Kemarin sore saya menemukan hal yang menyenangkan ketika saya melihat tanaman SiJeruk peliharaan saya. Beberapa hari ini, mungkin sudah menginjak 2-3 Minggu saya gak begitu intens rewel terhadap binatang/serangga yang main² ke tanaman saya.


Biasanya ketika ada laba², semut, ulat atau serangga lain pasti saya bantai, tapi belakangan saya abaikan dan cuek. Saya amati ada semut, ulat, hingga laba² asyik membuat sarang di sana.

Eh ternyata hal itu ada baiknya, ternyata tanaman SiJeruk ini berbuah baru. Ya buah baru, dimana buah eksisting yang sudah ada sejak saya beli tanaman ini memang sudah ada 3 butir buah.

Saya menduga sih, serangga yang saya biarkan hidup ini membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan, sehingga akhirnya membuat si tanaman ini berbuah. Karena sebelum² nya saya selalu mengusir serangga² ini, makanya agak terhambat pembuahannya.

Seperti yang kita ketahui dalam pelajaran sekolah dulu, serangga merupakan salah¹ agen pembantu dalam proses penyerbukan. Tapi kebetulan saya benci serangga jadinya saya bantai, tapi ketika tidak saya bantai eh ternyata ada hasilnya. Mungkin ke depan serangga ini perlu ada tapi perlu juga dikendalikan.

Nah setelah saya rawat sampai saat ini munculah buah baru, masih pentil kecil berwarna hijau.

Perhatikan dengan saksama ada buah jeruk kecil yang saya namai dia pentil jeruk.

Memang beberapa waktu yang lalu saya pernah cerita, SiJeruk sempat berbunga beberapa, namun bunganya hilang dan akhirnya tidak ada kelanjutannya, saya lihat sepertinya tanaman SiJeruk ini tidak begitu sehat, walaupun dia tumbuh segar dan hijau.

Eh ternyata setelah itu, saya masih rutin menyiram pagi sore, kemudian pemberian pupuk daun, pupuk kopi, teh, hingga air cucian beras pertama dan ternyata saya melihat apa yang saya lakukan itu gak sia² lho. Ada tumbuh satu butir/ pentil buah jeruk.

Suatu kebahagiaan walaupun hanya sebutir saja, tapi ini pertama kalinya saya merawat tanaman sendiri, dan dia berbuah. Tahu sendiri memang apa yang saya lakukan belum maksimal, tapi dengan ini saya jadi semakin bersemangat.

Butuh ketekunan dan konsistensi ditengah kesibukan kerja, rasa lelah dan capek, mood yang sering berubah karena masalah dendam yang belum tuntas membuat rutinitas saya merawat tanaman ini jadi ya sekedar biasa saja. Satu hal yang saya berusaha tidak melupakan, yakni menyiramnya setiap pagi dan sore hari, karena itu kunci minimal merawat tanaman.

Perkembangan selanjutnya akan saya share diblog ini. Harapannya sih si pentil kecil ini bisa membesar seperti buah² yang sudah besar sebelumnya.

Tiga buah sebelumnya belum saya panen, dan masih tergantung dipohon, saya sengaja belum petik karena belum ada kebutuhan di dapur, jadi saya biarkan.

Sekian share perkembangan SiJeruk yang bisa saya bagikan untuk saat ini. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -ngp

#pengalaman
#onedayonepost
Beberapa waktu setelah menggunakan template ini saya memahami beberapa hal kecil, ya hanya hal kecil yang saya rasa koq beda dengan template blog yang pernah saya pakai sebelumnya, disamping karena saya bukan reviewer template blog, jadi tidak banyak hal yang bisa saya kritisi atau review kan.

Ketika pertama kali saya hunting template untuk blog baru, saya langsung sreg dengan template ini. Lalu kemudian saya gunakan dan langsung suka, karena bisa customize hurufnya. Jadi huruf tertampil itu bisa diganti-ganti sesuai selera.

Sejak pertama blog ini mulai saya rilis dan saya publish postingan, saya memilih template ini dan saya suka dengan preview-nya, saya juga sering mengunjungi blog dan kalau tidak memposting sesuatu rasanya seperti ada yang kurang. Malah akhirnya saya jadi sering membaca tulisan saya sendiri karena betah berlama-lama diblog ini.


Jadi tampilan template blog ini selalu memancing saya untuk ngepost, mencari bahan² tulisan untuk menambah bahan liat postingan sendiri.

Setelah beberapa waktu menggunakan template ini. Saya menemukan hal yang aneh ketika saya memposting sebuah postingan. Ini lebih ke preview gambar yang muncul dalam sebuah postingan.

