Ketika saya membaca sebuah berita online, dibahas sebuah daun yang katanya Indonesia belum bisa impor daun ini. Hmm, daunnya bernama 'kratom'. Daun apa sih itu? Setahu saya selama ini daun yang dilarang buat diperjual belikan di Indonesia adalah daun ganja. Apakah daun kratom ini serupa dengan daun ganja?

Lalu apa sih daun kratom ini?

Nah inilah yang ingin saya cari tahu, dan pada postingan kali ini saya mau membahas hal ini. Untuk nambah pengetahuan saya khususnya.

Ilustrasi, daun kratom yang dibuat powder. Gambar diambil dari Google


Daun kratom merupakan daun dari tanaman yang tumbuh di daerah Asia Tenggara, bahkan di Afrika juga tumbuh lho. Tanaman ini tumbuh di Papua Nugini, Thailand dan Malaysia. Selain itu di Indonesia tanaman ini ternyata juga tumbuh di daerah Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu.

Dikenal dengan nama kratom atau purik atau kedemba oleh warga Kalimantan.

Daun kratom ini merupakan daun dari tanaman atau tumbuhan yang termasuk dalam kelas Rubiaceae, masih satu keluarga dengan tanaman kopi.

Meskipun satu famili dengan kopi-kopian, kratom berbeda dengan kopi.

Tanaman ini punya nama ilmiah Mitragyna speciosa.

Tanaman ini tumbuh dapat tumbuh setinggi 4-16 meter. Daunnya bahkan bisa tumbuh selebar telapak tangan orang dewasa.

Ilustrasi, tanaman kratom yang dianggap BNN sebagai narkotika golongan I. Gambar diambil dari Google

Biasanya daunnya lah yang dimanfaatkan sebagai herbal, sering dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu lalu diseduh seperti teh atau dimasukan ke dalam kapsul. Ada pula yang langsung mengunyahnya seperti layaknya daun sirih dikonsumsi.

Masyarakat tradisional di tanah air sering memanfaatkan daun dari tanaman ini sebagai tumbuhan herbal. Sering dimanfaatkan mengatasi batuk, diare, diabetes, hingga pereda rasa sakit. Jika digunakan dengan dosis lebih tinggi bisa memberikan efek menenangkan.

Masyarakat di negara lain seperti Thailand dan Malaysia, memanfaatkan daun kratom ini sebagai penambah energi, stamina dan mengatasi kelelahan.

Sedangkan masyarakat negara lainnya, misalnya di Amerika Serikat, daun kratom digunakan sebagai obat rekreasional dan obat opioid yang mudah dibeli dalam bentuk ekstrak, bubuk, atau suplemen.

*opioid = kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri sedang sampai berat atau sebagai obat bius sebelum operasi.

Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencekal penggunaan daun kratom di beberapa negara bagian Amerika karena masalah keamanan dan efek samping daun kratom yang menurut penelitian sementara dapat menyebabkan sakau, kecanduan, anorexia, dll.

Di Indonesia sendiri belum ada uji klinis khusus untuk menguji khasiat ilmiah dari tumbuhan ini. Sehingga di Indonesia daun kratom ini masih dalam ranah 'abu-abu', meskipun masyarakat tradisional sudah mengenalnya sebagai variasi pengobatan herbal.

Amerika Serikat dan Eropa yang sudah lebih dulu meneliti secara ilmiah dari tumbuhan ini, terutama daunnya dan dari hasil itu daun kratom ini memberikan efek yang (-).

Sejak tahun 2011 hingga 2017, pusat pengendalian racun di Amerika Serikat menerima sekitar 1.800 pengaduan negatif tentang penggunaan daun kratom, termasuk laporan kematian setelah mengkonsumsi daun kratom.

Daun ini dipercaya punya efek yang lebih kuat dari morfin. 


Jika melihat hal ini, daun kratom mirip seperti daun ganja. Yang meski sudah dikategorikan sebagai psikotropika tapi masih tetap ada ranah 'abu-abu'.

Pada dasarnya, opini saya ya. Apapun itu jika digunakan sewajarnya pasti punya efek (+). Masalahnya, manusia itu makluk yang sulit dikendalikan. Sehingga hal yang abu-abu seperti ini pasti rentan disalahgunakan.

Kita lihat saja narkotika yang sebenarnya bisa digunakan untuk kebaikan medis eh malah disalahgunakan, dioplos dicampur sana-sini jadi sesuatu yang berefek negatif (-).


