Punya peliharaan di rumah itu pasti menyenangkan, karena ada yang menemani aktivitas ketika di rumah. Bersosialisasi dengan sesama manusia itu hal yang biasa, tapi berinteraksi dengan hewan itu punya feel yang berbeda, kesan yang berbeda. 

Entah apapun peliharaannya, burung, hamster, kucing, anjing dll. Keluarga saya ini punya peliharaan anjing, pernah juga dibahas di beberapa blog pribadi saya. 

Ketika Juli 2025 dia baru tiba di Pandaan setelah menjalani perjalanan dengan KLog. #dokpri


Tapi memelihara anjing itu juga harus telaten, jika memang anjing peliharaan mu itu dijadikan tidak sekedar peliharaan, namun jadi anggota keluarga. Menjaga dia tetap bersih, tidak bau anjing, menjaga kebersihan pup dan lee nya, tetap steril ketika berada di lingkungan dalam rumah jadi suatu keharusan yang harus dipenuhi. 

Jika orang berada macam anggota DPR yang katanya gajinya selalu kurang, itu bisa saja menggunakan jasa pet shop care untuk menjaga kebersihan hewan peliharaannya. Namun bagi rakyat biasa yang dianggap 'tolol' karena mau membubarkan DPR, menggunakan jasa pet shop care pasti harus dipikirkan berulang, karena masalah biaya. Oleh karena itu kalau hanya rakyat biasa ya mau gak mau harus siap repot untuk mengurusi hewan peliharaan kita itu agar layak dipelihara sebagai anggota keluarga, bukan sekedar peliharaan. 


Tsi Tzu peliharaan keluarga saya, yang sudah dianggap anak bungsu (ke-4), ini bener² sekali dirawat dengan telaten, ibu saya sudah menganggap Cella ini sebagai anak bungsu, dia diperlakukan ya sebagai anggota keluarga. 


Walaupun bagi orang lain yang merasa 'jiji' dan menganut paham kebersihan level dewa akan menganggap ini tidak higienis. 

Tapi selama ini Cella sudah seperti anggota keluarga, dulu ketika dia masih sehat, masih masa² produktif, ya Cella memang layak ada di dalam rumah. Sampai Cella memasuki masa senja, banyak penyakit yang menimpanya, dari katarak pada matanya, masalah gangguan saraf dan secara fisik agak pengkor, pendengaran yang tidak maksimal membuatnya jadi tidak seperti dulu, perawatannya lebih extra lagi. 

Belakangan ya dia (baca: Cella) punya masalah pada matanya yang mengalami katarak, muncul cairan yang seperti gel pada matanya yang sering berair/ basah, nah efek basah ini membuat 'jembek' di bangian mata, muka, lebatnya bulunya membuat campuran tidak sedap dan seperti bau ikan asing. Ternyata bau ikan asin ini datang dari cairan gel/nanah dari matanya yang mengalami katarak. Jika dibersihkan pun karena seperti gel akan menjadi kotoran lagi bagian matanya. 

Akhir pekan yang lalu sempat dimandikan, tetapi tidak sampai grooming atau memangkas bulu² nya, jadi ya tetap seperti kotor. Bau ikan asinnya masih tetap saja. 

Sampai akhirnya siang ini Cella di treatment grooming sendiri, potong bulu sendiri dan mandi sendiri. Repot, iya repot sekali sih sampai harus dipegangin 3 orang, saya, adik saya dan eksekutornya ibu saya. Dokumentasinya bisa dilihat difoto dibawah ini. 

Tampang stres Cella ketika dipegangin 3 orang, ekspresinya kaya lagi mau diapain aja. #dokpri

Nampak wajahnya masih jembrong, coklat kotor bulunya meng-coklat kena kotoran dan debu. #dokpri

Ini lagi motongin bulu dikaki belakangnya. Dipegangin biar gak berontak. #dokpri

Ini lagi motongin kaki bagian lainnya, hanya bisa pasrah dpegangin sambil mendengar kalimat² afirmasi positif. #dokpri

Bayangkan saja ekspresi mukanya Cella yang meronta tapi tak bisa melawan. Dia takut sebenarnya, takut tergunting soalnya dia pernah mengalami, jadi seperti ada rasa ketakutan disakiti. 

