Sejak tanaman labu madu habis masa tanamnya, ada tanaman lain yang tumbuh di lahan, yaitu pepaya. Tanaman pepaya yang ditanam dari biji, pepaya california sepertinya.

Pepaya ini beli di pasar dan bijinya ditanam, dibibitkan dan satu bibit yang berhasil tumbuh ditanam di pekarangan. Ditanam ketika tanaman labu masih tumbuh kala itu. Perlahan tapi pasti si tanaman pepaya ini tumbuh menjadi pohon.

Tadinya batangnya lunak kini sudah jadi batang sejati dengan kekerasan mumpuni, tingginya juga sudah lumayan, 1 meteran lebih lah.

Diawal-awal tanaman pepaya ini tumbuh subur, hijau daunnya dan segar sekali tampak dari hari ke hari. Tapi seiring waktu daunnya mulai menguning. Pada masa ini ternyata mulai muncul juga beberapa buah pepaya kecil di sana.

Tapi seiring waktu buahnya tumbuh, daunnya mulai menguning, rontok satu per satu sampai akhirnya pohon pepaya ini gundul, akhirnya buah² kecil yang menggantung ini mulai busuk dengan sendirinya.

Ya sepertinya pohon pepaya muda ini nampaknya mati, dia tengah sakratul maut. Entah mungkin tidak ada asupan nutrisi yang dibutuhkan pohon pepaya ini untuk tumbuh. Saya tidak tahu pasti kenapa² nya, yang pasti ketika makluk hidup mati, itu pasti dikarena tidak adanya asupan yang bisa diproses oleh metabolisme tubuh si tanaman itu untuk kehidupan.

Memang sama seperti tanaman labu madu yang ditanam sebelumnya, tidak ada pupuk kimia, semua hanya nutrisi mengandalkan alam saja. Pada generasi kedua labu madu pyur saya mengandalkan alam. Saya jarang menyiram dengan air cucian beras, air daging atau air kurasan aquarium sidat. Pupuk tai burung juga gak pernah saya berikan.

Tapi saya menduga tanaman labu generasi kedua itu mati sebelum panen kedua karena memang sudah waktunya mati, karena memang secara wajar tanaman labu hanya optimal untuk 1-2x panen saja, jika lebih dari itu pastinya ada perlakuan khusus.

Nah bisa saja, asupan nutrisi untuk tanaman pepaya jauh butuh lebih banyak sedangkan tanah di pekarangan saya tidak mencukupi untuk itu, makanya dia mati.


Saya tidak punya dokumentasi ketika dia masih hijau, hanya foto saat ini kondisinya sekarang. Seperti yang bisa dilihat difoto di atas itu. Begitu merananya ya.

Untuk usianya sendiri mungkin sudah setahun sejak dia ditanam dari bibit ya, bahkan lebih sih kalau itungannya dari bibit.

Ya itu yang bisa saya bagikan dari kebun ku yang tersisa saat ini, sekarang sudah habis deh tanaman² buah yang bisa dikonsumsi, bahkan tanaman cabai saja sudah sakratulmaut, nanti saya share dipostingan terpisah.

Segitu saja, sampai jumpa dipostingan lainnya. Happy planting and make your home green again. -cpr

#onedayonepost
#pepaya
#pengalaman
#umum
#pepayamati
Setiap hari ketika mau masuk ruangan kerja saya selalu melintasi taman yang lokasinya di samping tangga naik ke atas. Seperti yang bisa dilihat didokumentasi dibawah ini. Dulu waktu awal-awal ditanam ya besar tapi tak sebesar ini, setelah beberapa waktu sepertinya tanaman ini mendapatkan nutrisi tanah yang sesuai sehingga tampak tumbuh dengan baik, segar dan menghijau.


Di tengah taman ini ada satu tanaman yang menarik, dia paling berbeda, karena ukuran daunnya yang besar dan posisinya yang ada di tengah.

Ini view dari atas tangga, nampak daunnya yang lebar seperti kipas

Saya mencoba menggunakan Google Image untuk mendeteksi sebenarnya tanaman ini jenisnya apa. Hasil pencitraan dari Google Image ini, ada beberapa kemungkinan mengenai jenis tanaman ini. Tapi saya tidak tahu yang pastinya apa. Jadi ini saya share informasi kemungkinan-kemungkinannya:

Bira Besar atau Alocasia macrorrhizos
Secara fisik tanaman ini mirip-mirip dengan yang saya lihat. Kalau spesies ini, termasuk tumbuhan penghasil umbi yang dapat dimakan. Dalam bahasa Jawa, dikenal dengan "sente". Umbinya berasal dari bagian batang, sering dijadikan sumber pangan karbohidrat non-serealia. Bahkan daun mudanya yang telah direbus dapat digunakan sebagai pembungkus makanan seperti nasi atau buntil. Wajar jika akrab di masyarakat Jawa.

