari air itulah awal kehidupan bisa dimulai, sumber penghidupan. Itu kenapa ketika menghadapi kekeringan banyak yang kerepotan.

Musim kemarau tahun ini saya alami di rumah, bukan di kos²an seperti tahun sebelumnya. Di rumah yang saya tinggali ini menggunakan atau memanfaatkan air dari sumber sumur bor.

Sumur bornya ada di halaman teras rumah. Digali atau dibor tidak terlalu dalam, hanya kurang lebih empat meteran saja. Entah apa alasannya, tapi sepertinya ya ketika digali sedalam itu sudah menemukan air. Tapi, kualitasnya sepertinya tidak diperhatikan.

Sumur ini digunakan untuk sumber air dua rumah, rumah saya dan rumah sebelah kiri. Karena dua rumah ini merupakan satu pemilik, dibuatkan satu sumur di halaman rumah saya ini.

Itu dia sumur yang berbentuk lingkaran, ditutup dengan sebuah cor beton, terdapat dua pompa sumur bor. Didekatnya ada keran air untuk siram² dan cuci².

Sekedar informasi, di belakang rumah ini ada sungai kecil, tidak besar juga, tapi gak terlalu kecil juga. Sungai ini aliran airnya cukup stabil, tidak melimpah ruah tapi stabil mengaliri air. Soalnya kan ada tuh sungai dengan dimensi besar tapi airnya gak sesuai dengan ukuran sungainya.

Kemudian, di sisi lain di depan kanan rumah (arah jam 2), terdapat sebuah kolam lele dumbo. Kolam lele ini kerap membawa aroma tidak sedap gitu. Tahulah bagaimana habitat hidup kolam lele ternak. Apalagi ikan lele di sini diberi makan bangkai ayam/bebek rutin, wajar jika airnya jadi pekat dan memberikan aroma yang tidak sedap.

Nah, belakangan ini kualitas air sumur di rumah seperti berbau. Dari sisi warna memang agak berwarna kekuningan kadang kehijauan, tapi masih bening, tidak keruh sekali.

Sejak awal memang saya menilai air sumur ini tidak begitu fresh airnya, jika dibandingkan rumah tetangga sebelah kanan (arah jam 3), dimana air mereka jernih dan bersih. Padahal dibor di sisi lebih dekat dengan kolam lele.

Saya menganalisa air sumur yang belakangan membau ini disebabkan beberapa hal, seperti:
(-) Oleh karena musim kemarau, debitnya terbatas, sehingga intensitas air dan pertumbuhan lumut atau alga atau kotoran atau hal² lain di sumur ini jadi meningkat. Jika musim penghujan tiba, setidaknya konsentrasi air tetap dan air baru itu bisa bercampur sehingga tidak lagi pekat.

(-) Dugaan lain adalah nampaknya kolam lele di seberang sana itu ada rembesan ke dalam tanah dan nampaknya ya alirannya itu mengarah ke sumber sumur yang saya gunakan ini.

Itu dia kolam lele dumbo (arah jam 2), sebelahnya ada percis rumah tetangga yang airnya sumurnya lebih bersih.

Kenapa saya menduga ke arah sana?

Karena baunya itu hampir serupa, seperti bau comberan gitu, mirip² aroma semriwing yang tercium dari arah kolam jika terbawa angin. Lalu kemudian, ketika saya menggunakan air di rumah untuk cuci kaki saja, efek setelahnya dari cuci kaki ini bukannya bersih malah bikin berbau, layaknya seperti kaki kita habis tercebur ke air comberan gitu, baunya sampai tercium lho. Nah lho, ini kan parah. Berarti kan sumber air bersihnya memang gak layak pakai.

(-) Dugaan lain adalah ada rembesan dari cucian air di atas teras saya. Saya kan sering cuci² di teras, dimana teras saya ada keran air dan dekat sekali dengan lubang sumur. Nah ini ditakutkan ada rembesan yang bisa saja turun ke sumur. Kan saya sering mencuci kandang burung, ditakutkan air cucian kandang burung yang berisi kotoran burung juga ikut merembas ke dalam.


Semua itu hanya dugaan yang belum tentu kebenarannya. Tapi kita kan hidup bukan cuma menduga, perlu ada solusi.

Kemarin sore saya sempat diskusi dengan tetangga sebelah rumah percis, membahas air ini dan beliau juga merasakan apa yang saya rasakan, yakni kualitas air yang buruk.