Jadi sambil dipegangi, saya menyampaikan afirmasi supaya dia tenang, walaupun kata² itu entah dimengerti atau tidak, tapi nampaknya Cella memahami itu. Ada kalanya dia diam dan tenang, ada kalanya dia melawan ketika dia merasa kurang nyaman, ya setidaknya itu bentuk komunikasi dia pada kami. 

Ini view setelah dipotong bulunya dan dimandikan, nampak lebih seger dan bersih, gak bau ikan asin lagi. #dokpri

Ya inilah solusi kami punya demi efisiensi biaya, ya mau gak mau harus repot. Tapi dengan begitu bonding kami keluarga dengan peliharaan jadi terjalin. Kami bisa saling mengerti walaupun bahasa yang digunakan berbeda. 

Sejauh ini kehidupan Cella di Pandaan sih lebih baik daripada ketika di Cirebon. Oh ya, ada hal menarik, jadi setelah dimandikan, Cella kan makan, lalu disimpan di halaman belakang untuk dijemur, karena di rumah mau dipel. Eh gak lama dia pup, pup nya gak kecil kaya biasa, tapi besar kaya tainya manusia. Dan ini kita semua baru pernah melihatnya. Kita jadi mikir, mungkin pas selama dipegangin itu, perut dan ususnya tertekan dan memadatkan usus besarnya sehingga tainya menjadi besar dan utuh sempurna. 

Ya sayangnya gak didokumentasikan tadi, karena sudah panik takut bulunya kena tainya, wong habis mandi, masa iya kena tai bau lagi nanti. 

Begitulah kira², kalau punya peliharaan anjing yang statusnya gak sekedar pelihara tapi jadi anggota keluarga maka ya harus mau repot, kalau punya duitnya ya pas²an. Memang harus telaten dan gak bisa kalau hanya sendiri yang urus, ya minimal 2 orang yang handel.

Segitu saja sih sharing² saya, sebagai keluarga yang punya peliharaan anjing sebagai anggota keluarga, bukan sekedar peliharaan biasa. 

Bagaimana dengan cerita mu, apakah juga punya peliharaan biasa atau dianggap sebagai anggota keluarga juga? -cpr

#onedayonepost
#pet
#tzitsu
#cella
#marcellavonatmosfer
#pengalaman
#umum

Akhirnya rasa penasaran dan jawab²an dari logika saya sendiri melihat fenomena alam ketika saya berkunjung ke Gunung Kidul pada kisaran tahun 2015/2016 terjawab. 

Gunung Kidul, gambar diambil dari Google

Jadi pas ke Gunung Kidul daerah di sekitaran Jogjakarta, pas mau ke pantai, saya kan lewat lawasan perbukitan dan tebing² gitu, saya lihat paprasan tebing yang terlihat sedimentasinya, itu seperti koq menunjukan batuan karang yng identik dengan di pesisir atau di laut. 

Tebing² karang di dekat laut juga seperti ini karakternya. Tapi yang buat saya heran, posisi laut itu masih jauh, ini malah masih di puncak² perbukitan. Kemudian juga, saya melihat kiri-kanan tanahnya itu seperti tanah² di pesisir Laut gitu. Itu kenapa saya berlogika, jangan² di sini dulunya adalah laut atau pernah terendam air laut. Kemudian seperti ada sisa² kerang²an laut. Nah bisa dibayangkan, berarti dulunya di posisi saya berada saat itu (di perbukitan) adalah laut, berarti pantai yang saat ini mau saya tuju itu bisa jadi dasar lautnya, atau bahkan hanya tubiran laut. 

