Saya memulai post kali ini dengan sebuah pertanyaan, yang sebelumnya belum terpikirkan. Pagi ini ketika melalukan pengamatan pagi, saya mendapatkan temuan dan lahirlah pertanyaan ini.

Jawabannya adalah bisa, bisa gagal!

Proses penyerbukan bantuan manusia ini bisa gagal, walau nampaknya kita merasa yakin sudah dibantu proses perkawinannya.

Jadi ada hal yang perlu saya catat dan sekalian flashback ke belakang, beberapa hari sebelumnya.

Foto pengamatan diambil tanggal 23-07-2024.

Case ini terjadi pada pengamatan labu madu 5, yups lokasi tumbuh labu madu 5 ini ada di dekat labu madu 2 dan 3 yang tumbuh subur dari hari ke hari.

Ini foto tanggal 19-07-2024 pagi saat setelah penyerbukan.

Labu madu 5 ini saya mulai lakukan pengamatan pada tanggal 19-07-2024, dan pada hari itu pula ketika saya temukan saya lakukan penyerbukan. Tapi ternyata pada tanggal 23-07-2024 saya cek ternyata busuk.

Lalu saya mencoba menganalisa kenapa?

Labu madu 5 ini saya temukan ketika bunga jantan yang ada tidaklah banyak. Kebetulan pas bunga betina ini masih mekar, stok bunga jantan tidak banyak.

Ada bunga jantan yang saya temukan teryata bunga jantan yang tidak segar, benang sarinya itu sudah meleleh. Memang waktu saya akan melakukan penyerbukan ini kondisinya seperti itu. Jadi dugaan, penyerbukan yang sudah dilakukan menjadi tidak efektif, sel jantan tak cukup kuat membuahi sel betina.

Ini foto diambil tanggal 19-07-2024 ketika sebelum penyerbukan,  hari itu hanya ditemukan satu bunga jantan tapi kondisi sudah meleleh serbuk sarinya .

Patut dicatat, bunga jantan yang baik adalah bunga jantan yang kondisinya masih segar, tidak meleleh benang sarinya, sehingga ketika mencoba mengawinkan bunga jantan dengan kondisi tak prima membuat peluang keberhasilan penyerbukan kecil.

Itulah perkiraan analisa kenapa bakal buah labu madu 5 ini mengalami pembusukan dan gagal tumbuh menjadi buah siap panen.


Tetapi jika kalian ada pada kondisi seperti saya, ada baiknya tetap mencoba proses penyerbukan manual, karena namanya juga berusaha, kecuali stok bunga jantan tidak ada, jadi tidak ada cara lain mau gak mau bakal buah labu madu itu pasti akan busuk dan mati, artinya bunga betina tidak dibuahi.

Segitu saja sharing² dari saya, di Google saya tidak menemukan catatan yang bahas ini, siapa tahu bisa membantu  newbe pembudidaya tanaman labu madu di rumah yang menemukan masalah serupa.

Sampai jumpa diupdate catatan berikutnya soal tanaman labu madu, membahas hal lain atau perkembangan selanjutnya dari budidaya labu madu di pekarangan rumah.  -ngp

#onedayonepost
#pengalaman
#labumadu
#review
Ini melanjutkan catatan perkembangan buah labu madu batch #1. Karena ini awal, ini juga jadi sarana percobaan saya untuk penanaman labu madu batch #2 nanti (tidak saat ini, karena tengah tahap persiapan lahan).


Saya ini mau sharing bahwa penyerbukan manual yang kita lakukan sebagai pembudidaya itu punya efek positif untuk perkembangan labu madu yang kita pelihara.

Jadi saya mau bercerita sedikit soal sampel penyerbukan yang terjadi sangat efektif. Yaitu terjadi pada sampel labu madu yang pernah saya teliti pada penanaman batch #1 2024 pada Juni 2024.

Jadi hingga saat ini sudah ada 8 bakal buah labu madu yang berhasil saya kawinkan. Catatannya bisa dibaca dari link yang saya sajikan di atas. Nah yang menarik adalah ketika saya mengawinkan bakal buah labu madu sampel nomor 2 dan 3. Saya sebut saja labu madu 2 dan labu madu 3.