Ilustrasi Alocasia atau kuping gajah atau bira, gambar diambiil dari Google

Namun ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagian tanaman yang di atas permukaan tanah seperti daun dan bunga, itu mengandung kristal kalsium oksalat, yang apabila dimakan mentah atau pengolahannya tidak sempurna dapat menyebabkan mulut dan perut terasa gatal, efek dari getahnya menimbulkan radang.


Talas atau keladi atau seratah atau Colocasia esculenta L.
Ini juga masih serupa secara visual dengan yang disebutkan di atas tadi. Ternyata masih sama sebagai tumbuhan penghasil umbi-umbian. Berasal dari suku talas-talasan atau Araceae.

Ilustrasi tanaman talas, gambar diambil dari Google

Tanaman ini sudah lama dibudidayakan, bahkan sejak jaman manusia purba ketika padi belum ditanam banyak manusia kala itu. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai sumber pangan karbohidrat.

Sumber pangannya ada pada bagian umbi atau bonggol yang tumbuh di bawah tanah, tingginta 0,4 - 1,5 meter. Ada beberapa jenis tanaman ini, diantaranta ada talas pandan, talas ketan, talas banteng, dan talas lahun anak. Tapi yang umum dijual di pasaran adalah talas dari jenis pandan dan ketan.


Nah dari pencarian Google itu saya temukan dua jenis tanaman itu yang punya kemiripan satu sama lain. Hanya saja yang sesuai dengan spesies yang ada di halaman office itu yang mana, saya belum bisa memastikan.

Tapi kalau baca² di internet, memang tanaman talas yang sering digunakan sebagai tanaman hias, tapi gak menutup kemungkinan bira juga digunakan.

Nah buat kalian yang paham, kira² manakah spesies yang cocok untuk tanaman yang ditanam di taman depan office saya, yang fotonya ada dua saya bagikan di awal paragraf.


Segitu saja sharing² ringan dari saya, untuk membangkitkan kembali gairah menulis diblog ini, maklum sudah cukup lama hiatus tidak ada bahasan seputar dunia flora.

Kebetulan lahan di samping rumah sudah tak terurus lagi sejak musim hujan tiba, sejak ada proyek rumah di tetangga depan, dimana lahan samping rumah tertutup pasir urugan dan saat ini lahan tersebut tengah tumbuh pohon pepaya di sana.

Sejak musim hujan tiba ini jadi banyak serangga dan reptil yang tak diinginkan melintas, jadi jaga² saja daripada terjadi hal² tak diinginkan dipatok ular, bisa bahaya. Kalau reptil² macam kadal atau biawak sih gak masalah, saya bisa terima, tapi kalau ular gak bisa ditolerir.

Info soal tanaman pepaya ini saya bahas di postingan terpisah saja ya. Sampai jumpa dipostingan lainnya. Oh ya sekali lagi yang bisa jawab silakan komentar di bawah ya. -ngp

#onedayonepost
#tumbuhan
#teori
#umum

Saya mau share untuk panen yang kesekian kalinya untuk buah labu madu dari tanaman batch #1 gen#1, soalnya kan ada buah labu madu yang sedang menuju panen lagi, saya masukan ke dalam kelompok gen#2.

Seperti dari catatan yang saya bagikan sebelumnya, saya bilang kan ada dua buah labu madu lagi yang sudah siap panen, yang merupakan hasil polinasi pada gen#1 yang belum saya panen, masih saya biarkan tergantung pada tanamannya.


Kebetulan hari ini, saya mau panen satu buah untuk buah tangan rekan saya yang mau pulang ke Probolinggo. Ya supaya yang di sana bisa juga ngerasain buah hasil kebun, soalnya kapan hari dikirimi buah mangga hasil kebun juga, gantian kirim buah hasil kebun.


Jadi buah labu madu yang saya panen kali ini merupakan buah labu madu dengan nomor gelang #3. Setelah saya panen, ditimbang bobotnya ada dikisaran 2.179,9 gram atau 2,17 kilogram. Ukuran ini termasuk lumayan untuk sebuah labu madu, bisa mencapai angka 2 kg up sedikit, memang jauh di bawah labu madu jumbo pada postingan sebelumnya.