Tapi pada tahun kapan di sini itu kondisinya laut? 

Saya jadi berpikir pada alatnya Doraemon, jika alat itu nyata, saya ingin saja memutar waktu beberapa tahun atau mungkin ratusan tahun atau ribuan tahun lalu, seperti apakah tempat yang saya pijak itu dulunya? Ini jadi pertanyaan saya sampai saat ini. 

Ilustrasi, suasana bentang alam Gunung Kidul. Gambar diambil dari Google

Pada akhirnya pertanyaan dan dugaan berdasarkan logika saya itu terjawab ketika membaca sebuah artikel dari X, artikel yang diposting dari X, yang menyatakan bahwa daerah Gunung Kidul dulunya memang laut dan pernah terendam air laut. Jadi bisa dibayangkan betapa tingginya debit lautan ketika itu. 

Pertanyaan lanjutan, kenapa saat ini bisa menyusut drastis, lautnya justru turun ke bawah puluhan kilometer. Ini terjadi karena apa? 

Pada postingan kali ini coba menjawab itu, tapi apakah bisa menjawab semua pertanyaan² di kepala dan yang tertulis di atas tadi? 


Jadi inilah jawabannya: jadi situasi Gunung Kidul yang berbukit-bukit sebelum menuju pantai, dan dimana di perbukitan itu ada banyak ditemukan karakter sedimentasi gamping, sisa² fosil tumbuhan dan hewani laut, terjadi karena proses geologi tektonik. Jadi bukan posisinya memang seperti itu dulunya. Tapi sebenarnya bukit² di Gunung Kidul itu adalah dulunya memang dasar laut, mungkin sejajar dengan wilayah pantai. 

Tapi karena peristiwa geologi tektonik, terjadi pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia ke arah utara, dan menabrak lempeng Eurasia yang lebih  menyebabkan bagian selatan Jawa terangkat, menjadi barisan perbukitan. 

Pergerakan lempeng bumi lah yang membuatnya terbentuk perbukitan. Sehingga sedimen² tanah yang tadinya dasar laut seperti terangkat ke atas dan berpindah, seolah² itu adalah dasar laut. Padahal sebenarnya kondisinya sama saja, muka air masih sama atau tidak meningkat signifikan, tapi efek pergeseran lempeng ke ataslah yang membuatnya terangkat dan jadi bukit saat ini, dimana yang kita pijak dulunya adalah dasar laut. 

Proses pengangkatan ini terjadi secara bertahap, tidak ujug² sekali pergeseran lempeng tektonik langsung terjadi begitu saja. 

Diduga perubahan ini terjadi pada masa Pliosen akhir sekitar 2,5 juta tahun yang lalu, belanjut ke masa Pleistosen awal sekitar 0,7 juta tahun yang lalu. 

Batuan gamping mendominasi permukaan tanah di wilayah Gunung Kidul, terbentuk dari endapan laut dangkal yang kaya akan fosil moluska. Situasi ini membuat wilayah Gunung Kidul cenderung tandus, karena yang membentuknya adalah lempengan karya dan gamping. Hanya vegetasi tertentu saja yang bisa tumbuh baik di sana seperti pohon jati dan jambu monyet. 

Selain itu pengangkatan lempeng tektonik yang terjadi di sana membentuk gua² bawah tanah, gua² karya, dimana gua² yang berongga ini diisi oleh aliran air dari air hujan, menjadi sungai² bawah tanah, yang pada akhirnya bermuara ke laut juga air² ini. 

Di Gunung Kidul terkenal ada beberapa gua karst seperti Gua Pindul dan Gua Kalisuci. Kalian pernah ke sana? Kalau Gua Pindul sih gak asing didengar di telinga sering jadi destinasi wisata saat libur lebaran. 

Ketebalan batuan gamping di sini bisa mencapai 650 meter. Usia batuan tertua itu berkisar antara 15 juta tahun yang lalu dan yang termuda di 2,5 juta tahun yang lalu. Yang tertua artinya itu merupakan lapisan batuan yang ada paling dasar lempeng ketika sebelum terangkat. 