Saya mengawinkan labu madu 2 dan 3 ini pada tanggal 14 Juli. Menariknya pada tanggal 19 Juli saya pergi ke luar kota, dan baru kembali pada tanggal 21 Juli. Pas sampai di rumah saya lihat labu madu 2 dan 3 pertumbuhannya sangat pesat sekali. Pada tanggal 17 Juli saya sempat mendokumentasikan perkembangan dua buah labu madu ini. Dan saat itu tampak pertumbuhannya cukup baik, mereka tumbuh relatif cepat. Namun saya tidak menyangka pada tanggal 21 Juli sepulang Saya dari luar kota, saya lihat labu madu 2 dan 3 ini tumbuh lebih besar. 

Ini labu madu 2, foto ini saya ambil pada tanggal 22-07-2024.

Ini labu madu 3, dokumentasi saya ambil tanggal 22-07-2024

Dari situ saya meyakini bahwa proses perkawinan atau penyerbukan manual yang dibantu memberikan efek yang sangat positif untuk tanaman labu madu. Jika dibandingkan dengan labu madu senior yang penyerbukan atau perkawinannya dilakukan secara alami dengan bantuan agen serangga. 

Catatan dokumentasi perkembangan dari sampel labu madu yang saya tanam bisa dilihat pada postingan sebelumnya linknya ada di atas, atau bisa scan barcode di bawah ini. 


Ke depannya saya akan mencari bakal buah labu lainnya yang kira-kira akan tumbuh dan saya akan mulai pengamatannya sejak dia masih kuncup pada bunga betina. Sore ini tanggal 22 Juli, saya amati ada calon bunga betina yang akan tumbuh dalam beberapa hari ke depan. Saya akan memantaunya sampai bunga betina ini mekar, saya amati di sisi yang lain juga tampak beberapa bunga jantan. Saya akan menunggu waktu yang tepat untuk mengawinkan bakal buah labu madu ini, kemungkinan akan menjadi sampel pengamatan labu madu ke-11. 

Ini calon labu madu pengamatan berikutnya, masih baby dan bunga betinanya nampak masih kuncup. Foto diambil tanggal 22-07-2024 sore hari.

Saya sempat mendukumentasikan calon bakal buah labu madu ke-11 ini, seperti dokumentasi yang kalian bisa lihat di atas.

Semua sampel pengamatan labu madu akan saya berikan label penandaan sesuai dengan nomor yang sudah saya catat sebelumnya. Pengamatan ini saya lakukan dari sejak perkawinan atau penyerbukan hingga nanti pada saat panen. Sehingga saya bisa mendapatkan data rata-rata berapa hari yang diperlukan sejak penyerbukan manual terjadi hingga panen tiba.

Saya berharap penanaman labu madu batch #1 ini bisa berhasil dan saya bisa melanjutkan untuk misi berikutnya yaitu menanam labu madu dengan hasil yang lebih banyak lagi pada area yang terbatas di samping halaman rumah.

Tadi pagi ketika saya tengah melakukan pengamatan terhadap labu madu yang saya tanam, kebetulan ada tetangga yang melihat dan penasaran dengan apa yang saya tanam. Saya sempat berbagi pengalaman apa yang saya lakukan ini kepada beliau, ya Saya harap beliau ini bisa juga mencoba menanamnya di ladangnya, sepertinya yang dia lihat cukup menggiurkan. Tidak banyak yang mengetahui soal buah labu madu ini. Kebanyakan orang mengenal buah labu berbentuk bulat, yang umum sering kita lihat ketika acara halloween. Tapi buah yang saya tanam ini meski bentuknya tidak seperti buah labu pada umumnya namun tetap dikategorikan sebagai buah labu dengan varietas labu madu. 

Labu madu punya banyak khasiat yang baik untuk kesehatan jika dikonsumsi, salah satunya untuk menjaga kesehatan jantung karena kandungan nutrisi yang ada di dalamnya. Namun belum banyak orang yang tahu soal ini. Mungkin pada postingan berikutnya saya akan membahas soal khasiat dari buah labu madu dan bagaimana buah labu madu dikonsumsi.