Nah di Indonesia sendiri, mungkin ya berkaca dari apa yang sudah diteliti di Amerika Serikat dan di Eropa, melalui BNN, sedang mengajukan klasifikasi daun kratom sebagai narkoba golongan 1 ke Kementerian Kesehatan.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan, daun kratom (Mitragyna speciosa) dilarang total digunakan dalam suplemen makanan dan obat tradisional mulai 2022. Hal ini berdasarkan keputusan Komite Nasional Perubahan Narkotika dan Psikotropika tahun 2017 yang lalu.

Kalau di Amerika Serikat, badan narkotikanya yakni DEA sudah mamasukan tanaman kratom ini dalam pengawasan mereka sejak tahun 2016.


Padahal di Kalimantan, tanaman ini dimanfaatkan sebagai komoditas herbal, namun kembali lagi Indonesia belum punya arah penelitian dan uji secara klinis pada komoditas herbal satu ini. Sejauh ini rujukannya masih dari luar negeri.

Lalu apakah Indonesia punya pendirian nya sendiri?

Kondisi ini sebenarnya jadi peluang dimanfaatkan para ilmuwan narkotika untuk menggunakan daun ini untuk hal (-), itu bisa saja. Karena mereka pastinya tidak mementingkan kesehatan, tapi hanya uang, apabila tumbuhan yang sebenarnya bisa dimanfaatkan (+) justru jadi bernilai (-).

Ini ibarat senjata. Senjata bisa digunakan untuk melindungi diri, tapi bisa juga digunakan untuk hal (-), semua kembali pada siapa yang menggunakannya, "who behind the gun".

Ditangan aparat keamanan akan jadi (+), jika ditangan perampok dan penjahat akan jadi (-), tapi ternyata saat ini ditangan aparat keamanan juga bisa saja jadi (-), lihat saja kasus Sambo?


Namun pada akhirnya daun kratom ini akan disamakan nasibnya sama seperti daun ganja. Dimana ketika ada dari kita yang menanamnya barang sedikit urusannya bisa panjang lho.

Entah bagaimana jika dia tumbuh liar?

Rasanya pasti akan ditelusur, seliar-liarnya pasti pernah ada yang membawa bibitnya, kecuali ketika memang itu tumbuh di pekarangan rumah, apabila rumah kita di hutan² Kalimantan di daerah Kapuas Hulu, itu masih bisa dimaklumi. Tapi tentunya bagi polisi narkotika pasti akan ada saja celah memenjarakan kita kalau urusannya dengan narkotika.

Nah, bagaimana menurut pendapat kalian mengenai daun kratom ini? Bagaimana seharusnya pemerintah menyikapinya, apakah diperlakukan terbatas seperti daun ganja atau jenis tumbuhan 'narkotika' lainnya?

Pertanyaan menggelitik, Indonesia kan punya tanaman ini, lalu kenapa mau impor? Hmm, kadang suka aneh dengan negeri ini, bahan melimpah koq impor. Bahan mentah dijual murah, impor barang jadinya dengan harga lebih mahal, yang menikmati nilai tambah orang luar. Ini tolol atau bego? Sulit dipahami sih, punya bahan baku ya tapi koq impor, #syulit.


Satu hal yang perlu kita pahami bersama, kita hidup di dunia yang sangat jahat, karena selalu ada manusia² iblis diantara kita yang selalu saja memanfaatkan hal yang bisa diambil (+) tapi justru dimanfaatkan sebaliknya.

Jadi selama kita masih hidup bersama manusia² iblis, rasanya yang paling aman adalah membatasinya dan tata kelolanya dipantau sehingga manfaat yang (+) tetap bisa diperoleh, yang (-) bisa diminimalisir.

Itu menurut pendapat saya.  Baiklah segitu saja sih, saya gak bisa dapatkan detail dari tanaman ini seperti apa profilnya, bagaimana dia memperbanyak diri, bagaimana pengembangbiakannya dll. Karena ya itu tadi, tanaman ini termasuk dalam golongan 1 narkotika sehingga informasi pembiakannya pastilah dibatasi informasinya.

Sampai jumpa lagi dibahasan lainnya, hal² yang berhubungan dengan yang hijau² lainnya, masih diblog ini. -ngp

#onedayonepost
#kratom
#umum
#teori
Beberapa waktu yang lalu ketika saya melakukan blog walking saya pernah baca sebuah post dengan istilah 'jingling', nah dari baca² itu saya jadi tahu apa yang blog saya alami ini ya seperti yang dibahas di sana. Ya waktu itu saya visit ke blog nya Mreneyoo.