Kebetulan ya kami sepakat berencana memberikan chemical penjernih air, entah itu kaporit atau sejenisnya. Kebetulan tetangga saya juga menggunakannya di tempat kerjanya. Dalam waktu dekat akan diujicobakan untuk memberikannya ke dalam sumur ini.

Nah kita lihat saja perkembangan selanjutnya bagaimana kualitas air sumur ini, lebih baik, lebih buruk atau malah sama saja tidak ada perubahan.


Sedih rasanya, habis mandi bukannya fresh tapi berasa kaya belum mandi, sesekali tercium bau² yang kurang sedap. Sabun mandi seakan-akan hanya memberikan efek netral saja.

Kamar mandi juga mudah berlumut dan kotor, membuat aroma kamar mandi jadi tidak sedap.

Ini dia view kamar mandi, yang jadi gak fresh dan berbau.

Sayang memang beberapa kali saya tinggal di kos dulu selalu saja bermasalah dengan kualitas air dan stok debit airnya. Kos terakhir sebelum saya tinggal rumahan ini juga sama, meski jernih kualitas airnya itu mengandung lumpur lumut yang mudah sekali ngendap dan menghitam, agak berbau juga.

Apa yang saya alami ini masih jauh lebih baik, bayangkan saudara² kita di daerah lain yang mengalami kekeringan parah, malah tidak dapat air sama sekali, jika pun dapat kualitas airnya lebih buruk bahkan gak layak sama sekali.

Segitu saja deh catatan sharing saya. Air itu sangatlah penting dan berharga, sehingga jika mungkin jagalah kelangsungan ketersediaannya dengan memberikan ruang pada air yang datang ketika musim penghujan kembali ke dalam tanah, mengisi celah² ceruk lubang untuk air itu kembali bersarang di sana.

Keep fresh water for future and for give live together. -ngp

#onedayonepost
#opini
#umum
#teori
#pengalaman
#freshwater
#sumurkotorbau
Ketika saya membaca sebuah berita online, dibahas sebuah daun yang katanya Indonesia belum bisa impor daun ini. Hmm, daunnya bernama 'kratom'. Daun apa sih itu? Setahu saya selama ini daun yang dilarang buat diperjual belikan di Indonesia adalah daun ganja. Apakah daun kratom ini serupa dengan daun ganja?

Lalu apa sih daun kratom ini?

Nah inilah yang ingin saya cari tahu, dan pada postingan kali ini saya mau membahas hal ini. Untuk nambah pengetahuan saya khususnya.

Ilustrasi, daun kratom yang dibuat powder. Gambar diambil dari Google


Daun kratom merupakan daun dari tanaman yang tumbuh di daerah Asia Tenggara, bahkan di Afrika juga tumbuh lho. Tanaman ini tumbuh di Papua Nugini, Thailand dan Malaysia. Selain itu di Indonesia tanaman ini ternyata juga tumbuh di daerah Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu.

Dikenal dengan nama kratom atau purik atau kedemba oleh warga Kalimantan.

Daun kratom ini merupakan daun dari tanaman atau tumbuhan yang termasuk dalam kelas Rubiaceae, masih satu keluarga dengan tanaman kopi.

Meskipun satu famili dengan kopi-kopian, kratom berbeda dengan kopi.

Tanaman ini punya nama ilmiah Mitragyna speciosa.

Tanaman ini tumbuh dapat tumbuh setinggi 4-16 meter. Daunnya bahkan bisa tumbuh selebar telapak tangan orang dewasa.

Ilustrasi, tanaman kratom yang dianggap BNN sebagai narkotika golongan I. Gambar diambil dari Google

Biasanya daunnya lah yang dimanfaatkan sebagai herbal, sering dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu lalu diseduh seperti teh atau dimasukan ke dalam kapsul. Ada pula yang langsung mengunyahnya seperti layaknya daun sirih dikonsumsi.

Masyarakat tradisional di tanah air sering memanfaatkan daun dari tanaman ini sebagai tumbuhan herbal. Sering dimanfaatkan mengatasi batuk, diare, diabetes, hingga pereda rasa sakit. Jika digunakan dengan dosis lebih tinggi bisa memberikan efek menenangkan.

Masyarakat di negara lain seperti Thailand dan Malaysia, memanfaatkan daun kratom ini sebagai penambah energi, stamina dan mengatasi kelelahan.