Sekian dulu sharing dari saya membahas soal budidaya tanaman buah labu madu di pekarangan rumah. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman lain atau kepala rumah tangga untuk penyaluran hobi positif di rumah, sekalian juga membantu istri untuk mendapatkan bahan makanan yang sehat. Untuk yang masih bujangan bisa jadi sarana isi waktu menikmati masa kesendirian, ya siapa tahu buah hasil panennya bisa dijual.

Yang pasti tanaman buah labu madu batch #1 yang saya tanam ini ditanam dengan cara organik tanpa menggunakan bahan kimia sebagai pupuk untuk mendongkrak kesuburannya. Seperti yang saya selalu bahas pada postingan sebelumnya, nutrisi yang saya berikan untuk tanaman labu ini adalah hanya dari air siraman bekas akuarium sidat dan air cucian beras dari kaldu bumbu masak, seperti vetcin Ajinomoto atau Masoko atau kaldu jamur atau sejenisnya.

Sekian dulu sharing dari saya kita bahas soal hal yang sama pada postingan berikutnya. Happy planting in your home, jadikan rumahmu kebun hijau yang menghasilkan. -ngp

#onedayonepost
#pengalaman
#labumadu
#umum


Sejak punya peliharaan banyak di rumah saat ini kalau mau aktivitas meninggalkan rumah jadi mikir², soalnya banyak yang terbengkalai.

Salah¹ nya ya peliharaan dalam air yang saya punya saat ini. Pas pulang lihat kondisi aquarium butek sekali. Untung saja oksigen dalam air masih tercukupi, gak sampai penghuninya "ngobra".

Ini kondisinya setelah ditinggal beberapa hari, langsung butek. Gak bahaya ta?

Melihat kondisi seperti ini, gak bisa diabaikan dan mau gak mau harus kuras sesegera mungkin, jadi walau kondisi lelah harus segera eksekusi.

Meski setelah dibersihkan gak bisa bersih betul seperti semula ketika belum ada penghuninya. Tapi setidaknya itu lebih baik. Kasian juga penghuninya.

Sebelum saya bersihkan, suhu air itu masih ada angka 26°C, maklum karena belakangan suhu ambient itu rendah, ditambah di rumah kelembabannya lumayan tinggi.


Setelah saya bersihkan hasilnya seperti yang bisa kalian lihat, gak bersih² banget. Saya ganti air lebih banyak dari biasa, hampir sisa 30% dan mengganti air baru 70%.

Habis penggantian air suhu air sempet naik ke angka 29,3°C dan itu baik sebenarnya, sebelum akhirnya kembali turun ke angka 26°C lagi keesokan pagi saat makan jam 04:00.


Solusi heater air sudah harus dieksekusi dalam waktu dekat ini, mengingat nafsu makan ikan sangat berpengaruh dalam hal ini.


Untuk konsisi pH air sih masih aman terjaga diangka 8-9 menggunakan ph kertas lakmus. Jadi perkiraan diangka tersebut.

Segitu saja cerita saya kali ini, berbagi pengalaman dalam pemeliharaan ikan sidat di rumah tangga. 

Cerita selanjut ditunggu saja diblog ini, apa saja aktivitas dari apa yang jadi hobi saya saat ini. Sharing ini perlu untuk pemula yang mau coba pelihara ikan sidat budidaya. Ingat ya, bukan sidat alam yang diambil dari ukuran besar, tapi sidat dari alam yang diambil saat ukuran GE.

Jangan pelihara sidat yang diambil dari alam yang berukuran diluar GE karena itu bukan pilihan tepat, hanya orang goblok yang melakukan itu. Jika mau budidaya sidat ambilah benih saat masih GE. Jika sudah lewat masa GE, biarkan sidat alam besar di alam, dan jangan dipancing atau ditangkap. Yang nangkap itu goblok!

Soalnya itu akan mengurangi pasokan ikan sidat GE yang baru di alam. Dan bagi pembudidaya yang sudah sukses membesarkan sidat budidaya, hendaklah melepaskan beberapa ekor sidat besar kembali ke alam, supaya mereka bisa memijah di palung laut dan generasi GE baru lahir kembali ke alam.

Jika anda pembudidaya sidat alam, yang diambil pada ukuran sudah besar, anda termasuk orang goblok yang merusak siklus hidup sidat dan keberlangsungannya untuk ekosistem.