Eh delalah saya ngalami sendiri, walaupun dulu juga pernah dialami blog saya lainnya, tapi dulu gak tahu istilahnya, 'jingling'. Agak aneh sih namanya.

Ilustrasi, jingling, gambar diambil dari Google

Jadi Jingling itu merupakan software buatan China. Berfungsi untuk menaikkan traffic website.

Kata jingling diambil dari bahasa China yang artinya gemerincing, seperti koin² yang berbunyi seperti itu ketika bergesekan satu sama lain.

Sebenarnya software yang diistilahkan dengan jingling ini dikenal di dunia sebagai “spirit of software traffic”. Fungsi utama jingling adalah untuk memanipulasi pengunjung, di buat dengan mengumpulkan alamat IP dari berbagai negara. Alamat IP yang di kumpulkan akhirnya digunakan oleh aplikasi Jingling untuk menjadi pengunjung palsu.

Kalau saya dulu menyebutnya anomali traffic.

Ini rekaman pada bulan September 2023, tanggal 25/9 saya dapat kunjungan visitor baru dari blogger karena komunitas, bdk. statistic pun yang berkunjung hanya berapa, meski kenyataannya minimal 30 user blogger berkunjung. Itu pun page view juga gak tinggi. Ini traffic yang normal.

Karena memang aneh, blog saya ini blog baru dan memang visitornya bisa dihitung jari lah, traffic tertinggi itu karena games dari komunitas blog yang saling kunjung dan berkomentar, itu kenapa ada satu post saya yang komennya sampai 30 visitor + 1, ya itu karena yang ikut games sebanyak 30 blogger dan 1 blogger yang rutin visit ke sini.

Tampak fenomena anomali atau jingling ini mulai ditanggal 13/10 dan mengalami peak ditanggal 23/10. Ini mulai ditemuin dibulan Oktober 2023 ini.

Lha ini beberapa hari belakangan koq saya lihat di Histat itu visitornya bisa dua digit tiap hari, ini kan jelas aneh. Saya lihat source link visitornya juga aneh. Meski IP nya berbeda-beda.


Saya menggunakan Histats untuk collect data traffic ke blog NGP ini dan sudah saya pakai sejak lama.

Biasanya nanti setelah kejadian ini, entah beberapa waktu ke depan pasti traffic akan kembali normal, ya itu hanya 1-2 visitor yang rutin kunjungan, itu pun ada tambahan karena saya yang rutin mengunjungi blog saya sendiri.

Saya ambil contoh tanggal 24/10 itu bisa dilihat tiap jam selalu ada visitor baru dengan IP seperti yang bisa dilihat digambar sebelumnya, source nya dari Kanada. Jika kalian ada warna diagram batang biru, itu kunjungan dari saya pribadi yang asyik BW diblog sendiri. Itu jam saya santai ketika sepulang kantor santuy habis makan malam.

Kalau dari ulasan Mreneyoo, imbas dari situasi jingling ini, blog kita akan dianggap spam oleh Google. Katanya juga apes² bisa² blog kita ini akan sulit ditemui dimesin pencari Google.


Wah², sudah dapat pengunjung organik saja sulit, ini malah dipersulit ditemukan dimesin pencari Google.

Ini pernah saya alami ketika blog Naturality Channel mengalami anomali atau jingling seperti ini. Dulu ada beberapa post yang berhasil 1 search di Google, ketika ketik kata kunci itu langsung mengarahkan ke blog saya, tapi seiring waktu hilang sudah. Padahal dengan kata kunci itu post serupa ya gak ada yang spesifik, justru malah post saya hilang, walaupun masih bisa ditemukan jika diberikan link nya.

Sejak saat itu saya gak pernah berambisi lagi untuk menaikan apapun, saya berpikir mengalir saja lah.

Entah apakah prinsip ekosistem berlaku di sini, "sesuatu yang dibiarkan begitu saja, justru akan tumbuh lebih subur".

Aktivitas 'jingling', ya begitu saja ya saya sebut, walau ini sebenarnya merujuk pada sebuah aplikasi. Jadi aktivitas ini bisa dilakukan oleh pemilik blog untuk membuat seolah-olah blognya high traffic atau famous. Bisa juga dilakukan oleh orang lain tanpa sepengetahuan si empunya blog.

