Ada² saja sih drama pagi². Si tikus ini kayanya kualat habis menyakiti lansia sampe berdarah-darah lho. Saya mau posting aja, cerita ini, untuk jadi pengingat. 

Jadi begini ceritanya:

Di rumah orang tua saya di Cirebon itu kan bangunannya memang sudah tua, sudah harus mendapatkan renovasi, bangunannya masih asli sama seperti waktu bangunan generasi awal². Alhasil itu banyak bangunan yang sudah lapuk dan rusak dan jadi jalan masuk dan keluar tikus. Tikusnya ukuran besar, gak lagi tikus kecil 🐁, tapi sudah kaya marmut. Kita biasa sebut 'wirog'. 

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Untuk mengatasi hama tikus ini keluarga saya memilih menggunakan jalur soft action, yaitu menggunakan lem tikus. Lebih memilih tidak mematikan karena takutnya ketika mati menjadi bangkai dia terperangkap di plafon, itu akan merepotkan.

Jadi malam sebelum tidur, ayah saya menaruh itu lem tikus "Cap Gajah 🐘" di dekat tempat dimana si tikus itu biasa aktivitas. Ternyata semalam itu si tikus kena perangkap lem. 

Namun mungkin ya si kaki tikus lainnya belum kena sempurna, si tikus berusaha melepas dan melarikan diri, nampaknya si tikus ini mencoba berlari ke arah persembunyian nya, yaitu di kamar ayah saya. 

Sampai pagi itu si tikus berserta lem nya sudah sampai di bawah tempat tidur, dimana biasa kaki ayah saya turun dari tempat tidur. Karena kamar gelap, jadi ketika kaki ayah saya turun jelas beliau gak liat dibawahnya ada tikus berserta lem nya, kenalah kaki ayah saya ke lem tikus, pas ada tikusnya, si tikus itu merasa terancam dan digigitlah telapak kaki ayah saya. 

Karena gigitan nya dalam dan ayah saya berusaha berontak, maklum beliau sudah masuk usia lansia, jadi pasti kesulitan melepaskannya, ditambah baru bangun tidur, alhasil ayah saya memaksa melepaskannya dan telapaknya jadi sobek kena gigitan tikus. Lumayan dalam hingga membuat darah berceceran menetes di TKP. Beliau coba berjalan akhirnya darah netes ke mana-mana. 

Si tikusnya itu tewas seketika dihajar atau dibanting ayah saya, wasalam. Kalau kata tikus lainnya mungkin dia dianggap mati syahid 🤣. 

Hati² video ini mengandung konten 'disturbubing' ada darah² nya, kalau gak kuat jangan diputar. #dokpri

Akhirnya untuk menutup aliran darah keluar, telapak kaki ayah saya diperban sementara, setelah itu pergi ke IGD di rumah sakit terdekat. Tapi ternyata di sana ditolak dan di suruh ke RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon. Dugaan IGD RS yang menolak ini Siloam Grup, dulunya RS Putera Bahagia. 

Di RSUD Gunung Jati, ayah saya ini ditangani, lukanya dibersihkan dan mendapatkan beberapa jaitan, katanya perawat lukanya cukup dalam, dan itu yang membuat darah mengalir terus, kena jalur aliran darah di telapak kaki. 

Selain itu juga mendapatkan obat anti tetanus, untuk mengantisipasi infeksi akibat gigitan dari si tikus ini. 

Oh ya, saya sempet saya salah kaprah. Tulisan ini saya berikan warna ungu, sebagai bentuk salah kaprah pemahaman. 

Jadi begini, saya kira itu gigitan hewan itu arahnya ke rabies. Ternyata tidak demikian. Seperti anjing, kera, monyet, kucing, itu kalau kita kena gigitannya arahnya ke anti rabies. Oleh karena tikus itu serupa dengan hewan berbulu, jadi saya pikir rabies juga, ternyata salah ❌, yang bener adalah tetanus. 

Saya salah kaprah, tetanus itu diakibatkan oleh tusukan benda tajam berkarat, atau kayu atau apapun yang menjadikan luka dari suatu benda, bukan dari gigitan hewan. 

Untuk itu supaya gak salah lagi, saya berikan tanda ungu dan saya coba dari kantor informasi yang membedakan rabies dan tetanus itu apa pada tulisan berwarna biru dibawah ini. 


Seperti yang disinggung sedikit di atas, saya tadi kan salah tuh, rabies dan tetanus. Nah gimana membedakannya, nampak sama saja, tapi ternyata meski sumber gigitannya dari hewan, ternyata efeknya bisa berbeda. 

Jadi penyamanya: keduanya bisa bersumber dari hewan melalui gigitan. Penangananya dengan cara vaksinasi segera setelah gigitan. 

Jadi pembedanya: jika tetanus itu sumbernya disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani dan sedangkan rabies itu sumbernya disebabkan oleh virus. 

Gejala tetanus: meliputi kekakuan otot dan sulit menelan. 

Gejala rabies: menyebabkan demam, kejang, dan masalah neurologis lainnya. 

Lalu pertanyaannya, kenapa gigitan tikus larinya ke dugaan tetanus? 

Jawabnya: risiko tetanus dan infeksi bakteri lainnya lebih tinggi karena tikus dapat membawa bakteri pada giginya, sementara risiko rabies dari tikus sangat rendah karena mereka jarang terinfeksi dan tidak menjadi pembawa utama penyakit tersebut.  Tikus dan hewan pengerat kecil lainnya sangat jarang sekali tertular rabies. 

Semua gigitan hewan berisiko terhadap tetanus, dan luka gigitan tikus dapat menyebabkan tetanus. 

Nah sudah paham kan? Itu dia jawaban untuk meluruskan pemikiran saya yang salah. Semoga ini bisa menambah pengetahuan. Mungkin hanya saya yang bodok soal informasi ini. Semoga catatan tinta biru ini bisa membantu kalian yang bernasib sama seperti saya, bodoh dan kurang informasi. 


Begitulah kira² catatan drama cerita saya kali ini. Saya tidak punya banyak dokumentasi yang jelas dan langsung Terkait kejadian, tetapi ada beberapa video yang bisa mendukung apa yang saya ceritakan ini. 

Semoga bisa menjadi bahan sharing, siapa tahu suatu saat ada rekan² blogger yang juga mengalami hal serupa. Sampai jumpa dipostingan lainnya, membahas hal² yang aneh dan unik menurut saya. -cpr

#onedayonepost
#pengalaman
#umum
#digigittikus