Nah jika ini dikalikan harga buah labu madu di Superindo per tanggal 05-09-2024 per 100 gram Rp 2.490,- maka harga perbuah labu madu yang saya panen itu menjadi Rp 54.279,51 per buahnya.


Sekedar informasi, untuk buah labu madu yang ini termasuk lama berada di tanamannya, jika buah labu madu yang lain dipanen sebelum 90 hari, kalau yang ini dipanen lebih dari 90 hari, kalau berdasarkan data pengamatan yang saya punya itu ada 105 hari hingga panen sejak pengamatan after polinasi.

Untuk daging buahnya seperti apa saya belum bisa sharing saat ini, soalnya kan belum dibelah, nanti jika daging buahnya sudah dibelah saya akan share dipostingan ini, untuk dokumentasi, bagaimana daging buah sebelum 90 hari dan sesudah 90 hari. Begitupun dengan rasanya seperti apa akan saya tambahkan penjelasannya pada kolom komentar.

Sekian dulu yang bisa saya bagikan pada postingan ini, semoga bisa menambah pengetahuan dan menambah wawasan kalian yang juga kebetulan ingin menanam buah labu madu ini. -cpr

#onedayonepost
#labumadu
#panen
#pengalaman
Sudah beberapa buah labu madu yang sudah saya panen hingga saat ini. Bahkan saat ini saya tengah menunggu panen untuk gen#2 masih dari penanaman batch #1, dimana pada gen#1 ada 8 buah labu madu yang dipanen, saat ini sisa ditanaman yang belum terpanen sampai saat postingan ini saya buat.

Selalu ada pertanyaan, apa sih khasiatnya jika dikonsumsi?

Terkadang pertanyaan ini tidak bisa saya jawab langsung, karena saya belum pernah membaca detail tentang informasi ini. Saya hanya tahu jika buah labu madu ini bisa dikonsumsi sebagai bahan pangan, untuk olahan kolak, bubur biji salak, makanan pendamping ASI dsb.

Tanaman labu sendiri secara umum, merupakan tanaman kuno, karena sudah dikenal sejak 10.000 tahun yang lalu dari wilayah negara Meksiko dan Amerika Tengah.


Buah labu madu ini punya rasa sedikit manis, rasanya mirip seperti ubi jalar hanya saja lebih lembut. Buah ini punya kandungan nutrisi dari 100 gram labu madu terdiri dari:
- 86,4 gram air
- 45-63 kalori,
- 0-0,1 gram lemak,
- 11,7-16 gram karbohidrat,
- 2,8-7 gram serat makanan,
- 2,2 gram gula,
- 48 mg kalsium,
- 33 mg fosfor,
- 1-1,4 gram protein,
- 4-6 mg natrium.
- 532 mcg vitamin A,
- 21 mg vitamin C, 
- 34 mg magnesium.

Dari kandungan tersebut, dipercaya bahwa mengkonsumsi labu madu memberikan khasiat sbb.:
1. Menghindarkan tubuh dari dehidrasi
2. Meningkatkan sistem imun
3. Meningkatkan kesehatan mata
4. Mencegah kanker
5. Menjaga kesehatan peredaran darah
6. Menjaga kesehatan mata
7. Mencegah diabetes
8. Memenuhi kesehatan cairan tubuh
9. Menyehatkan jantung
10. Menjaga kesehatan pencernaan
11. Menurunkan berat badan
12. Menjaga kesehatan tulang



Itulah dia kandungan gizi dari buah labu madu, semoga bisa menambah pengetahuan tentang apa yang kita konsumsi, untuk saya sendiri untuk menambah pengetahuan tentang profil tanaman yang saya tanam di rumah. Jika mau tahu lebih detail kandungan dari buah panen tanaman yang kita tanam ya bawa saja ke laboratorium uji untuk menguji kandungannya.

Segitu saja sharing informasi ini, informasi ini saya temukan dari beberapa artikel di internet, berikut ini saya bagikan sumber artikelnya.




Semoga ini bisa menambah pengetahuan kita bahwa ketika mengkonsumsi bahan makanan juga harus tahu manfaat dan khasiatnya. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -cpr

#onedayonepost
#labumadu
#informasi
#umum
#teori
Ini adalah panen labu madu pekarangan rumah yang kesekian kalinya, kalau berdasarkan catatan di blog ini sudah panen yang kelima. Beberapa kali panen memang gak pernah banyak, karena dari penanaman batch pertama ini ya hanya jadi beberapa buah saja, walaupun calon buahnya relatif cukup banyak, hanya saja busuk sebelum berkembang lebih lanjut.