Kalau yang dilakukan sendiri si empunya blog itu berarti dia tengah melakukan pembohongan terhadap diri sendiri. Orang bodoh sih ini, dibohongi orang lain saja sakit, lha ini bak menyakiti diri sendiri #sakitjiwa.

Nah repotnya jika ini dilakukan oleh orang lain, yang di sini kita sebut saja 'hacker'. Hmm, lalu niatnya apa coba, kenal juga gak, kita pun bukan blogger terkenal, lalu koq sampai hari disandung begini?

Tujuannya adalah membuat persaingan traffic semakin ringan ketika web lain down karena dibanned oleh Google.

Dunia kehidupan saja sudah sangat jahat, ternyata dunia nyata pun tak kalah jahatnya, inilah dunia yang penuh dengan kejahatan baik disengaja maupun tidak, inilah kalau hidup mengejar dunia, ya sama dengan mengejar kejahatan.


Tapi untungnya saya gak terlalu pusing dengan popularitas blog saya, mau blog saya dikenal atau tidak, karena saat ini saya gak lagi mengejar eksis.

Saya hanya ingin menyimpan catatan sejarah saya sendiri di internet, karena saya punya prinsip, "kita hanya orang biasa, dimana tidak ada yang akan menulis sejarah kita, siapa lagi jika bukan kita sendiri yang mencatatnya."

Apapun itu yang saya catat diblog yang saya pelihara sampai saat ini. Tidak ada harta yang bisa saya wariskan kelak ke penerus saya kelak, ya hanya blog² yang saya miliki dan sudah saya 'hidupi' selama inilah warisan saya. Kalau kata orang², "it's my legacy".

Kita lihat saja fenomena anomali atau jingling ini bertahan selama berapa lama dari sejak terpantau muncul. Dokumentasi yang saya ambil merupakan hasil SC dari tools Histats yang saya miliki atas beberapa akun blog saya.

Segitu saja sih sharing saya mengenai topic soal Blog di NGP ini. Sebuah catatan penting bagi saya, mungkin tidak bagi kalian yang baca, tapi tidak ambil pusing, kembali ke prinsip saya ngeblog itu apa, jadi abaikan reaksi yang timbul, teruslah menulis sejarah mu di sini. -ngp

#onedayonepost
#blog
#jingling
#anomali
#histats
Rasanya ingin tertawa pada diri sendiri, kenapa?

Sampai seusia ini saya baru tahu, bahwa daun jamblang itu bukan sebutan atau istilah untuk menyebut daun jati. Jamblang itu ada nama untuk suatu buah atau tumbuhan, dan pada post kali ini sedikit dibahas, sekalian meluruskan pemahaman saya yang salah selama ini.

Post ini juga terpancing dari post nya Mrs. Mreneyo, yang bahas soal buah jamblang, tautannya bisa dibaca dibawah ya, saya lampirkan, tinggal klik. Saya mau menanggapinpost itu, eh kolom komentar ya dimatikan, jadi gak bisa komen deh. "Bukan karena saya kan Mrs. Mreneyo, mematikan kolom komentar ya 🥹?" Kalau pas baca post ini, bisa bales di komentar ya 🤭. Kawan blog dari jauh yang paling sering mampir ke NGP ini.


Auo balik lagi ke post kali ini, misinta adalah meluruskan pemahaman saya yang selama ini salah.

Sejak kecil saya lahir dan besar di Cirebon. Kuliner nasi jamblang itu sangat familier sekali. Sejak kecil saya pahami memang nasi jamblang dikemas dalam bungkusan daun, yang sampai saat terakhir lalu menganggap daun yang membungkusnya adalah daun jamblang. Ternyata istilang jamblang itu karena nasi ini muncul dari sebuah daerah di sekitaran wilayah Cirebon yang bernama Desa Jamblang. Lokasinya sebelah barat Kabupaten Cirebon.

Jadi itulah asal muasal penyebutan kuliner nasi jamblang atau sega jamblang. Sega dalam bahasa daerah, yang artinya nasi.

Penamaan daerah ini itu ternyata dulu ada pohon jamblang besar yang tumbuh di pinggir sungai. Nah dulu pedagang² atau hilir mudik orang menuju suatu tempat itu memanfaatkan jalur sungai, dulu belum ada itu jalan raya seperti sekarang. Dulu juga nama tempat itu belum banyak seperti sekarang sudah diberi nama. Nah orang² atau pengunjung yang mayoritas pedagang² Cina menandai sebuah tempat dengan melihat ciri khas, pas di daerah yang kelak dinamai Jamblang itu ada pohon jamblang berukuran besar, nah itu dia nama Jamblang mulai digunakan.