Pada blog saya yang lain, saya juga ada share tentang karakteristik templatenya, dimana ketika ngepost tapi ilustrasi gambarnya ambil di Google, atau bukan editing sendiri atau foto dari kamera sendiri, maka gambarnya tidak akan terpreview saat tampilan home blog kita, tapi kalau post artikelnya dibuka baru terlihat.

Pada kasus template blog ini, preview gambar itu tidak muncul, jika saya upload video, entah menautkan dari YouTube atau dari upload video pendek langsung. Jadi pas postingan terbit, previewnya pas diberanda blog itu seperti postingan tanpa gambar, padahal ada gambarnya.

Biasanya, ditemplate blog saya yang lain, jika videonya ditautkan pada bagian atas setelah gambar ilustrasi, memang gambar gak akan muncul, tapi kalau sebaliknya pasti akan muncul.

Tapi tidak pada template blog ini, mau apapun, jika ada tautan video entah dari YouTube atau upload video singkat langsung, gambar ilustrasi yang dipasang itu gak akan muncul. Padahal gambar atau foto ilustrasi pendukung postingan itu ditempatkan sebelum tautan video. Contoh kasusnya bisa kalian lihat pada capture SC tampilan blog saya didokumentasi di bawah ini.

Lihat kan pada kotak yang seharusnya muncul gambar ilustrasi malah kosong, itu setelah saya masukan tautan video dari YouTube, sebelumnya ketika saya belum tautkan video, gambar ilustrasi muncul normal.

Padahal foto atau gambar ilustrasi ditempatkan sebelum tautan video, aneh kan? Padahal padahal pada template blog yang lain masalah begini tidak terjadi.

Berikut ini beberapa tautan yang ngalami masalah seperti yang saya bahas kali ini.



Entahlah saya belum bisa menjawab kenapa itu terjadi dan bagaimana mensiasati masalah ini. Jadi mau gak mau ya jika saya memposting sebuah postingan yang menautkan video dipastikan gambar ilustrasi dari postingan tersebut tidak akan muncul.

Paling memungkinkan saya siasati dengan tidak menautkan video secara langsung untuk video dari YouTube, jadi sistemnya menautkan link hidup saja, dalam sebuah kata atau kalimat. Tapi kalau upload video yang langsung saya belum punya cara, jadi mau tidak mau ya postingan yang muncul ngeblank.

Berbeda dengan blog saya yang lain dimana gambar ilustrasi justru ngeblank ketika saya mengupload file yang bersumber saving dari Google, tapi jika foto atau gambar hasil editing sendiri itu baru muncul preview gambarnya, alias gak ngeblank.


Ya begitulah kira² salah¹ karakteristik dari template blog yang saya gunakan pada blog ini. Sementara baru ini yang saya temukan, jika kedepan saya temukan hal lain atau pemecahan masalah ini maka akan saya bagikan pada postingan lainnya. Happy blogging and keep consistent, always. -ngp

#blog
#opini
#onedayonepost
Akhirnya sore ini saya memutuskan untuk memetik butir² buah rambusa yang sudah berubah warna dari hijau ke kuning jingga, seperti yang bisa dilihat didokumentasi di bawah ini.

Tampak beberapa butir rambusa yang sudah menguning jingga tanda sudah masak pohon.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah membahas tanaman rambusa liar yang ada di halaman belakang rumah, dia tumbuh sendiri tanpa saya pernah menanam bibitnya, bahkan saya tidak tahu dari mana tanaman ini tumbuh karena tidak tampak tumbuh dari tanah. Jadi tanaman ini tumbuh merambat di tembok halaman belakang rumah.

Postingan sebelumnya kalian bisa baca pada tautan link di bawah ini, di sana saya bahas juga soal tanaman rambusa itu seperti apa, tentang profil dari tanaman ini.


Sebenarnya saya sudah lihat beberapa butir buah rambusa itu mulai berubah warna menuju jingga dan itu menandakan buah akan segera masak di pohon, itu bagus pikir saya, dan dalam beberapa hari lagi akan saya panen deh, dan itu terjadi hari ini, tepatnya sore ini.

Post yang lalu tercatat tanggal 9 Juli 2023, kalau dihitung sampai hari ini sebenarnya belum genap 30 hari lho, tapi sudah menguning, entah apakah sebenarnya saat ini sudah ideal untuk panen? Saya juga kurang tahu. Maka dari itu sebagai percobaan akan saya review dan bahas pada post kali ini.

Saya lihat hanya ada lima butir buah yang warnanya kuning jingga, jadi panen pertama ini saya hanya ambil lima butir itu saja, lainnya saya tunggu hingga masak pohon. Sepertinya buah rambusa ini termasuk ke dalam jenis buah yang harus masak di pohon, tidak bisa diperam, kalau bahasa istilahnya itu adalah jenis buah non klimaterik.