Bahkan saat ini sudah diusia tanaman lebih dari 3 bulan tanam, masuk usia senja, tanaman labu madu ini masih punya potensi berbuah terus, hanya saja pertumbuhan bunga jantan dan betina itu tidak sejalan, sehingga banyak bunga betina yang membawa calon buah tidak ada yang membuahi, proses polinasi tidak berjalan.

Jadi hari ini, saya memanen buah labu madu yang paling besar diantara buah labu madu yang berhasil tumbuh berkembang. Bahkan dari semua buah labu madu yang nantinya akan dipanen, inilah buah labu yang paling 'monster'.

Buah labu madu satu ini tidak ada nomornya, jadi saya temukan belakangan setelah saya melakukan penomoran buah labu madu. Jadi ketika saya membuka semak-semak tanaman labu madu, eh saya menemukan buah satu ini. Besar banget deh kalau bisa dijejerkan, tapi sayangnya kan buah labu madu panen sebelumnya sudah dikonsumsi, jadi gak ada yang bisa dibandingkan.

Untungnya saya punya catatan bobot dari buah labu madu yang sudah saya panen, dari panen pertama sampai panen terakhir ini, sehingga saya bisa yakin bahwa inilah buah labu madu yang paling 'monster'.

Jika ingin tahu berapa bobot dari buah labu madu panen sebelumnya, bisa dibaca ditautan postingan sebelumnya, karena saya gak akan bahas satu per satu di sini.




Itulah dia beberapa hasil panen labu madu yang sudah dilakukan. Untuk tahu berapa bobot kg per buahnya bisa dibaca satu per satu di sana ya, untuk resumenya mungkin nanti ada pada postingan terpisah, akan saya buatkan tabulasi khusus.

Jadi buah labu madu 'monster' ini bobot pastinya tidak diketahui, soalnya timbangan kopi yang saya punya tidak mampu membaca bobotnya. Karena maksimal timbangan digital yang saya miliki itu maksimal hanya < 3,5 kg, selebihnya langsung eror. Makanya gak kebaca sama sekali, dugaan sih bobotnya dirange 3 - 4 kg.



Jika dihitung dengan harga buah labu madu di Superindo per tanggal 05-09-2024, per 100 gram Rp 2.490,- maka jika kita ambil aja bobot buah labu madu itu dikisaran 3,5 kg, maka harganya adalah Rp 87.150,- per buah.

Kalau soal usia pembesarannya sih sebenarnya belum sampai 90 hari, mungkin masih 50 hari up lah ya. Jadi untuk hasilnya sudah matang apa belum saya tidak bisa pastikan saat ini. Buah ini saya kirimkan sebagai buah tangan untuk ayah saya, yang mengawali penanaman tanaman buah labu madu ini. Soalnya waktu penyemaian bibit awal, beliau yang memulainya.

Penampakannya seperti yang bisa dilihat difoto dibawah ini, gak keliatan sih besarnya, soalnya gak ada pembandingnya kalau difoto. Tapi soal bobot kan sudah dibahas di atas.


Oh ya, untuk daging buahnya ternyata sama seperti daging buah labu madu yang dipanen sebelumnnya² matang dan layak diolah.

Begitulah kira² cerita labu madu monster yang ditanam pada batch pertama ini. Jadi buah labu terberat sejauh ini. Hasilnya juga sudah dikirim dan dipersembahkan untuk penyemainya diawal penanaman.


Catatan berikutnya kita lihat buah labu terakhir dari hasil batch pertama, sub pertama, tinggal dua buah lagi. Sub pertama saya nyatakan selesai didua buah terakhir.

Soalnya ternyata disub kedua ada buah² labu lainnya yang tak terpantau, padahal usia tanamnya sudah tua. Tapi inilah kelebihan ditanam ditanah langsung, dia bisa berbuah terus walau hasilnya makin mengecil seiring waktu.

Update soal ini saya akan bahas terpisah. Semoga postingan² buah labu madu ini bisa jadi pemicu kalian² di rumah juga menanam jika ada lahan cukup di pekarangan, saya sampaikan mudah saja koq menanamnya dan merawatnya. Happy planting and farming. -ngp

#onedayonepost
#labumadu
#panen
#panenkelimabatch1
#labumadumonster
#kebunpekarangan