Selengkapnya bisa kalian baca di sini ya, saya berikan tautannya, untuk mengenal asal ,uasal daerah Jamblang, nambah pengetahuan supaya gak salah kaprah seperti saya sudah sedewasa ini 🤭.


Sedangkan jamblang sendiri adalah nama dari sebuah tumbuhan atau tanaman, lebih tepatnya pohon. Bisa juga disebut jamblang, juwet, jambu keling atau duwet.

Nah saya sendiri sebenarnya gak asing jika disebut duwet, ternyata duwet ini adalah jamblang, nama lain dari jamblang.

Ini bukan duwet alias featuring ya kalau nyanyi, bukan duwet itu.

Ilustrasi, pohon jamblang yang tumbuh lebat dan besar, gambar diambil dari Google

Punya nama ilmiah Syzygium cumini, merupakan sejenis pohon buah dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae). Pohon ini punya buah yang rasanya sepat masam.

Nama buahnya ini dikenal pula dengan berbagai nama seperti jambee kleng (Aceh), jambu kling, nunang (Gayo), jambu koliong (Riau), jambu kalang (Min.), jambulang, jambulan, jombulan, jumblang (aneka nama lokal di Sulut), jambulan (Flores), jambula (Ternate), jamblang (Btw., Sd.). Juga jambu juwat, jiwat, jiwat padi (Ind., juwet atau duwet (Jw.), juwet, jujutan (Bl.), juwet atau jowet (Lombok), dhuwak, dhalas (Md.), duwe (Bima), Rappo - Rappo (Selayar).

Ilustrasi, buah jamblang, gambar diambil dari Google

Tumbuhan ini punya habitat di wilayah tropis baik dibudidayakan/liar di Asia tropis dan Australia. Selain itu tumbuhan ini juga punya pesebaran alaminya di Himalaya bagian subtropis, India, Sri Lanka, Malaysia.

Nah ada satu hal yang saya temukan ketika saya mencari tahu tentang tumbuhan jamblang ini, yaitu di Pulau Jawa, tumbuhan ini tumbuh liar di hutan jati dan dibudidayakan sebagai pohon buah di pekarangan, dari dataran rendah  hingga 500 mdpl.

Saya beri cetak hitam, jadi tumbuhan ini sering tumbuh diantara hutan jati, nah makanya hubungannya sangat erat sekali. Nasi jamblang dibungkus dengan menggunakan daun jati, dan tumbuhan jamblang ini tumbuh liar di sekitar hutan jati. Hmm, bisa saja yang salah kaprah selama ini bukan cuma saya 🤭😁, #mencaripembenaran #bercyanda.

Tumbuhan ini juga dapat tumbuh pada ketinggian 1800 mdpl. Bahkan di daerah dataran banjir tumbuhan ini juga mampu survive, ini tumbuh secara alamiah ya alias liar. Jika kalian mau menanamnya di pekarangan rumah jika kondisi tanahnya subuh dan memungkinkan juga bisa saja koq, tapi kalau kalian tinggal di pesisir pantai, hmm bisa gak ya?

Jadi kalau di blog Mreneyo, diceritakan bahwa buah jamblangnya dibawa dari daerah di Jawa Timur, ternyata di daerah gak jauh dari tempat lahir saya ada juga memang tumbuh tumbuhan yang dinamai sama, sama² jamblang. Hanya kalau di daerah saya memang itulah nama asli daerahnya Desa Jamblang, Kecamatang Jamblang, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Seperti yang dikisahkan sedikit cerita asal muasal penamaan daerah tersebut di atas tadi.


Nah itulah dia ya, sekarang saya jadi paham, semuanya telah lurus, saya juga jadi paham sedikit juga soal sejarah asal muasal penamaannya sebuah daerah di dekat asal kelahiran saya, dan nama kuliner nasi jamblang itu berasal dari mana. Semuanya sudah clear, jadi saya akhiri post kali ini.

Ilustrasi, kuliner nasi jamblang. Lihat ini saya jadi kangen ingin makan, sayangnya jauh di sana. Gambar diambil dari Google





Mrs. Mreneyoo, kalau sekalian pas mampir ke sini, komen ya. Bingung mau interaksi meninggalkan jejak di blog gak bisa, jadi sekalian saja pas ada hubungan topik yang serupa, ditarik ke sini komentarnya. Ditunggu jejaknya Mrs. Mreneyoo.