Sedangkan masyarakat negara lainnya, misalnya di Amerika Serikat, daun kratom digunakan sebagai obat rekreasional dan obat opioid yang mudah dibeli dalam bentuk ekstrak, bubuk, atau suplemen.

*opioid = kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri sedang sampai berat atau sebagai obat bius sebelum operasi.

Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencekal penggunaan daun kratom di beberapa negara bagian Amerika karena masalah keamanan dan efek samping daun kratom yang menurut penelitian sementara dapat menyebabkan sakau, kecanduan, anorexia, dll.

Di Indonesia sendiri belum ada uji klinis khusus untuk menguji khasiat ilmiah dari tumbuhan ini. Sehingga di Indonesia daun kratom ini masih dalam ranah 'abu-abu', meskipun masyarakat tradisional sudah mengenalnya sebagai variasi pengobatan herbal.

Amerika Serikat dan Eropa yang sudah lebih dulu meneliti secara ilmiah dari tumbuhan ini, terutama daunnya dan dari hasil itu daun kratom ini memberikan efek yang (-).

Sejak tahun 2011 hingga 2017, pusat pengendalian racun di Amerika Serikat menerima sekitar 1.800 pengaduan negatif tentang penggunaan daun kratom, termasuk laporan kematian setelah mengkonsumsi daun kratom.

Daun ini dipercaya punya efek yang lebih kuat dari morfin. 


Jika melihat hal ini, daun kratom mirip seperti daun ganja. Yang meski sudah dikategorikan sebagai psikotropika tapi masih tetap ada ranah 'abu-abu'.

Pada dasarnya, opini saya ya. Apapun itu jika digunakan sewajarnya pasti punya efek (+). Masalahnya, manusia itu makluk yang sulit dikendalikan. Sehingga hal yang abu-abu seperti ini pasti rentan disalahgunakan.

Kita lihat saja narkotika yang sebenarnya bisa digunakan untuk kebaikan medis eh malah disalahgunakan, dioplos dicampur sana-sini jadi sesuatu yang berefek negatif (-).


Nah di Indonesia sendiri, mungkin ya berkaca dari apa yang sudah diteliti di Amerika Serikat dan di Eropa, melalui BNN, sedang mengajukan klasifikasi daun kratom sebagai narkoba golongan 1 ke Kementerian Kesehatan.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan, daun kratom (Mitragyna speciosa) dilarang total digunakan dalam suplemen makanan dan obat tradisional mulai 2022. Hal ini berdasarkan keputusan Komite Nasional Perubahan Narkotika dan Psikotropika tahun 2017 yang lalu.

Kalau di Amerika Serikat, badan narkotikanya yakni DEA sudah mamasukan tanaman kratom ini dalam pengawasan mereka sejak tahun 2016.


Padahal di Kalimantan, tanaman ini dimanfaatkan sebagai komoditas herbal, namun kembali lagi Indonesia belum punya arah penelitian dan uji secara klinis pada komoditas herbal satu ini. Sejauh ini rujukannya masih dari luar negeri.

Lalu apakah Indonesia punya pendirian nya sendiri?

Kondisi ini sebenarnya jadi peluang dimanfaatkan para ilmuwan narkotika untuk menggunakan daun ini untuk hal (-), itu bisa saja. Karena mereka pastinya tidak mementingkan kesehatan, tapi hanya uang, apabila tumbuhan yang sebenarnya bisa dimanfaatkan (+) justru jadi bernilai (-).

Ini ibarat senjata. Senjata bisa digunakan untuk melindungi diri, tapi bisa juga digunakan untuk hal (-), semua kembali pada siapa yang menggunakannya, "who behind the gun".

Ditangan aparat keamanan akan jadi (+), jika ditangan perampok dan penjahat akan jadi (-), tapi ternyata saat ini ditangan aparat keamanan juga bisa saja jadi (-), lihat saja kasus Sambo?


Namun pada akhirnya daun kratom ini akan disamakan nasibnya sama seperti daun ganja. Dimana ketika ada dari kita yang menanamnya barang sedikit urusannya bisa panjang lho.

Entah bagaimana jika dia tumbuh liar?

Rasanya pasti akan ditelusur, seliar-liarnya pasti pernah ada yang membawa bibitnya, kecuali ketika memang itu tumbuh di pekarangan rumah, apabila rumah kita di hutan² Kalimantan di daerah Kapuas Hulu, itu masih bisa dimaklumi. Tapi tentunya bagi polisi narkotika pasti akan ada saja celah memenjarakan kita kalau urusannya dengan narkotika.