Karena daging sidat alam itu tidak layak untuk konsumsi sebagai unagi atau sejenisnya, karena rasanya tidaklah enak. Paham? Kalau gak paham, belajar, biar gak goblok. Ok!

Salam konfrontasi untuk mereka yang nangkap sidat ukuran elver ke atas dari alam untuk dijadikan budidaya dan dijual sebagai bahan makanan. -ngp

#onedayonepost
#pengalaman
#opini
#budidayasidat
Ternyata emang benar, bakal buah labu yang beberapa waktu lalu sempat busuk diujung dan lalu kemudian rontok bisa dicegah jika pas bunga betina mekar harus langsung dikawin atau dijodohkan.

Pada akhir pekan kemarin 14 Juli 2024 lalu  saya menyempatkan mengawinkan dua buah  bakal buah labu madu yang kebetulan mekar bunganya. Pas kebetulan juga ada bunga jantan yang juga mekar pagi itu.


Saya petik bunga jantan saya oleskan benang sarinya yang nyaris meleleh ke bunga betina. Tadinya saya pikir gak efektif, tapi ternyata hal ini ada pengaruhnya dan nampak beberapa hari setelahnya bakal buah tumbuh makin besar.

Hari ini sepulang kerja saya mencoba mencari bunga jantan atau betina yang tengah mekar, supaya saya bisa menyelamatkan bakal² buah supaya gak busuk dan rontok karena gagal dibuahi.

Ini labu madu 2,  pengamatan  17-07-2024

Ini  labu madu 3, pengamatan 17-07-2024

Ini labu madu senior, pengamatan 07-07-2024

Ini labu madu  4, penyerbukan pada tanggal 16-07-2024. Foto ini diambil tanggal 22-07-2024

Ini labu madu 5, pengamatan dan penyerbukan tanggal 19-07-2024.

Ini labu madu 6,  pengamatan dan penyerbukan 19-07-2024

Sayangnya gak ada bunga jantan atau betina yang mekar sore ini. Tapi potensi ada karena saya lihat bunga jantan yang masih kuncup baru tumbuh ada beberapa. Begitu juga bunga² betina dengan bakal buahnya. Ini hanya soal waktu, momen pas bunga mekar pas saya lihat, akan langsung saya eksekusi 'kawinkan'.

Jadi untuk saat ini saya akan melalukan pengamatan terhadap beberapa buah yang berhasil saya kawinkan.

Kebetulan kebun saya masih kecil sehingga saya masih bisa memantaunya satu per satu per buah dan saya mencatatnya.

Berikut ini buah labu madu yang tengah saya pantau, dan progresnya bisa dilihat di scan QR -Code di bawah ini.


Buah Labu I (labu senior) *ini adalah buah labu yang tumbuh besar duluan dan penyerbukannya terjadi secara alami.

Buah Labu II *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 14-07-2024

Buah Labu III *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 14-07-2024

Buah Labu IV *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 16-07-2024

Buah Labu V *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 19-07-2024

Buah Labu VI *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 19-07-2024

Buah Labu VII *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 22-07-2024

Buah Labu VIII *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 22-07-2024

Buah Labu IX *penyerbukan dilakukan manual saat bunga betina sudah terkuncup tertanggal 22-07-2024

Buah Labu X *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 23-07-2024

Buah Labu XI *penyerbukan dilakukan manual tertanggal 24-07-2024

Buah Labu XII *penyerbukan dilakukan alamiah, pengamatan dilakukan sejak 22-07-2024.

Saat ini baru empat buah labu madu yang berhasil saya catat, memang ada beberapa bakal buah lainnya tapi belum saya bisa masukan ke dalam daftar catatan resmi pengamatan.

Labu madu 7, penyerbukan dilakukan tanggal 22-07-2024

Labu madu  8, ini penyerbukan dilakukan tanggal 22-07-2024

Labu madu 9, ini penyerbukan dilakukan tanggal 22-07-2024

Labu madu 10, penyerbukan dilalukan tanggal 23-07-2024, lokasi di dekat dengan labu madu 4.

Labu madu 11, penyerbukan dilakukan tanggal 24-07-2024, lokasi dibawah labu madu 10, dekat dengan labu madu 4. 