Sampai jumpa dipost lainnya, bahas hal lainnya seputar tumbuhan ya, buat nambah pengetahuan, walaupun kali ini gak fokus sekali ke profil tumbuhan ya, karena misinya meluruskan pemahaman yang salah. -ngp

#onedayonepost
#umum
#buahjamblang
#desajamblang
#pohonjamblang
Wah², saya yang tengah mau berproses membuktikan post saya sebelumnya akhirnya terhenti setelah saya muncul notifikasi di akun YouTube saya.


Ternyata sudah dibuktikan bahwa membibitkan jeruk lemon dengan cara instan itu terbukti hoax. Ternyata daripada sia², membuktikan yang sudah terbukti hoax, akhirnya saya hentikan proses menunggu hal yang sesat.

Jadi melalui akun YouTube Infarm, mereka ini aktif dalam dunia bercocok tanam dan berusaha mencerahkan para penghobi bercocok tanam agar tak tersesat pada informasi yang salah.

Ilustrasi, jeruk lemon gambar diambil dari Google

Mereka mencoba membuktikan video² konten yang membahas membibitkan jeruk dengan cara instan. Sebelumnya mereka juga buktikan membibitkan tomat dengan cara instan, dan itu juga gak terbukti.


Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat video di bawah ini, saya tautkan supaya kalian juga tahu dan gak lagi penasaran soal pembuktiannya. Konten dari Infarm ini jauh lebih bisa dipercaya sebagai rujukan tips dan trik berkebun yang lebih realistis.


Jangan pernah tersesat dengan informasi² yang hoax.

Pada prinsipnya kalian harus percaya hal ini, "di dunia ini gak ada yang instan, yang instan hanyalah milik mie dan kopi sachet."

Jadi yang terbaik adalah ikuti prosesnya karena katanya proses gak akan mengkhianati hasil, jika dijalani dengan sungguh². Kira² begitulah ya.

Segitu saja sharing informasi dari saya, sekaligus menjawab dan membuktikan tips trik yang hoax dan menyesatkan dan tidak perlu dicoba, karena buang² waktu saja. -ngp

#onedayonepost
#umum
#youtube
#teori
Bagaimana pendapat mu, ketika Indonesia mulai melirik pemanfaatan energi baru, dari energi nuklir?

Beberapa waktu yang lalu, NGP pernah bahas soal limbah nuklir dari salah¹ PLTN di Jepang yang membuang limbah nuklir yang telah mengalami proses netralisasi ke laut, karena penampungan limbah mereka overload.


Apa yang Jepang lakukan menimbulkan pro kontra dari masyarakat dunia, terutama negara terdekat, bahkan negara² lain yang berhubungan dengan laut. Efek limbah nuklir terhadap ekosistem laut dunia pasti akan terdampak, hasil² laut kan gak hanya dikonsumsi Jepang atau negara terdekat saja, tapi kan meluas kemana-mana.

Kekhawatiran masyarakat dunia terhadap kontaminasi limbah nuklir terhadap ekosistem laut jelas. Meski Jepang menyakinkan dunia bahwa limbah yang dibuang telah mengalami proses penetralan, namun tetap saja hal ini belum bisa meyakinkan.

Ilustrasi pembangkit tenaga nuklir, gambar diambil dari Google

Lalu, Indonesia kini mulai melirik energi baru satu ini demi menekan zero emisi atau net zero emission (nze) pada tahun 2060.

Jika melihat tahunnya, masih lama sih. Tapi jika kajiannya tidak dipersiapkan sejak lama, kita akan terus tertinggal. Negara lain mungkin bisa mandiri energi, sedangkan kita malah akan ketergantungan energi fosil. Kita tahu keterbatasan energi fosil yang terus dieksploitasi.


Melalui Kementrian ESDM, di Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi persiapan menuju ke arah kemandirian energi ini tengah dipersiapkan.

Potensinya adalah memanfaatkan energi baru dari hidrogen hijau, ammonia, hingga energi nuklir.

Menuju penerapannya lembaga terkait tentunya harus mempersiapkan segalanya, seperti regulasi, standar, infrastruktur, teknologi, supply-demand, dan lain-lain. Lembaga internasional yang khusus mengurusi hal ini yakni Internasional Atomic Energi Agency (IAEA) mendukung hal ini dan akan mensupport Indonesia.