Nah, bagaimana menurut pendapat kalian mengenai daun kratom ini? Bagaimana seharusnya pemerintah menyikapinya, apakah diperlakukan terbatas seperti daun ganja atau jenis tumbuhan 'narkotika' lainnya?

Pertanyaan menggelitik, Indonesia kan punya tanaman ini, lalu kenapa mau impor? Hmm, kadang suka aneh dengan negeri ini, bahan melimpah koq impor. Bahan mentah dijual murah, impor barang jadinya dengan harga lebih mahal, yang menikmati nilai tambah orang luar. Ini tolol atau bego? Sulit dipahami sih, punya bahan baku ya tapi koq impor, #syulit.


Satu hal yang perlu kita pahami bersama, kita hidup di dunia yang sangat jahat, karena selalu ada manusia² iblis diantara kita yang selalu saja memanfaatkan hal yang bisa diambil (+) tapi justru dimanfaatkan sebaliknya.

Jadi selama kita masih hidup bersama manusia² iblis, rasanya yang paling aman adalah membatasinya dan tata kelolanya dipantau sehingga manfaat yang (+) tetap bisa diperoleh, yang (-) bisa diminimalisir.

Itu menurut pendapat saya.  Baiklah segitu saja sih, saya gak bisa dapatkan detail dari tanaman ini seperti apa profilnya, bagaimana dia memperbanyak diri, bagaimana pengembangbiakannya dll. Karena ya itu tadi, tanaman ini termasuk dalam golongan 1 narkotika sehingga informasi pembiakannya pastilah dibatasi informasinya.

Sampai jumpa lagi dibahasan lainnya, hal² yang berhubungan dengan yang hijau² lainnya, masih diblog ini. -ngp

#onedayonepost
#kratom
#umum
#teori
Beberapa waktu yang lalu ketika saya melakukan blog walking saya pernah baca sebuah post dengan istilah 'jingling', nah dari baca² itu saya jadi tahu apa yang blog saya alami ini ya seperti yang dibahas di sana. Ya waktu itu saya visit ke blog nya Mreneyoo.

Eh delalah saya ngalami sendiri, walaupun dulu juga pernah dialami blog saya lainnya, tapi dulu gak tahu istilahnya, 'jingling'. Agak aneh sih namanya.

Ilustrasi, jingling, gambar diambil dari Google

Jadi Jingling itu merupakan software buatan China. Berfungsi untuk menaikkan traffic website.

Kata jingling diambil dari bahasa China yang artinya gemerincing, seperti koin² yang berbunyi seperti itu ketika bergesekan satu sama lain.

Sebenarnya software yang diistilahkan dengan jingling ini dikenal di dunia sebagai “spirit of software traffic”. Fungsi utama jingling adalah untuk memanipulasi pengunjung, di buat dengan mengumpulkan alamat IP dari berbagai negara. Alamat IP yang di kumpulkan akhirnya digunakan oleh aplikasi Jingling untuk menjadi pengunjung palsu.

Kalau saya dulu menyebutnya anomali traffic.

Ini rekaman pada bulan September 2023, tanggal 25/9 saya dapat kunjungan visitor baru dari blogger karena komunitas, bdk. statistic pun yang berkunjung hanya berapa, meski kenyataannya minimal 30 user blogger berkunjung. Itu pun page view juga gak tinggi. Ini traffic yang normal.

Karena memang aneh, blog saya ini blog baru dan memang visitornya bisa dihitung jari lah, traffic tertinggi itu karena games dari komunitas blog yang saling kunjung dan berkomentar, itu kenapa ada satu post saya yang komennya sampai 30 visitor + 1, ya itu karena yang ikut games sebanyak 30 blogger dan 1 blogger yang rutin visit ke sini.

Tampak fenomena anomali atau jingling ini mulai ditanggal 13/10 dan mengalami peak ditanggal 23/10. Ini mulai ditemuin dibulan Oktober 2023 ini.

Lha ini beberapa hari belakangan koq saya lihat di Histat itu visitornya bisa dua digit tiap hari, ini kan jelas aneh. Saya lihat source link visitornya juga aneh. Meski IP nya berbeda-beda.


Saya menggunakan Histats untuk collect data traffic ke blog NGP ini dan sudah saya pakai sejak lama.