Bahasan soal jenis buah non klimaterik itu apa, kalian bisa baca pada tautan di bawah ini, saya pernah bahas pada postingan sebelumnya.


Lalu seperti apa review dari buah rambusa ini? Buah yang pertama kali saya konsumsi dari hasil panen kebun sendiri, walaupun dia tumbuh liar begitu saja, tanpa saya harus menanamnya, saya hanya melakukan perawatan menyiramnya tiap pagi dan sore. Sesekali saya menyemprotkan pupuk daun agarndia tumbuh subur, hanya itu saja perawatannya.

Saya akui bahwa tanaman liar malah justru lebih simple dan tidak perlu dirawat ekstra, tapi dia malah lebih kuat daya tahan tumbuhnya dan mampu tumbuh hingga panen, berbunga hingga berbuah dan bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi.

Rasanya seperti apa?


Rasanya itu manis, bener katanya mirip markisa. Tapi ada rasa lain menurut saya, rasanya ada mirip seperti sari dari pisang.

Cara memakannya sebenarnya hanya bisa dengan menghisap sarinya saja, karena daging buahnya sedikit, seperti selaput lendir yang menyelubungi bijinya. Oh ya, agak mirip biji selasih ya.

Saya sendiri sempet bingung, ini bijinya bisa dimakan apa gak. Kalau kata teman, rasa bijinya itu kecut ada asam² nya. Saya hanya takut saja, jika bijinya kemakan jadi bikin usus buntu deh.

Kalau membandingkan dengan markisa, hampir mirip, hanya markisa lebih banyak selaput yang mengelilingi bijinya dan bijinya bisa dimakan sekalian, walaupun ada kandungan sianida alaminya tapi tenang tidak akan berbahaya koq bagi tubuh, masih level aman.

Begitulah kira² review after panen rambusa liar yang tumbuh dari pekarangan belakang rumah. Kita lihat panen berikutnya terjadi kapan lagi. Akan saya bahas dikolom komentar saja. -ngp


#onedayonepost
#pengalaman
#review
#panen
#kebunsendiri
#tumbuhanliar
#rambusa
Setelah kemarin kita bahas soal minyak goreng dan cangkang telur yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk, kali ini kita bahas bahan lain yang bisa kita manfaatkan dan mudah diperoleh di rumah. Kemarin semper juga saya singgung sedikit manfaat kopi yang baru saya sadari ternyata bisa memgusir semut dari tanaman peliharaan kita.


Nah kalau di rumah penghuninya seneng ngopi, tentunya mendapatkan bubuk kopi bekas pakai terasa mudah. Karena pastinya ampas kopi itu akan dibuang setelah diekstrak. Nah daripada dibuang begitu saja, ternyata ampas kopi ini bisa dimanfaatkan menjadi pupuk lho.

Ilustrasi, penggunaan kopi sebagai pupuk atau nutrisi tanaman. Gambar diambil dari Google

Baru tahu?

Hmm harusnya sih sudah tahu ya, mungkin paling tidak pernah mendengarnya.

Pada postingan kali ini saya mau bahas soal itu, bagaimana pemanfaatan bubuk kopi bekas atau ampas kopi bisa digunakan sebagai nutrisi tanah dan tanaman di rumah kalian.

Ada banyak cara sih, ada yang mudah dan ada yang agak ribet, tapi sebenarnya masih dalam tahap paling mudah koq. Bahkan orang yang malas repot saja bisa melakukannya koq.

Jadi ampas kopi yang digunakan ini tidak perlu dibilas terlebih dahulu, jadi ampas kopi hasil ekstrak pertama bisa langsung digunakan sebagai pupuk. Ampas kopi bersifat netral jika mencucinya maka ampas kopi akan mendekati pH netral yakni 6,5 dan kondisi ini tidak akan mempengaruhi tingkat keasaman tanah padahal kondisi ini diperlukan oleh tanah.

Ampas kopi tersebut ditabur di permukaan tanah, lalu sesudah ditabur secara menyeluruh langkah berikutnya menaburkan kembali tanah untuk menutup permukaan ampas kopi. Tidak perlu terlalu tebal, sekitar setengah inci, dan biarkan mikroba pada tanah dan ampas bubuk kopi bekerja.

Untuk perbandingan tanah yang digunakan, jika ingin melakukannya terhadap tanaman dalam pot pada tanaman yang agak besar, maka permukaan lapisan ampas kopi cukup ditabur sekitar setengah inci. Berbeda jika tanaman kecil, kadar lapisan tanah juga kecil, sekitar seperempat inci.

