Seperti yang saya sudah ceritakan pada postingan blog saya sebelumnya, saya punya tanaman labu madu yang ditanam di petak kecil samping halaman rumah. Belakangan saya lihat tanaman ini mulai tumbuh subur dan mulai berbunga, bunganya berwarna kuning dan tumbuh di beberapa titik.
Tanaman labu madu ini memang dikenal tumbuh merambat di tanah, jadi ketika saya tanam di satu titik, si tanaman labu madu ini tumbuh ke arah kanan dan kiri.
Kalau yang saya tanam ini tumbuh ke arah kanan itu mengarah ke sisi pagar dan sisi lainnya mengarah ke kebun belakang rumah yang berisi semak-semak.
Tanaman labu madu ini mulai ditanam di awal Juni dan sekarang perkembangannya cukup pesat daunnya hijau dan sudah berbunga pula.
Tanda dari tanaman labu ini tumbuh subur ya dari daunnya yang hijau kemudian besar-besar. Saya lihat tanaman labu ini sudah akan berbuah, dan saya lihat ada satu buah yang mau tumbuh namun ujungnya busuk. Ada juga yang sudah berbuah satu besar.
Ini buah yang paling senior daripada yang lainnya, besar seperti tongki gajah ya ðŸ¤
Kemudian saya coba cari tahu mengenai hama dan penyakit tanaman labu madu ini, namun saya menemukan bahwa ada satu hal yang menarik. Apa itu?
Jadi tanaman labu madu ini untuk perkawinannya membutuhkan bantuan manusia juga, walaupun secara alami perkawinannya bisa dilakukan. Melalui serangga yang hinggap.
Kalau di kebun saya ini saya amati serangga yang bantu penyerbukan itu semut merah besar tapi bukan jenis rangrang, kemudian serangga seperti lebah atau tawon atau sejenisnya.
Namun untuk lebih efektif agar bunga tidak rontok dan mati sia-sia tanpa penyerbukan katanya perlu juga dibantu untuk penyerbukannya. Caranya cukup mudah yaitu dengan menempelkan bunga jantan dan bunga betina.
Untuk mengetahui bunga jantan dan bunga betina ini saya dibantu dari YouTube, karena saya sendiri sulit untuk membedakannya.
Ini salah satu contoh bunga jantan.
Ini bunga jantan yang lainnya.
Kalau ini contoh bunga betina, seperti memew tapi pada bunga, bentuknya gak seperti memew yang biasa kita kenal ya ðŸ¤.
Ternyata untuk membedakannya sangat mudah. Untuk bunga jantan carilah bunga yang di bagian tengahnya terdapat bagian yang memanjang.
Sedangkan untuk bunga betina bentuknya seperti tumpukan putik gitu yang bisa jadi tempat menancapkan bunga jantan.
Jika sudah menemukan bunga jantan dan bunga betina, ambilah bunga jantan dan tempelkan ke bunga betina, lalu kemudian tusukan bunga jantan ke tengah bunga betina, hampir mirip seperti proses perkawinan pada umumnya. Satu bunga betina bisa ditusukkan dua bunga jantan, untuk lebih mengefektifkan proses penyerbukan atau perkawinan.
Inilah yang saya lakukan saat ini. Saya berpikir bakal buah yang busuk itu terjadi karena perkawinan tidak sempurna, saya berpikir bahwa itu terjadi karena penyakit.
Untuk hama tanaman labu madu dan jenis tanaman labu lainnya, yang paling umum adalah hama kumbang merah. Hama kumbang merah ini marak menyerang pada musim penghujan, mereka menyerang berkelompok hinggap dari daun baik muda maupun daun tua.
Yang saya amati dari tanaman labu peliharaan saya ini memang serangan hama serangga yang paling banyak. Karena saya lihat beberapa tanaman saya yang lain daunnya berlubang seperti dimakan oleh sesuatu, yang mana sesuatu ini pasti serangga.
Untuk hama serangga ini saya belum ada rencana untuk menghilangkannya, karena saya belum tahu pestisida alami yang cocok untuk untuk menghilangkan serangga ini. Untuk saat ini saya berusaha menggunakan bahan-bahan alami supaya hasil dari tanaman labu madu ini masuk ke kategori tanaman organik.
Untuk pupuk dari tanaman labu madu yang saya tanam ini murni menggunakan bahan-bahan alami, Saya hanya menggunakan siraman air dari air kurasan akuarium, air cucian beras yang pertama, air cucian daging, serta larutan dari penyedap makanan. Soalnya sejauh ini sejak penanaman di awal Juni hingga saat ini pertumbuhannya sangat optimal menurut saya. Sehingga saya belum merasa perlu untuk menambahkan bahan-bahan lain sebagai pupuk.
Untuk penyiraman saya lakukan 3-4 hari sekali menggunakan air kurasan aquarium. Kemudian untuk air cucian beras saya siramkan ketika saya akan memasak saja, gitu juga dengan air cucian daging saya siramkan ketika saya akan memasak daging. Untuk larutan dari penyedap makanan saya berikan dua minggu sekali.
Catatan ini saya sengaja buat untuk mencatat progres dari pemeliharaan tanaman labu madu di halaman rumah. Saya merasa perlu mencatat ini sebagai bahan evaluasi untuk penanaman pada periode berikutnya jika pada periode pertama ini sukses atau gagal.
Baca juga: Hasil Perjodohan Buah Labu Madu Sukses
Untuk sementara segitu dulu catatan yang bisa saya bagikan di sini, selanjutnya pantengin terus blog ini untuk mendapatkan update soal tanaman di halaman rumah. Jadikan halaman rumahmu sebagai kebun untuk suplai dapurmu. -ngp
#onedayonepost
#pengalaman
#pupuk
#umum
#youtube
#labukuning
Istilah perkawinan atau penyerbukan manual itu polinasi, saya baru tahu istilah itu setelah nonton channel youtube Berkebun Mudah.
BalasHapushttps://youtube.com/@berkebunmudah1206?si=yu90bvhTl6QV495b