Biasanya nanti setelah kejadian ini, entah beberapa waktu ke depan pasti traffic akan kembali normal, ya itu hanya 1-2 visitor yang rutin kunjungan, itu pun ada tambahan karena saya yang rutin mengunjungi blog saya sendiri.

Saya ambil contoh tanggal 24/10 itu bisa dilihat tiap jam selalu ada visitor baru dengan IP seperti yang bisa dilihat digambar sebelumnya, source nya dari Kanada. Jika kalian ada warna diagram batang biru, itu kunjungan dari saya pribadi yang asyik BW diblog sendiri. Itu jam saya santai ketika sepulang kantor santuy habis makan malam.

Kalau dari ulasan Mreneyoo, imbas dari situasi jingling ini, blog kita akan dianggap spam oleh Google. Katanya juga apes² bisa² blog kita ini akan sulit ditemui dimesin pencari Google.


Wah², sudah dapat pengunjung organik saja sulit, ini malah dipersulit ditemukan dimesin pencari Google.

Ini pernah saya alami ketika blog Naturality Channel mengalami anomali atau jingling seperti ini. Dulu ada beberapa post yang berhasil 1 search di Google, ketika ketik kata kunci itu langsung mengarahkan ke blog saya, tapi seiring waktu hilang sudah. Padahal dengan kata kunci itu post serupa ya gak ada yang spesifik, justru malah post saya hilang, walaupun masih bisa ditemukan jika diberikan link nya.

Sejak saat itu saya gak pernah berambisi lagi untuk menaikan apapun, saya berpikir mengalir saja lah.

Entah apakah prinsip ekosistem berlaku di sini, "sesuatu yang dibiarkan begitu saja, justru akan tumbuh lebih subur".

Aktivitas 'jingling', ya begitu saja ya saya sebut, walau ini sebenarnya merujuk pada sebuah aplikasi. Jadi aktivitas ini bisa dilakukan oleh pemilik blog untuk membuat seolah-olah blognya high traffic atau famous. Bisa juga dilakukan oleh orang lain tanpa sepengetahuan si empunya blog.

Kalau yang dilakukan sendiri si empunya blog itu berarti dia tengah melakukan pembohongan terhadap diri sendiri. Orang bodoh sih ini, dibohongi orang lain saja sakit, lha ini bak menyakiti diri sendiri #sakitjiwa.

Nah repotnya jika ini dilakukan oleh orang lain, yang di sini kita sebut saja 'hacker'. Hmm, lalu niatnya apa coba, kenal juga gak, kita pun bukan blogger terkenal, lalu koq sampai hari disandung begini?

Tujuannya adalah membuat persaingan traffic semakin ringan ketika web lain down karena dibanned oleh Google.

Dunia kehidupan saja sudah sangat jahat, ternyata dunia nyata pun tak kalah jahatnya, inilah dunia yang penuh dengan kejahatan baik disengaja maupun tidak, inilah kalau hidup mengejar dunia, ya sama dengan mengejar kejahatan.


Tapi untungnya saya gak terlalu pusing dengan popularitas blog saya, mau blog saya dikenal atau tidak, karena saat ini saya gak lagi mengejar eksis.

Saya hanya ingin menyimpan catatan sejarah saya sendiri di internet, karena saya punya prinsip, "kita hanya orang biasa, dimana tidak ada yang akan menulis sejarah kita, siapa lagi jika bukan kita sendiri yang mencatatnya."

Apapun itu yang saya catat diblog yang saya pelihara sampai saat ini. Tidak ada harta yang bisa saya wariskan kelak ke penerus saya kelak, ya hanya blog² yang saya miliki dan sudah saya 'hidupi' selama inilah warisan saya. Kalau kata orang², "it's my legacy".

Kita lihat saja fenomena anomali atau jingling ini bertahan selama berapa lama dari sejak terpantau muncul. Dokumentasi yang saya ambil merupakan hasil SC dari tools Histats yang saya miliki atas beberapa akun blog saya.

Segitu saja sih sharing saya mengenai topic soal Blog di NGP ini. Sebuah catatan penting bagi saya, mungkin tidak bagi kalian yang baca, tapi tidak ambil pusing, kembali ke prinsip saya ngeblog itu apa, jadi abaikan reaksi yang timbul, teruslah menulis sejarah mu di sini. -ngp

#onedayonepost
#blog
#jingling
#anomali
#histats
Rasanya ingin tertawa pada diri sendiri, kenapa?