Cara ini sangat mudah bukan, tidak perlu melakukan fermentasi yang membutuhkan effort bagi yang tidak mau ribet. Cukup plug and play.


Bubuk kopi bekas pakai atau ampas kopi merupakan sumber nitrogen yang baik, cocok pula bagi tanaman yang menyukai keasaman seperti bluberi, rhododendron, azalea, lily, serta beragam tanaman hias dan buah lainnya. Kopi mengandung asam ringan yang pas jika diberikan sebagai nutrisi tanaman.

Diketahui pula dalam kopi terdapat kandungan mineral utama antara lain kalsium, kalium, besi, fosfor dan kromium. Cacing tanah diketahui juga menyukai kopi karena memberikan asupan untuk kehidupan mereka di tanah.

Selain itu, sifat kopi yang abrasif bagi beberapa molusca seperti siput hama tanaman membantu tanaman terhindar dari hama tersebut. Aroma kopi ini juga diketahui tidak disukai beberapa hama tertentu.


Setelah paham, jadi apa masih mau membuang ampas sisa kopi?

Jika kamu senang berkebun, ampas kopi ini merupakan sesuatu yang sangat bodoh jika disia-siakan, karena itu bisa membuat kebun di rumah mu menjadi subur.

Sekian dulu sharing yang bisa saya bagikan, happy planting ya sobat planter. Jadikan kebun rumah mu sumber bahan untuk dapur keluarga. Sampai jumpa dipostingan lainnya. -ngp

#onedayonepost
#repost
#naturalitygreepplant
#umum
#pupuk
Saya dibuat sebal dan sekaligus kesal dengan hama, dalam hal ini semut. Tanaman cabe peliharaan saya yang sempet panen beberapa waktu lalu hidupnya merana.

Telah sempat muncul bunga cabe sebagai awal untuk numbuh calon buah baru eh harus gagal kembang gara² tanaman cabe peliharaan saya ini tiap saat harus jadi tempat bermain semut².

Memang sih mereka gak membuat sarang, tapi adanya mereka itu selalu membuat tanaman cabe jadi merana, sampai akhirnya saya beruntung masih bisa memanen dua buah cabe.


Saat ini tanaman cabenya masih hidup, masih tumbuh hijau, hanya saja jika dilihat agak merana, kurang sehat dan kurang segar.

Padahal setiap hari saya tetap rutin menyiramnya dan 3-4 hari sekali untuk pupuk daun. Dan pupuk organik cairnya 2 minggu sekali. Sesekali kalau ada air cucian beras juga saya siramkan ke tanah dimana tanaman cabe itu tumbuh.

Sampai ketika saya membaca artikel bahwa kopi bisa digunakan untuk pupuk tanaman dan punya khasiat baik untuk tanaman, daripada dibuang sia².

Saya saat itu belum detail, hanya saja terpikir juga eman² membuang ampas kopi begitu saja, akhirnya saya mulai membuang ampas kopi ini ke tanah dimana tanaman cabe saya ini tumbuh.

Ilustrasi pemberian bubuk ampas kopi ke tanaman peliharaan. Gambar diambil dari Google

Efeknya setelah beberapa hari, saya koq mulai jarang melihat ada semut main² di tanaman cabe kesayangan saya ini.

Artinya kopi jadi pengusir hama it's work!

Bagus lagi ketika saya lakukan proses fermentasi dan menjadikannya sebagai pupuk organik cair. Hanya saja saya tidak cukup mengumpulkan segitu banyak ampas kopi, karena frekuensi ngopi saya tidak setiap hari juga, takut lambung saya jebol malah.

Nah itu jadi pengalaman sederhana saya memanfaatkan kopi sebagai pengusir hama dengan cara paling simpel dan sederhana. Entah apa yang saya lakukan ini tepat atau tidak menurut pakar tanaman, saya hanya melakukan apa yang jadi insting bahwa ternyata si semut ini seperti ya ogah main² dekat² bubuk kopi yang ada di bawah tanaman cabe peliharaan saya ini.

Ingat ya, ampas kopinya jangan yang sudah tercampur gula, kalau itu sih sama saja bohong. Ampas kopinya adalah yang murni kopi habis dibrewing V60, vietnam drip, espresso, mokapot dll. Asal ampasnya itu masih murni bubuk kopi tanpa campuran bisa digunakan.

Segitu saja deh share pengalaman dari saya, jika ada yang tidak sesuai boleh dikoreksi dikolom komentar ya, supaya sama² belajar untuk pembaca yang lain. -ngp

#onedayonepost
#pengalaman
#pupuk
#umum