Labu madu 12, penyerbukan alami, pengamatan sejak tanggal 22-07-2024. Lokasi di tembok depan luar di bawah labu madu 9.

Ke depan akan saya lakukan pengamatan buah² labu yang berhasil dan tumbuh sampai nanti panen, jadi pada penanaman tanaman labu madu batch #1 ini akan saya jadikan percontohan dan parameter untuk batch selanjutnya.

Jika ada peluang saya bisa menanamnya lagi untuk batch selanjutnya, harapannya batch #1 ini sukses dulu lah.

Segitu dulu sharing sore ini, menikmati hasil kebun labu madu organik, mencoba menanam dengan tanpa pupuk kimia, mengandalkan organik apa yang ada di alam dan pupuk alami dari kotoran hewan peliharaan.

Sampai jumpa diupdate berikutnya, tunggu saja update perkembangannya dipostingan berikutnya atau scan QR-Code yang ada untuk pemantauan perkembanngannya. -ngp

#onedayonepost
#pengalaman
#umum
#labumadu
#kebunrumahan
Ketika  saya membaca-baca artikel tentang bagaimana dan seperti apa tanah yang subur, saya menemukan istilah tanah terra preta. Tanah ini dipercaya sebagai tanah dengan kesuburan abadi.

Hmm, maksudnya bagaimana?

Tanah adalah media tumbuh dari vegetasi di atasnya. Tanah adalah sumber makanan utama dari vegetasi yang hidup di atasnya. Sehingga ketika vegetasi bisa tumbuh subur di atasnya maka dipastikan tanahnya subur.

Ilustrasi, tanah hitam, gambar diambil dari    Google

Tapi tanah yang subur ada batasnya, ketika ditanah itu ditanam tumbuhan secara homogen secara terus menerus lama-kelamaan tanah tersebut akan kehilangan kesuburannya.


Ini sama seperti yang pernah saya bahas sebelumnya, dimana hutan akan mengembalikan unsur haranya sendiri jika hasil  dari apa yang tumbuh di permukaannya tidak diambil keluar. Jika tetap kembali ke tanah itu maka kesuburannya akan tetap terjaga.

Karena pada dasarnya tanah perlu waktu cukup lama untuk merecovery kesuburannya. Tidak ada yang instan di dunia ini.

Tapi ternyata ilmuwan mengetahui bahwa ada tanah abadi, dimana dia bisa menjaga kesuburan tanahnya terus menerus. Tanah itu dikenal dengan istilah terra preta, yang berasal dari tanah di  Hutan Amazon. Dikenal juga sebagai tanah hitam.

Hingga saat ini banyak peneliti masih meneliti mengenai tanah ini. Dan mencoba untuk meniru kandungan² penyusun tanah ini, untuk diaplikasikan di daerah lain guna menggenjot produktifitas kesuburan tanah.

Pengetahuan soal tanah abadi ini bukan untuk membuat kita harus mengimpor tanah ini dari Amazon. Tidak seperti itu konsepnya.

Karena tanah ini terjadi tidak secara instan tapi melalui proses yang panjang selama ribuan tahun, melalui proses peradaban manusia atau secara alamiah, hal ini pun masih jadi bahan penelitian.

Tanah terra preta mengandung konsentrasi yang tinggi seperti elemen nutrisi penting yaitu karbon, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan banyak mikronutrien lainnya yang mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat.

Para arkeolog menemukan perbedaan tanah ini ketika melalukan aktivitas penggalian kepurbakalaan di tanah Amazon, guna meneliti peradaban manusia di sana.


Penjelajah Spanyol dahulu kala jauh² dari Eropa masuk ke pedalaman Amazon dalam rangka mencari kerajaan emas, yang dikenal dengan istilah El-Dorado, namun mereka tak menemukannya.

Tapi mereka menemukan peradaban manusia yang hidup di sana dengan segala kemakmuran, dimana mereka melihat banyak ladang² pertanian yang subur, yang tidak terbayangkan oleh penjelajah Eropa kala itu.

Sampai akhirnya berabad-abad kemudian penjelajah lain ke sana tapi tak menemukan apapun yang digambarkan penjelajah sebelumnya. Sampai akhirnya dikira penggambaran itu hanya imajinasi.