Sampai seusia ini saya baru tahu, bahwa daun jamblang itu bukan sebutan atau istilah untuk menyebut daun jati. Jamblang itu ada nama untuk suatu buah atau tumbuhan, dan pada post kali ini sedikit dibahas, sekalian meluruskan pemahaman saya yang salah selama ini.

Post ini juga terpancing dari post nya Mrs. Mreneyo, yang bahas soal buah jamblang, tautannya bisa dibaca dibawah ya, saya lampirkan, tinggal klik. Saya mau menanggapinpost itu, eh kolom komentar ya dimatikan, jadi gak bisa komen deh. "Bukan karena saya kan Mrs. Mreneyo, mematikan kolom komentar ya 🥹?" Kalau pas baca post ini, bisa bales di komentar ya 🤭. Kawan blog dari jauh yang paling sering mampir ke NGP ini.


Auo balik lagi ke post kali ini, misinta adalah meluruskan pemahaman saya yang selama ini salah.

Sejak kecil saya lahir dan besar di Cirebon. Kuliner nasi jamblang itu sangat familier sekali. Sejak kecil saya pahami memang nasi jamblang dikemas dalam bungkusan daun, yang sampai saat terakhir lalu menganggap daun yang membungkusnya adalah daun jamblang. Ternyata istilang jamblang itu karena nasi ini muncul dari sebuah daerah di sekitaran wilayah Cirebon yang bernama Desa Jamblang. Lokasinya sebelah barat Kabupaten Cirebon.

Jadi itulah asal muasal penyebutan kuliner nasi jamblang atau sega jamblang. Sega dalam bahasa daerah, yang artinya nasi.

Penamaan daerah ini itu ternyata dulu ada pohon jamblang besar yang tumbuh di pinggir sungai. Nah dulu pedagang² atau hilir mudik orang menuju suatu tempat itu memanfaatkan jalur sungai, dulu belum ada itu jalan raya seperti sekarang. Dulu juga nama tempat itu belum banyak seperti sekarang sudah diberi nama. Nah orang² atau pengunjung yang mayoritas pedagang² Cina menandai sebuah tempat dengan melihat ciri khas, pas di daerah yang kelak dinamai Jamblang itu ada pohon jamblang berukuran besar, nah itu dia nama Jamblang mulai digunakan.

Selengkapnya bisa kalian baca di sini ya, saya berikan tautannya, untuk mengenal asal ,uasal daerah Jamblang, nambah pengetahuan supaya gak salah kaprah seperti saya sudah sedewasa ini 🤭.


Sedangkan jamblang sendiri adalah nama dari sebuah tumbuhan atau tanaman, lebih tepatnya pohon. Bisa juga disebut jamblang, juwet, jambu keling atau duwet.

Nah saya sendiri sebenarnya gak asing jika disebut duwet, ternyata duwet ini adalah jamblang, nama lain dari jamblang.

Ini bukan duwet alias featuring ya kalau nyanyi, bukan duwet itu.

Ilustrasi, pohon jamblang yang tumbuh lebat dan besar, gambar diambil dari Google

Punya nama ilmiah Syzygium cumini, merupakan sejenis pohon buah dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae). Pohon ini punya buah yang rasanya sepat masam.

Nama buahnya ini dikenal pula dengan berbagai nama seperti jambee kleng (Aceh), jambu kling, nunang (Gayo), jambu koliong (Riau), jambu kalang (Min.), jambulang, jambulan, jombulan, jumblang (aneka nama lokal di Sulut), jambulan (Flores), jambula (Ternate), jamblang (Btw., Sd.). Juga jambu juwat, jiwat, jiwat padi (Ind., juwet atau duwet (Jw.), juwet, jujutan (Bl.), juwet atau jowet (Lombok), dhuwak, dhalas (Md.), duwe (Bima), Rappo - Rappo (Selayar).

Ilustrasi, buah jamblang, gambar diambil dari Google

Tumbuhan ini punya habitat di wilayah tropis baik dibudidayakan/liar di Asia tropis dan Australia. Selain itu tumbuhan ini juga punya pesebaran alaminya di Himalaya bagian subtropis, India, Sri Lanka, Malaysia.

Nah ada satu hal yang saya temukan ketika saya mencari tahu tentang tumbuhan jamblang ini, yaitu di Pulau Jawa, tumbuhan ini tumbuh liar di hutan jati dan dibudidayakan sebagai pohon buah di pekarangan, dari dataran rendah  hingga 500 mdpl.