Itulah dia jawabannya, berarti terjawab sudah. Dugaan saya ya benar tapi ada yang kurang tepat. Tadinya kan saya berpikir sejak dulu sampai saat ini kondisi Gunung Kidul adalah sama, ternyata tidak. Gunung Kidul terbentuk saat ini akibat pergerakan lempeng tektonik. 

Jadi bukan efek debit air laut meningkat sehingga menggenangi perbukitan Gunung Kidul, lalu debit air menyusut karena penguapan ekstrem, tidak seperti itu. 

Debit air laut ya masih sama, tidak terlalu berbeda signifikan, yang berubah adalah efek perubahan atau pergeseran lempeng tektonik yang membuat yang tadinya di dasar jadi terangkat ke atas, dan proses ini tidak instan melainkan bertahap dalam tempo jutaan tahun. 

Terjawablah satu per satu pertanyaan yang tadinya menjadi misteri karena saya tak mendapatkan jawaban dari yang mampu menjawab, ternyata sosial media dan Google bisa membantu saya menjawabnya. 

Segitu saja sharing² informasinya, Mudah-mudahan bisa menjawab keresahan yang juga dialami teman² yang lain, yang berpikir hal yang sama seperti saya ini. Jumpa lagi dipostingan lainnya lagu, membahas hal lain seputar bentang alam dan lingkungan. -cpr

#onedayonepost
#teori
#umum
#informasi
#gunungkidul
#lempengtektonik

Sore menjelang magrib hari ini saya berkeliling survei untuk kebutuhan persiapan pernikahan, tadi waktu berangkat memang suasananya sudah mendung². Tapi belakangan, mendung² tak berarti hujan, ujung² nya ya panas aja hawanya. 

Tapi ternyata tidak disangka, lagi keliling dengan sepeda motor, eh kena hujan, akhirnya harus berteduh di warung² di pinggir jalan. 

Lalu saya membuka browser dan menuliskan, cuaca Google dan ditunjukan perkiraan cuaca di sekitar GPS saya berada. 

Diperkirakan, 2-3 hari ke depan dijam yang serupa akan terjadi hujan juga seperti malam ini. Hujan kali ini gak deras tapi lumayan bikin basah dan juga intensitas air hujan yang turun relatif derasnya. Kalau dipaksa trabas pasti basah kuyup sih ini. 

Saya capture pada 18-08-2025, ini sebagai bukti apakah nanti besok atau lusa sesuai dengan prakiraan yang ditampilkan ini. 

Melihat perkiraan cuaca Google pada hari Rabu diperkirakan hujan akan lebih deras plus petir, nah apakah perkiraan cuaca oleh BMKG yang direlay oleh Google ini akan akurat? 

Terkadang orang bilang akurat, tapi jika tidak dibuktikan mana tahu, maka saya coba membuktikannya dengan mencapturenya saat ini dan akan dibuktikan 2-3 hari kedepan. Benar atau tidak? 

Soalnya begini, seiring waktu prakiraan cuaca ini bisa berubah-ubah, jika diakses esok pagi misalnya. Tapi memang prakiraan cuaca itu hanya mengira-ngira berdasarkan metode ilmiah. Jadi bisa benar dan bisa salah. 

Segitu saja, sisanya akan dilanjutkan dikolom komentar untuk membuktikan  dan sekaligus jawaban apakah prakiraan cuaca di atas itu benar atau akurat atau malah salah alias meleset. -cpr

#onedayonepost
#prakiraancuaca
#benarsalah
#opini
#pengalaman
#review
#umum
Baru² ini ada berita ramai di sosial media soal sebuah sungai di kawasan Timur Tengah yang mengering, sungai yang mulai mengering ini ternyata memancing warga untuk ke sana, bukan mencari ikan, tapi mencari emas. 