Hidrogen hijau sendiri tujuan akhirnya adalah dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031, dan sektor industri dimulai pada tahun 2041.

Hidrogen sendiri selama ini dimanfaatkan dalam industri pupuk, sebagai bahan baku.

Energi hijau lainnya adalah pemanfaatan tenaga surya dan energi dari panas bumi.

Sedangkan energi baru yang perlu penanganan khusus memang ada pada nuklir. Penanganannya tidak bisa sembarangan, perlu teknologi dan pelaksana² yang terstandar, karena energi ini punya dampak positif jika dimanfaatkan baik, bisa juga berdampak negatif terhadap lingkungan jika salah penerapannya, imbasnya bisa ke bencana lingkungan.

Indonesia yang rawan bencana alam, gempa bumi, erupsi gunung api harus jadi pertimbangan dan pengendalian resiko yang mungkin terjadi.

Melihat resikonya ini, apakah masyarakat Indonesia bisa menerima ini?

Secara kebutuhan energi baru jelas semua butuh, jika enaknya jelas semua pihak pasti mau. Tapi ketika membahas soal resiko, pasti semua akan mundur dan menolaknya. Lalu, mau dibangun dimana?

Sosialisasi dan pemahaman akan energi baru ini perlu sejak dini disampaikan ke masyarakat Indonesia. Ini harus didahulukan, mengingat pola pikir dan kecerdasan, melek teknologi dan literasi pemahaman orang Indonesia saya katakan buruk, sangat buruk. Why?

Itu nampak dari setiap hal yang baru selalu menimbulkan pro kontra, bahkan lebih senang disusupi isu² sana-sini, sehingga maksud atau tujuan baik dari hal baru itu gak pernah bisa diserap dan dicerna baik. Itulah Indonesia, negeri yang bodoh dan mudah diadu domba. Disamping terkadang elit² nya tidak bekerja murni untuk keuntungan masyarakat banyak.

Jadi, terutama yang lebih didahulukan adalah sosialisasi dan penyamaan persepsi ke seluruh masyarakat Indonesia ini, jika tidak, lihat saja ujung² kita habiskan waktu buat debat kusir pro dan kontra. Energi kita habis hanya buat hal seperti ini daripada memahami teknologi² baru untuk kemajuan.

Masyarakat Indonesia kan paling mudah disusupi isu, apalagi masyarakat kita ini sulit memahami informasi yang fakta dan hoax, bahkan informasi fakta saja sulit dipahami kebenarannya karena ya itu tadi, isu² nya lebih dulu ditelan mentah².

Inilah kelemahan besar bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang mandiri akan energi, catat itu!

Sekedar informasi, sebenarnya Indonesia gak gaptek² banget soal energi nuklir. Indonesia ternyata juga memiliki fasilitas seperti reaktor nuklir, akselerator, dan iradiator. Ada tiga fasilitas reaktor nuklir di Indonesia, yakni Reaktor Kartini, Reaktor Triga, dan Reaktor G.A Siwabessy.

Salah¹ reaktor yakni Reaktor G.A. Siwabessy digunakan untuk riset bahan bakar nuklir, radiografi neutron, analisis aktivasi neutron, pewarnaan batu permata, riset berkas neutron, dan produksi radioisotop.

Kita punya lembaga BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah lembaga riset yang mendukung pengembangan² energi² baru yang bisa dimanfaatkan di Indonesia.

Indonesia juga punya BATAN dan BAPETEN yang fokus mengurusi pernukliran di Indonesia.

Persiapan Indonesia dalam memanfaatkan energi nuklir ini sudah dilakukan sejak tahun 2009. Persiapan² nya tengah dilakukan dari tahun ke tahun, fase demi fase, meskipun secara nasional keputusan untuk Go Nuclear belum sepenuhnya diwujudkan, intinya banyak persiapan yang harus disiapkan dan IAEA sepenuhnya mendukung perkembangan ke arah sana.

Salah satu bahan baku dasar dalam pembuatan nuklir yakni Uranium dan Thorium yang merupakan jenis radioaktif. Bahan² baku ini tersedia di Indonesia, meski jumlahnya ya tidak begitu melimpah, namun memang belum dimanfaatkan maksimal karena regulasi yang mengaturnya juga belum sepenuhnya lengkap.

Data Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada 2020, Indonesia memiliki bahan baku nulir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.