Saya beri cetak hitam, jadi tumbuhan ini sering tumbuh diantara hutan jati, nah makanya hubungannya sangat erat sekali. Nasi jamblang dibungkus dengan menggunakan daun jati, dan tumbuhan jamblang ini tumbuh liar di sekitar hutan jati. Hmm, bisa saja yang salah kaprah selama ini bukan cuma saya 🤭😁, #mencaripembenaran #bercyanda.

Tumbuhan ini juga dapat tumbuh pada ketinggian 1800 mdpl. Bahkan di daerah dataran banjir tumbuhan ini juga mampu survive, ini tumbuh secara alamiah ya alias liar. Jika kalian mau menanamnya di pekarangan rumah jika kondisi tanahnya subuh dan memungkinkan juga bisa saja koq, tapi kalau kalian tinggal di pesisir pantai, hmm bisa gak ya?

Jadi kalau di blog Mreneyo, diceritakan bahwa buah jamblangnya dibawa dari daerah di Jawa Timur, ternyata di daerah gak jauh dari tempat lahir saya ada juga memang tumbuh tumbuhan yang dinamai sama, sama² jamblang. Hanya kalau di daerah saya memang itulah nama asli daerahnya Desa Jamblang, Kecamatang Jamblang, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Seperti yang dikisahkan sedikit cerita asal muasal penamaan daerah tersebut di atas tadi.


Nah itulah dia ya, sekarang saya jadi paham, semuanya telah lurus, saya juga jadi paham sedikit juga soal sejarah asal muasal penamaannya sebuah daerah di dekat asal kelahiran saya, dan nama kuliner nasi jamblang itu berasal dari mana. Semuanya sudah clear, jadi saya akhiri post kali ini.

Ilustrasi, kuliner nasi jamblang. Lihat ini saya jadi kangen ingin makan, sayangnya jauh di sana. Gambar diambil dari Google





Mrs. Mreneyoo, kalau sekalian pas mampir ke sini, komen ya. Bingung mau interaksi meninggalkan jejak di blog gak bisa, jadi sekalian saja pas ada hubungan topik yang serupa, ditarik ke sini komentarnya. Ditunggu jejaknya Mrs. Mreneyoo.

Sampai jumpa dipost lainnya, bahas hal lainnya seputar tumbuhan ya, buat nambah pengetahuan, walaupun kali ini gak fokus sekali ke profil tumbuhan ya, karena misinya meluruskan pemahaman yang salah. -ngp

#onedayonepost
#umum
#buahjamblang
#desajamblang
#pohonjamblang
Wah², saya yang tengah mau berproses membuktikan post saya sebelumnya akhirnya terhenti setelah saya muncul notifikasi di akun YouTube saya.


Ternyata sudah dibuktikan bahwa membibitkan jeruk lemon dengan cara instan itu terbukti hoax. Ternyata daripada sia², membuktikan yang sudah terbukti hoax, akhirnya saya hentikan proses menunggu hal yang sesat.

Jadi melalui akun YouTube Infarm, mereka ini aktif dalam dunia bercocok tanam dan berusaha mencerahkan para penghobi bercocok tanam agar tak tersesat pada informasi yang salah.

Ilustrasi, jeruk lemon gambar diambil dari Google

Mereka mencoba membuktikan video² konten yang membahas membibitkan jeruk dengan cara instan. Sebelumnya mereka juga buktikan membibitkan tomat dengan cara instan, dan itu juga gak terbukti.


Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat video di bawah ini, saya tautkan supaya kalian juga tahu dan gak lagi penasaran soal pembuktiannya. Konten dari Infarm ini jauh lebih bisa dipercaya sebagai rujukan tips dan trik berkebun yang lebih realistis.


Jangan pernah tersesat dengan informasi² yang hoax.

Pada prinsipnya kalian harus percaya hal ini, "di dunia ini gak ada yang instan, yang instan hanyalah milik mie dan kopi sachet."

Jadi yang terbaik adalah ikuti prosesnya karena katanya proses gak akan mengkhianati hasil, jika dijalani dengan sungguh². Kira² begitulah ya.

Segitu saja sharing informasi dari saya, sekaligus menjawab dan membuktikan tips trik yang hoax dan menyesatkan dan tidak perlu dicoba, karena buang² waktu saja. -ngp

#onedayonepost
#umum
#youtube
#teori