Ya warga datang ke sana untuk menambang emas dengan cara tradisional, seperti yang bisa kita jumpai di Indonesia juga, penambang emas menggunakan nambah/saringan, lalu menyaring lumpur, tanah, atau endapan sedimen, alih² di sana terkandung emas. Beberapa warga di sana nampak dari video yang beredar berhasil menemukan beberapa krikil emas (butiran² emas). 

Ada pun tercatat dalam hadist-nya umat Muslim, di sana tertulis: "Hampir saja Sungai Eufrat mengering dan menampakan perbendaharaan berupa emas. Maka barang siapa yang menyaksikannya, janganlah ia mengambil sesuatu pun darinya." (Riwayat At-Tarmidzi).

Selain itu ada pula riwayat lain yang menuliskan demikian: "Kiamat tidak akan terjadi hingga Sungai Eufrat menyingkapkan gunung emas. Manusia akan berperang memperebutkannya. Dari setiap seratus orang, sembilan puluh sembilan akan terbunuh. Setiap orang dari mereka berkata, 'semoga akulah yang selamat'." (Riwayat Bukhari dan Muslim) 

Perlu diketahui, hadist At-Tarmidzi ini muncul dikisaran tahun 816-912M. Sedangkan hadist Bukhari dikisaran tahun 846M ini tidak jauh beda dengan hadist Muslim. 

Saya sengaja memberikan time line waktunya untuk menggambarkan periode waktunya, dimana setiap catatan yang muncul, pasti ada sebab-akibat. Walaupun tidak menjawab dengan pasti, tapi bisa jadi gambaran saja. 

Ilustrasi, peta wilayah Mesopotamia. Gambar diambil dari Google

Kini kita cari tahu soal profil Sungai Eufrat ini seperti apa? 

Sungai Eufrat atau Efrat, merupakan salah¹ sungai terpanjang di wilayah Asia Barat. Perkiraan panjang 2800 km. Bersamanya ada Sungai Tigris, dimana mereka terkenal sebagai bengawan yang mengalir di wilayah Mesopotamia, dimana Mesopotamia merupakan wilayah peradaban kuno yang dikenal luas. 

Hulu sungai ini berasal dari kawasan timur Turki (Murat Su, Turki). Dengan tingkat elevasi 3520 mdpl, lalu di 3290 mdpl dan 600 mdpl. Melintasi Turki, Suriah, Irak, hingga akhirnya menyatu dengan aliran Sungai Tigris, kemudian bersatu dalam aliran Sungai Syattul Arab dan barulah menuju muara di Teluk Arab.

Pada masa kuno, aliran sungai ini sering dijadikan jalur pengangkutan bijih tembaga, diangkut dengan menggunakan rakit. Pada jaman Sumer dulu, Mesopotamia dikenal sebagai 'pandai tembaga'. 

Di sungai ini hidup spesies ikan emas atau spirinidae, terdapat 34 spesies ikan emas di sini, dari 52 spesies yang ada di dunia. Terdapat pula jenis kura² cangkang lunak. 


Nah baru² ini soal munculnya atau ditemukannya emas di aliran sungai ini, karena mengering sehingga dianggap emas muncul dari dasarnya. Apa yang menyebabkan itu terjadi? Jika memang di sana itu ada tambang emas, seharusnya sejak jaman dulu penduduk kuno Mesopotamia dan beberapa wangsa penerusnya bisa menemukannya juga, why baru sekarang? Apakah ini karena penurunan muka air, sehingga saat ini akses ke dasar sungai lebih terbuka hingga akhirnya menguak apa yang ada di dasarnya? 

Debit Sungai Eufrat mulai menunjukan tanda² penurunan sejak 2003 hingga 2010 dimana debit air sungai ini menurun sangat signifikan. Melihat trend ini diperkirakan 2040 sungai ini bisa kering total. Apakah mungkin? Hmm bisa saja sih, kita buktikan ini nanti ya. 

Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan Sungai Eufrat mengering:
💧 Faktor alam dan perubahan iklim
💧 Perilaku manusia (pembangunan bendungan²) 

Kondisi kekeringan ini menyebabkan kualitas air di sungai ini memburuk, karena konsentrasi polutan di sungai meningkat dengan sendirinya karena tidak terlarut air. Vegetasi dan fauna air di sungai ini berkurang drastis. Munculnya sedimen mineral yang tampak dari dasar sungai. 

Sedimen tanah yang nampak berkilauan inilah yang akhirnya diduga masyarakat di sana sebagai 'emas' sehingga memicu berbondong-bondong warga melakukan penambangan 'emas'. Wilayah yang diperkirakan ada emasnya itu di wilayah Suriah, tepatnya di Desa Raqqa. 

Tapi menurut para ahli, kilauan yang nampak seperti mineral berkilau yang dianggap masyarakat sekitar sebagai emas itu adalah pyrid (emas palsu), mineral ini kerap muncul di area yang kaya akan batu bara. 

Memang hingga saat ini belum ada publikasi atau pernyataan yang menyebutkan memang yang ditambah masyarakat di sana adalah memang betul emas mulia atau hanya mineral yang menyerupai emas. 


Sebagai akhir postingan ini, nampaknya pihak terkait atau yang memahami kualitas mineral tidak langsung melakukan publikasi yang terakreditasi untuk membuktikan yang ditambang warga itu emas atau bukan. Padahal jika langsung diteliti dan dipastikan, "oh itu bukan emas", pastinya kan fenomena penambangan sia² ini akan selesai. Setidaknya tidak memberikan harapan palsu bagi masyarakat di sana. 

Saya pikir, masyarakat di sana dikecoh dengan kata² dalam hadist, yang mengintepretasi kata 'emas' sebagai emas mulia, bukan sesuatu yang lain. Bisa saja kata 'emas' hanya kiasan semata. Inilah yang jadi masalah literasi bahasa itu bisa dialami siapapun, dari negara manapun yang krisis soal pendidikan. 

Atau mungkin ketidaktahuan masyarakat ini sengaja dipelihara supaya masyarkat di sana sibuk dengan aktivitas sia² ini sehingga tidak memikirkan hal lain. 

Padahal jika pejabat terkait di sana mau mensejahterakan rakyatnya, setidaknya diberikan pemahaman yang benar, diluruskan jika salah agar tidak melakukan hal kesia-siaan. Walaupun tidak ada yang sia² untuk apapun yang dikerjakan. Bisa saja mineral di sana diolah menjadi suatu kerajinan tertentu yang menarik dan unik, bisa menghasilkan nilai tambah. Ya itu bisa saja sih. 

Tapi yang utama ya edukasi dan publikasi yang cukup jika memang setelah diteliti bahwa mineral yang ada di sedimen Sungai Eufrat bukanlah emas mulia. 

Tapi bisa saja hal yang sama terjadi di negeri ini (Indonesia), jika Sungai Ciliwung misalkan mengering, tiba² ada mineral berkilauan, bisa saja warga² berbondong-bondong menambangnya. Himpitan ekonomi saat ini membuat semua orang panik mencari sumber² penghasilan lain. 


Begitu saja sementara yang bisa saya bagikan, semoga bisa menambah pengetahuan atau pemahaman sedikit soal informasi yang beredar soal tambang emas 'baru' di Sungai Eufrat, Sungai bersejarah dalam peradaban kuno Mesopotamia. 

Sampai jumpa dipostingan saya lainnya, membahas hal² lain lagi yang ingin saya bahas. Supaya bisa lebih paham saja sih. -ngp

#onedayonepost
#umum
#sungaieufrat
#mesopotamia
#turki
#suriah
#irak
Ada hal menarik dan baru saya ketahui ketika membaca artikel berita, intinya: sapi impor Australia tidak bisa untuk diperjualbelikan untuk Idul Adha. Agak bingung aja, lalu buat apa impor sapi itu jika tidak bisa dipergunakan untuk Idul Adha? 

