Selain feeding dipagi dan malam hari, yang gak luput harus dilakukan adalah cleaning aquarium, bersih² aquarium tujuannya supaya kualitas air untuk media hidup sidat terjaga.
Selain pakan, soal menjaga kualitas air itu penting, karena dari air yang baik itu bisa meminimalisir penyakit dan menjaga nafsu makan si ikan juga.
Ketika penggantian air ini juga pengaruhnya ke suhu dan pH air. Kebetulan beberapa hari ini suhu ambient lagi drop, jadi ketika mau nguras saya lihat sikon kali ini. Supaya suhunya gak drop, masa kemarin suhu ditermometer itu sampai angka 26°C, saking terpengaruh suhu sekitar.
Suhu ditoren penampung air bisa dibawah itu, karena satu toren disimpan di luar, kemudian sumber air dari mata air menambah semakin drop suhu air.
Alhasil saya sempet menunda cleaning, barulah malam ini saya lakukan cleaning karena sudah gak bisa ditunda, sudah kotor sekali. Dasar aquarium sudah banyak endapan kotoran sisa pakan dan kotoran sidat itu sendiri.
Kalau suhu normal, air bisa menjadi panas ketika siang hari, panas terik ikut naik juga suhu airnya ketika proses penggantian air, bisa sampai 30°C.
Saya mencoba menjaga suhu air dikisaran 28°C - 30°C, ya diantara itu lah.
Baca juga: Suhu Ideal Pemeliharaan Ikan Sidat
Memilih waktu cleaning juga jadi trik sendiri. Meski belum pernah sih nampak efek secara langsung jika tak melakukan diluar kebiasaan itu. Saya menjaga apa yang biasa dilakukan di Olivia Farm. Kebiasaan yang biasa dilakukan di sana.
Baca juga: Olivia Farm: Memelihara Dengan Hati
Apa saja yang saya lakukan ketika proses cleaning?
Pertama ya saya mulai menggosok dan membersihkan dinding kaca, baik kaca tegak maupun kaca dasar aquarium untuk mengangkat kotoran yang mengendap di sana.
Kedua, setelah kotoran terangkat, saya coba kumpulkan di sudut aquarium walau gak mudah karena seringnya kotoran terangkat, mengambang, hal ini mempersulit membersihkan semua kotoran.
Ketiga adalah proses penyedotan air sekaligus kotoran yang tadi sudah dikumpulkan, saya gunakan vacuum pump yang pernah saya beli sebelumnya. Air dibuang itu maksimal 50%-60%.
Baca juga: Electric Water Changer Eyee YSL-A020
Keempat adalah pengisian air baru ke aquarium. Saya menggunakan air mata air yang ditampung ke toren air, ini air baku yang saya gunakan untuk keperluan dapur juga, masak memasak hingga mandi. Saat ini saya belum punya penampung air sendiri khusus air supplay ke aquarium.
Kelima adalah penggantian filter busa yang telah kotor dengan yang masih bersih, sehingga proses penyerapan dan penyaringan kotoran lebih optimal.
Terakhir ya pengecekan suhu air dan pH untuk catatan pribadi saya.
Sejak awal, periodik untuk cleaning 2 hari sekali, tapi melihat sikon juga. Satu hal, jangan menunda membersihkan, karena bisa fatal kalau menunda, takutnya nanti air kotor sumber penyakit dan mengganggu kehidupan si ikan.
Kalau dilihat dua minggu ini, kesulitan yang saya hadapi ketika cleaning antara lain:
- tidak bisa maksimal dalam membersihkan kotoran;
- kotoran di rumah persembunyian si ikan tidak bisa bersih maksimal;
- water pump utama bagian saringan penyedotnya sering luput dari pembersihan;
- kesulitan menjangkau sudut² aquarium karena terhalang media filter yang ada di atas aquarium;
- kemudian ketakutan saja sidatnya ikut tersedot, padahal sih ada pengaman saringannya, tapi saya memperlakukannya seperti mengurus bayi, jadi terlalu takut. Soalnya sidat ini justru penasaran dengan benda yang masuk, cenderung mendekati ke benda asing yang masuk ke air.
Sejauh ini kesulitan yang saya hadapi diminggu awal pemeliharaan ya seperti yang tersebut di atas.
Segitu saja deh sharing saya ketika proses cleaning media budidaya sidat saya, walau sementara baru satu aquarium, saya berharap kedepannya bisa berkembang, dimulai dari satu ini untuk membiasakan saya mengurus tambahannya diwaktu yang akan datang.
Kondisi setelah pengurasan maksimal seperti ini. Media filternya kurang maksimal menyaring kotoran sehingga ya maksimal 2 hari sekali harus pembersihan.
Sampai jumpa dipostingan saya membahas soal hobi baru saya ini, memelihara sidat di aquarium ala rumah tangga Indonesia, sekalian menunjukan bahwa memelihara sidat di rumah itu bisa lho, sebagai sumber pakan untuk lauk keluarga yang punya gizi terbaik. -ngp
#onedayonepost
#budidayasidat
#cleaningrutin
#pengalaman
0 comments:
Posting Komentar