Dimana bahan baku ini tersebar di tersebar di beberapa daerah di antaranya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Angka tersebut dalam satuan ton. Gambar diambil dari Google


Melihat Sejarah Nuklir di Indonesia
Melihat sejarahnya, jauh² sebelum tahun 2009 kalau kalian tahu, Indonesia sudah melirik energi nuklir sejak tahun 1954. Indonesia telah meneliti soal energi atom.

Tahun 1965 reaktor atom pertama di Indonesia dibuat, yaitu Reaktor Triga Mark II diresmikan di Bandung, Jawa Barat. 

Pada 1997 ditetapkan UU No. 10 tentang Ketenaganukliran disana diatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir (BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

Rencana pengembangan atom ditangguhkan pada tahun 1997 karena ladang gas Natuna ditemukan. Baru pada tahun 2005 kembali ditinjau lagi.

Energi nuklir di Indonesia ditujukan untuk kemandirian energi, terutama soal kelistrikan. Selain digunakan untuk keperluan medis dan industri lainnya ya. Jadi gak murni polos² bego soal nuklir sebenarnya. Periset² Indonesia terus mengembangkan dan meriset kemampuan bangsa untuk memanfaatkan energi ini, hanya saja bagi masyarakat awam yang gak mengikutinya dianggapnya asing.

Menurut Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2006, Indonesia berencana memiliki empat PLTN pada tahun 2025.

Reaktor² yang disebutkan di atas merupakan reaktor untuk keperluan riset ya, jadi kapasitasnya pastinya gak besar seperti yang dimiliki negara² lain.

Reaktor Kartini itu berada di wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Reaktor G.A. Siwabessy berada di Serpong, Banten. Reaktor Triga Mark III berada di Bandung, Jawa Barat.


Jikapun didirikan reaktor nuklir berskala lebih besar untuk PLTN misalnya, kira² dimanakah yang memungkinkan untuk itu?

Bangka Barat dan Bangka Selatan cukup potensi dibangun reaktor di sini. Kenapa? Karena di sini terdapat sumber daya timah, dimana memiliki kandungan monazit di seluruh wilayahnya. Kurang lebih 183 ton sedimen monazit ditemukan di Gunung Muntai.

Daerah lain yang masuk sebagai daerah potensi untuk dibangunnya PLTN adalah di Tanjung Muria, Kudus (Jawa Tengah); Gorontalo dan Kalimantan.


Rencana nuklir Indonesia dikritik oleh Greenpeace, beberapa organisasi, dan kalangan individu. Pada Juni 2007, 4.200 orang berunjuk rasa di Jawa Tengah. mereka meminta pemerintah membatalkan rencana pembangunan PLTN di sana.

Itulah dia yang saya katakan tadi di awal, Indonesia itu perlu diberikan pemahaman yang positif mengenai hal ini.

Soal Greenpeace kita tahu tugas mereka, mereka mengawal pelaksanaan apapun supaya tidak menyalahi bahkan berdampak pada lingkungan, tugas mereka memang seperti itu, namun jika kita bisa memahami bersama pelaksanaannya yang tepat, energi nuklir tentunya bisa dimanfaatkan dengan baik.

Biarlah mereka bertugas mengawal dan mengingatkan tapi jangan sampai jadi hambatan untuk Indonesia mencapai kemandirian energi.


Ya itu dia sedikit informasi yang NGP bisa sarikan dari beberapa bahasan seputar energi nuklir.

Kembali lagi apapun hal baiknya jika itu mau diterapkan pada masyarakat yang bodoh, tidak akan ada hasilnya, yang utama adalah mencerdaskan pemahaman masyarakatnya terlebih dahulu, pararel dengan riset² mengenai hal ini tetap berjalan, untuk membuktikan bahwa energi ini aman koq dikembangkan di Indonesia.

Kita harus sadar diri bahwa masyarakat Indonesia secara umum bodoh dengan hal ini, sehingga perlu ada pelurusan informasi dan penetrasi pemahaman yang lebih mendalam.

Namun bukan berarti asal manut, kekritisan perlu namun harus membangun, jangan asal tolak-tolak tapi bego, seperti kebiasaan yang terjadi di bangsa ini.

Ayo, berkaca dan sadar dirilah, apakah anda termasuk masyarakat yang seperti itu?

Saya pribadi mendukung go nuclear di Indonesia untuk tujuan kemandirian energi dengan tetap pemanfaatan yang bertanggung jawab.

Apakah Indonesia bisa? -ngp

#onedayonepost
#opini
#umum
#nuklir
#gonuclear
#tenagaatom
#energibaru