Ternyata saya mendapatkan istilah baru, "animal welfare". Apa itu, akan kita bahas nanti ya. 

Indonesia memang saat ini belum bisa mencukupi kebutuhan daging sapi secara mandiri, sehingga selalu saja dipaksa untuk impor agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi. 

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Australia merupakan negara terdekat dengan suplai daging sapi hingga sapi hidup yang cukup mapan. Di Australia pemeliharaan hewan ternak seperti sapi sudah dilakukan secara modern dan dilakukan dengan prinsip² 'kehewanan', sangat berbeda dengan di negara kita. 

Di Australia, tidak cuma manusia saja yang disejahterakan. Negara mereka sudah mampu mensejahterakan manusia, setidaknya sudah dikatakan mapan untuk mensejahterakan manusia. Sehingga sudah merambah ke hewan. Sangat berbeda dengan di Indonesia, hewan itu hanya menjadi objek saja dan tidak diperhatikan kesejahteraannya.

Kasus pemilik dokar atau delman, yang kudanya sampai kurus kering masih saja dipaksa bekerja menarik dokar/delman, dipecuti, bahkan ada yang sampai harus pingsan dan mati di tempat. Kemudian, penyembelihan hewan² ternak dilakukan dimana saja, dilakukan di tempat seadanya, asal penting sah, halal, langsung sembeleh. Hal² seperti ini dianggap primitif dan tidak memperhatikan prinsip² 'kehewanian'. Kenapa? Ya manusia saja inginnya selalu dengan prinsip kemanusiaannya, masa hewan tidak? Jangan karena hewan makluk skunder? 

Animal welfare atau kesejahteraan hewan merupakan sebuah prinsip yang menekankan pada perlindungan dan pemenuhan kebutuhan fisik dan mental hewan agar mereka dapat hidup dengan baik dan bahagia. 

Aspeknya antara lain: rasa lapar, rasa haus, ketidaknyamanan, rasa sakit, luka, penyakit dan rasa takut. 

Kesejahteraan hewan bukan sekedar pemeliharaan tetapi juga memberikan perhatian, terhadap perilaku alami dan kebutuhan hewan. Pemenuhan kebutuhan fisik seperti menyediakan lingkungan yang sesuai, makanan yang bergizi, akses terhadap air bersih, dan kebutuhan mental seperti kesempatan berinteraksi dengan hewan yang lain. 

Prinsip animal welfare ini ternyata tidak sekedar pada hewan peliharaan ternak saja, termasuk hewan² peliharaan, hewan untuk penelitian hingga hewan² yang hidup secara liar.

Animal welfare ini sudah jadi perilaku yang terkait dengan etika, yaitu memperlakukan hewan dengan baik, dan menghargai keberadaan mereka. 

Menurut World Organisation Animal Health (2023), ada 5 asas dalam animal welfare, yaitu:
#1 Bebas dari rasa haus dan lapar
#2 Bebas dari rasa tidak nyaman atau bebas dari penyiksaan fisik
#3 Bebas dari rasa sakit akibat cidera atau penyakit
#4 Bebas mengekspresikan perilaku alamiah
#5 Bebas dari ketakutan dan rasa tertekan

Sudahkah hewan peliharaan mu menerapkan asas² ini? Asas ini berlaku untuk semua hewan peliharaan baik untuk pribadi dan ternak konsumsi sekalipun, bahkan hewan liar. 

Awal mula konsen terhadap animal welfare ini dimulai pada abad ke-19, ada salah¹ Undang-undang pertama yang dibuat untuk melindungi hewan, yaitu Undang-undang Kekejaman Terhadap Hewan 1835 di Britania Raya. Kemudian diikuti oleh Undang-undang Kesejahteraan Hewan 1911. Tahun 1965, Britania Raya melakukan investigasi melakukan investigasi terhadap kesejahteraan hewan² yang diternakan secara intensif. 

