Menikmati Petak Kebun yang Menghijau di Musim Kemarau

Beberapa waktu yang lalu saya kan post soal tanaman² yang jadi peliharaan saya. Waktu itu mereka masih kecil, masih baru 'menetas' dari tunas². Terutama bibit yang ditanam di petak kecil samping halaman rumah tinggal saya saat ini.

Di sana ada labu madu, timun, tomat, kemangi dan kangkung, ada pula tanaman rimpang pindahan dari pot.

Waktu awal² petak kecil itu masih botak, kalian bisa lihat postingan saga sebelumnya.


Post di atas itu waktu awal², lalu seiring waktu saya coba dokumentasikan lagi dalam postingan lainnya, dan kalian bisa lihat perbedaannya. Walaupun sempet terserang hama alamiah, tapi pertumbuhan dan imun yang sehat membuatnya tetap survive hingga seperti sekarang ini.


Tapi lihatlah sekarang, rimbunnya, hijaunya. Terutama si tanaman labu madu yang daun besarnya mulai menjalar di sekitarnya. Tanaman² liar kebun juga tumbuh bersama mereka.

Nah lihat kan, tanaman liar tumbuh bersama dan subur bersama, namun ini kan jelas mengganggu pemandangan. Ini view ketika sebelum dipangkas dan dirapihkan.

Sabtu sore selesai saya kuras aquarium peliharaan sidat saya, saya coba bersihkan kebun petak mini yang ada, tanaman² liar yang ada saya pangkas, supaya gak mengganggu dan supaya nampak mana yang terpelihara mana yang alam.

Saya lihat ada kangkung yang tumbuh subur menjalar. Kangkung ini saya pikir harus segera saya panen. Kangkung ini saya tanam sebagai konsumsi pendamping love bird peliharaan, karena dia suka batang kangkung.

Sekalian saya rapihkan si kangkung supaya gak menjalar kemana-mana, supaya gak terkesan liar banget gitu.

Sangat menyenangkan sih melihat kebun petak mini ini, warna hijaunya buat segar mata. Hanya saja memang saya gak sepandai itu menyiangi atau memangkas tanaman² liar lain, supaya gak mengganggu pertumbuhan dan mengganggu pemandangan.

Di musim kemarau ini, mereka tumbuh cukup subur. Nutrisinya dari mana?
 
Kebun setelah saya pangkasin tanaman liarnya, jadi lebih sedep lah lihatnya.

Terlihat kan paritnya beda dengan foto pertama tadi di paling atas.

Saya hanya sesekali menggunakan air bilasan beras, air mecin dan yang paling rutin air dari cucian tai burung dan air kurasan aquarium peliharaan sidat saya. Saya pikir itu jadi nutrisi yang cukup untuk membuatnya subur.

Kini saya mencoba bersabar apakah labu kuning, timun dan tomatnya bisa berbuah dan bisa saya nikmati hasilnya?

Tanaman kangkungnya bisa saya panen, batangnya buat love bird, saya makan daunnya buat jadi tumis kangkung.

Love bird dapat bagiannya, tanpa harus beli sekarang bisa petik di kebun sendiri.

Majikannya makan tumisnya, jam 09 pagi sudah sarapan, itu super sekali, habis berkebun langsung sarapan #josss

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, yang jelas saya sudah bisa menikmati hasilnya dari tanaman kangkung. Love bird peliharaan saya yang menikmatinya.


Segitu dulu post saya soal petak kebun mini di sebelah rumah. Senang rasanya punya rumah dengan halaman kebun yang luas. Jadi mimpi saya punya tanah yang subur, dimana di sana akan saya dirikan rumah semi permanen ala cafe dan petak² kebun yang lebih luas, dimana ada tanaman² sayur dan buah kebutuhan dapur, jadi urusan dapur tercukupi dari rumah saja.

Jumpa lagi postingan lain masih membahas hal yang sama, perkembangan selanjutnya dari kebun saya. -ngp

#onedayonepost
#umum
#panen
#panenkangkung

0 comments:

Posting Komentar