Post kemarin saya sempet bahas air hujan itu air yang paling baik buat tumbuhan² yang ada di alam, ketika tumbuhan² di alam liar gak terpelihara, alam memeliharanya sendiri, menyiraminya dengan air hujan.
Efek penyiraman air hujan yang positif kita semua tahu ya. Tapi yang negatif itu lebih ke pertumbuhan si tanaman ya, jadi tanaman² yang batangnya masih muda dan belum kokoh berdiri, karena keberatan dengan massa air hujan, mereka jadi rebah.
Itu dia si tomatnya jadi gak karuan, saya coba bantu tahan dengan batu dipangkalnya supaya batang tegak dan saya berikan kayu penahan di pangkal batang, supaya lebih kuat berdiri sampai dia bisa tegak dengan sendirinya.
Ini terjadi pada tanaman tomat saya, yang minggu lalu itu tumbuh subur tegak, eh sejak hujan beberapa hari jadi rebah, tumbang dia.
Bukan tumbang mati, tapi hanya rebah, tapi dia masih hidup, ya hanya penampilannya yang rebah jadi kaya gak sehat, belum lagi dedaunannya yang kena cipratan tanah, jadi memberikan kesan kotor.
Di petak mini ini seperti yang sering saya ceritakan, ada labu kuning yang tumbuh makin menjalar ke sana kemari, sulur² nya mencari pegangan yang tepat untuk mapan.
Saya lihat juga si labu madu sudah muncul bunganya, berwarna kuning. Nah ini menandakan waktu untuk munculnya buah hampir dekat.
Dari pengamatan, baru dua bunga muncul di dekat pangkal awal tumbuhnya tunas. Di bagian sulur² yang lain belum nampak, soalnya masih mencari tempat mapan sepertinya.
Tanaman kangkung saya tumbuh, tapi itu nampak kotor kena cipratan tanah karena hujan, lalu daun² nya banyak berlubang dimakanin serangga. Saya biarkan saja lah, buat keseimbangan ekosistem, rantai makanan, serangga makan sayuran dedaunan, mereka dimakan serangga lebih besar, kemudian dimangsa lagi oleh predatornya, kemudian begitu terus selanjutnya. Saya hanya membantu menyediakan tanamannya untuk dimakan mereka saja, yang penting gak mengganggu saya secara langsung atau tidak.
Pagi ini cukup cerah, matahari pagi bersinar cukup terik, menyeimbangkan suhu yang dingin selama beberapa jam karena efek hujan.
Saya tadinya mau membersihkan rumput² di sekitar petak mini, eh ada tai kucing yang masih segar di sana, mengganggu pemandangan dan penciuman, akhirnya saya urungkan membersihkan rerumputan gulma di sana.
Menyenangkan sih melihat kebun hijau², apalagi kalau kebun yang kita pelihara menghasilkan sesuatu, minumal ada progresnya seperti pagi ini saya lihat sudah muncul bunga baru.
Terung dayak di pot saya amati juga tumbuh makin tinggi, hampir semeter sepertinya, daun² baru juga muncul. Tapi memang kalau dia ini belum waktunya berbunga, jadi sabar saja menunggu progresnya.
Ada yang kurang sehat itu pertumbuhan timun, sepertinya dia kalah saing dengan labu kuning, dia yang harusnya menjalar ke atas koq malah jadi ke bawah, alhasil kalah sama rumput dan tanaman lain, kehidupannya hidup segan mati tak mau. Saya akan coba biarkan, melihat survivalnya di alam seperti apa. Toh di alam, dulunya mereka juga survive sendiri, sampai dia dikenal sebagai tanaman konsumsi.
Segitu dulu deh catatan pagi ini yang bisa saya bagi, dihari minggu, libur awal pekan ini dipertengahan bulan Juni 2024. Sampai jumpa dipostingan berikutnya lagi, bahas apa lagi ya nanti, ditunggu saja lah ya. -ngp
#onedayonepost
#pengalaman
#umum
#kebunpetakmini
#kebunhalamanrumah
0 comments:
Posting Komentar