Di Amerika Serikat aturan terkait hal ini baru muncul setelah bertahun-tahun, yaitu Undang-undang Kesejahteraan Hewan 1966. Walaupun ada negara bagian yang telah menerapkannya jauh sebelum itu, yaitu kisaran tahun 1828 - 1898.

Jika manusia punya WHO (World Health Organisation), dunia hewan juga memiliki organisasi yang melindungi hak² nya yaitu WOAH (World of Animal Health) atau Organisasi Kesehatan Hewan Dunia. Standarnya ada dua, untuk hewan terestrial dan hewan akuatik. 

Meski secara kasat mata Indonesia nampak belum memperhatikan soal kesejahteraan hewan, soalnya manusia saka tidak disejahterakan apalagi hewan, Indonesia juga telah menerapkan aturan yang berhubungan dengan hal ini. 

Indonesia punya Undang-undang No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan,  bertujuan mengatur untuk penyelenggaraan peternakan dan kesehatan hewan secara berkelanjutan, aman dan sehat. Serta melindungi manusia, hewan dan ekosistemnya. 

Perubahan tentang undang² tersebut di atas menjadi Undang-undang No. 41 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 18 tahun 2009.


Nah lalu hubungannya dengan sapi impor Australia tidak bisa digunakan untuk Idul Adha itu apa? 

Jadi karena prinsip² animal welfare kan sudah kita ketahui di atas? Jadi setiap hewan (sapi) dalam hal ini, yang diimpor dari Australia itu wajib mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan prinsip animal welfare. Dimana di Indonesia, setiap. Idul Adha dilakukan penjagalan hewan yang dilakukan tidak berdasar prinsip animal welfare, karena yang dipakai adalah prinsip agama semata, maka sangat melarang sapi² impor dari negara penganut animal welfare ini untuk hewan impor yang diperlakukan dengan 'sadis'. 

Cerita serba-serbi seputar Idul Adha kan banyak terjadi, sapi yang setres, kabur, mengamuk, sapi yang meneteskan air mata karena setres melihat kekejaman sesamanya dijagal di depan matanya, itu membuat tingkat stres tinggi terhadap mereka, walaupun mereka sendiri takdirnya sebagai hewan konsumsi. 


Oleh karena itu, Australia mewajibkan untuk hewan² impor mereka dilakukan penanganan khussus, dimana jika mau melakukan penyembelihan wajib di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) yang terstandar dan sudah diaudit oleh lembaga kredibel yang memahami prinsip animal welfare secara baik. 

Sebenarnya bisa saja Idul Adha dengan sapi² impor ini, hanya saja caranya tidak bar-bar seperti menyembelih di sembarang tempat tanpa memperhatikan prinsip² peri kehewanan yang telah diterapkan di negara asal si hewan ternak yang diimpor ini. 

Itu sih sebenarnya prinsipnya, jadi kita manusia diajak lebih baik dalam memperlakukan hewan, yang terkadang terabaikan karena menganggap hewan hanya sekedar makluk konsumsi. 

Semoga informasi ini bisa mencerahkan, sekaligus momen menjelang Idul Adha, ya sekalian share² lah, saya termasuk orang yang gak tegaan, walaupun pada akhirnya tetap mengkonsumsi hewan² ternak tersebut. Tapi jika melihat proses jagalnya mungkin tidak akan tega, apalagi melihat hewan² ini setres ketika saat dieksekusi. Tapi dalihnya, itu adalah ekspresi kebahagiaan hewan tersebut. Halah, itu sih hanya doktrin keagamaan yang seolah-olah membenarkan hal yang gak tepat. 

Sampai jumpa dipostingan berikutnya, bahas hal² lain lagi yang berhubungan dengan kehidupan makluk hidup. -cpr

#onedayonepost
#opini
#umum
#animalwelfare