Saya pernah kan buat postingan soal labu sebelumnya, link tautannya di bawah ini. Saat itu saya melihat beberapa bakal buah labu saya itu busuk pada ujung buah. Tadi saya berpikir itu karena lalat buah, tapi sepertinya itu karena penyerbukan sempurna tidak terjadi, dan soal penyerbukan manual sudah sempet saya singgung pada post sebelumnya.
Baca juga: Mencegah Buah Labu Rontok
Saat itu saya gak bahas detail soal labu yang busuk ujungnya lalu rontok. Saya hanya bahas soal bakal buah labu yang tahu² rontok.
Tampak bakal buah labu yang sudah membusuk sempurna, padahal waktu awal pembusukan dimulai dari ujung buah.
Belakangan saya lihat banyak bakal calon buah labu yang ujungnya ini busuk dan pada akhirnya rontok alias tidak lanjut tumbuh besar seperti satu seniornya .
Akhirnya kembali mencoba memahami, kenapa terjadi kebusukan pada buah, saya menduganya karena ada penyerbukan yang tidak sempurna atau mungkin bahkan tidak terjadi (penyerbukan).
Pertama kali memang kita harus membedakan mana bunga betina dan bunga jantan. Dimana bunga betina pasti punya bakal buah dipangkalnya.
Ini penampakan bunga betina yang pas lagi mekar pagi hari, dipangkal bunga ada bakal buahnya, di putiknya ini ada banyak semut² agen penyerbukan alami.
Kesulitan lain yang saya jumpai, ketika mau mengawinkan, pada saat mau mengawinkan seringnya kuncup bunganya tertutup. Memang kita harus rajin memantau ketika bunga mekar, karena momen itu bisa dimanfaatkan untuk proses perkawinan.
Kemudian saya juga mempercayakan 'penghulu' pada serangga di sana, yaitu semut. Namun ternyata ini kurang efektif karena semut yang berkeliling tidaklah banyak, jadi peluang keberhasilan perjodohan jadi kecil.
Terakhir saya hitung ada sekitar 13 calon bakal buah, itu belum tahu apakah perkawinannya sempurna atau tidak, karena belum nampak tanda kebusukan.
Untuk buah busuk nampak 3 buah yang tersebar dibeberapa titik. Buah yang busuk saya biarkan jatuh rontok ditanah, supaya hara nya kembali ke tanah.
Berdasarkan kondisi ini saya mencoba untuk mengawinkan bunga jantan ke bunga betina, entah dia sudah kawin apa belum, saya menganggapnya belum kawin. Karena dari sini akan jadi pengamatan saya ke depan, apakah permasalahan bakal buah busuk diujung terjadi lagi atau tidak.
Pagi ini saya gak menemukan bunga jantan yang cukup. Bunga betina yang saya temui yang sudah bisa dikawin ada tiga, namun bunga jantan yang saya temui hanya dua, itu pun sudah agak meleleh benang sarinya, gak sempurna.
Ya seperti kelamin jantan selepas ereksi lumer, dia meleleh dan sudah tak seprima waktu awal, begitulah kira² menggambarkannya.
Tapi tetap saya kawinkan ke bunga betina yang pagi ini banyak dikerubungi oleh semut² nakal. Semoga si gak busuk deh ke depannya.
Saya amati beberapa bunga jantan juga belum mekar, jadi saya tunggu saja, siapa tahu besok atau lusa ada bunga jantan dan betina yang siap dijodohkan.
Ini solusi saat ini yang bisa saya lakukan untuk mengurangi kemungkinan gagal tumbuh buahnya, masa iya dari semua kemungkinan buah hanya satu ini si senior yang berhasil timbuh besar.
Updatenya bisa dibaca dipostingan blog ini selanjutnya. Happy farming and planting in your home. -ngp
#onedayonepost
#pengalaman
#teori
#labumadu
#kebundirumah