Hingga akhirnya para arkeolog menemukan banyak hal dari penggalian² peradaban, dimana apa yang digambarkan penjelajah Eropa mula² tidaklah imajinatif.

Ditemukan memang lapisan tanah di sana berbeda dengan lapisan tanah pada umumnya yang mengandung nitrisi kompleks untuk pasokan kebutuhan hidup vegetasi apapun itu.

Kini banyak insinyur pertanian mencoba membuat tiruan terra preta ini berdasarkan kandungan penyusunnya. Meskipun tidak membuatnya serupa, namun setidaknya dari unsur inilah secara logika bisa menjadi  replikasi menciptakan kesuburan di daerah lain.

Beberapa insinyur pertanian dan pelaku otodidak pertanian menyampaikan beberapa unsur penyusun dari tanah hitam ini.

Pertama adalah tanah pertanian yang mengandung humus normal seperti tanah pada umumnya.

Kedua adalah arang dari sisa pembakaran. Bisa juga memanfaatkan arang kayu, arang sekam sisa pembakaran vegetasi. Arang bambu dipercaya punya kemampuan menyuburkan tanah, pengalaman dari kakek nenek yang hidupnya berkebun dan berladang.

Ketiga adalah   kompos organik.

Keempat adalah mikroorganisme  bisa diperoleh dari mol cairan hasil fermentasi untuk menghidupan bakteri² baik yang membantu mengekstrak nutrisi baik dalam tanah. 

Keempat komponen itu dicampurkan menjadi satu untuk menghasilkan replika dari tanah terra preta. Meskipun ini hanya tiruannya namun pelaku pertanian sudah membuktikannya bahwa tanah replika ini mampu memberi nutrisi baik untuk vegetasi yang ditanam di atasnya.

Komponen utama terpenting yang membuat tanah hitam itu ternyata berasal dari pembakaran organik,  entah apapun itu. Jadi wajar warna hitam itu berasal dari zat karbon. Memang ilmuwan menemukan unsur karbon yang lebih pada jenis tanah terra preta  di wilayah Amazon.


Tanah terra preta merupakan teknologi pertanian yang diterapkan peradaban manusia kala itu, dimana beribu-ribu tahun lalu dilakukan di sana, dan siklus peradaban dan waktu membuat tanah ini semakin kompleks dan menciptakan tanah yang ajaib, jika dibandingkan dengan tanah lainnya.

Jika peradaban manusia saat ini melakukan trik serupa pada lahan pertaniannya, bukan tidak mungkin pada masa yang akan datang pada peradaban selanjutnya, tanah terra preta ini akan ada dimana-mana. Tidak hanya ada di Amazon.

Sudah saatnya peradaban manusia saat ini kembali ke alam, mengingat mayoritas tanah pertanian yang ada sudah tidak lagi produktif, terdegradasi oleh pupuk kimia.


Jika mendengar cerita dari penggarap lahan perkebunan tebu, mereka bercerita bahwa tanah garapan ladang tebu sudah sangat² tidak subur, bahkan jika mereka bisa bilang tanah itu sudah tidak ada gizinya.

Penyebabnya adalah penggunaan pupuk kimia guna mempercepat produksi, menggenjot produksi yang pada akhirnya mengabaikan  sumber hidup itu sendiri.


Ada yang bilang pembakaran hutan untuk membuka lahan itu seperti dua mata pisau. Secara instan jelas akan merusak ekosistem pada saat itu. Tapi pada saat yang sama,  itulah awal siklus hidup tanah subur dimulai, bukan untuk saat ini tapi nanti setelah mengalami proses bertahun-tahun.

Ayo, kapan mau mencoba membuat tanah terra preta?

Gambar diambil dari   Google

Beberapa video ini bisa membantu kalian mencoba membuatnya untuk tanaman² mu di rumah.




Segitu dulu sharing² dan berbagi informasi dari apa yang saya baca dan ketahui, gak banyak yang bisa saya pahami dan pelajari, tapi setidaknya bisa jadi resume apa yang saya pelajari baru² ini.
ngp

#onedayonepost
#teori
#umum
#terrapreta
#tanahabadi
#tanahhitam