Saya mau cerita sedikit soal tanaman cabe yang saya beli bibitnya pada awal Juni 2023 lalu. Saya tanam di depan halaman rumah. Dengan melubangi floor semen yang ada di halaman depan, supaya bisa langsung ketemu tanah, digali dan tanam di sana.
Tanaman peliharaan saya ini saya beri nama SiCabe. Ini jadi tanaman yang saya fokus untuk pelihara sebagai latihan, bersama dengan SiJeruk.
Apakah bisa saya jaga tanaman dengan buah dan menumbuhkannya supaya berbuah lebih banyak. Itu jadi tugas saya.
Saya sempet buat postingan soal perkembangan tanaman cabe saya itu pada blog saya di Naturality Channel, tautan linknya saya lampirkan.
Baca juga: Mencoba Merawat Tanaman Cabai Pertamaku
Belakangan saya jarang update tulisan lagi di sana, meski begitu saya masih tetap lakukan perawatan rutin, menyiram nya setiap pagi dan sore. Serta memberikan pupuk daun setiap tiga hari sekali. Dan pemberian pupuk organik cair dari fermentasi kulit pisang seminggu sekali. Selain itu ya sesekali saya berikan rendaman air beras juga.
Namun sayangnya ya perkembangannya relatif lambat ,dan terkesan kurang segar. Ini diakibatkan oleh hama semut yang menjadikan tanaman cabe saya ini sebagai tempat bermainnya.
Jadi daunnya layu, seperti kering dan gripis digigit si semut ini. Beberapa kali sempet saya lihat ada bunga calon buah baru tapi ya harus rontok dan gugur karena dirusak sama hama ini.
Saya sempet gunakan pestisida nabati tapi hasilnya nihil. Saya gunakan kapur semut yang saya goreskan ke batang yang dekat tanah, supaya semut tidak mau naik ke pohonnya eh tetap saja semut itu naik dengan sesuka hatinya. Saya bantai dengan membakar semut² itu tetap saja masih berani, malah efek apinya malah merusak daun.
Alhasil y beberapa Minggu terakhir saya amati koq pertumbuhannya stagnan. Sampai akhirnya Minggu ini saya lihat ada perubahan.
Dokumentasi 9 Juli 2023
Buah cabe yang hanya dua buah ini sekarang mulai berubah warna, dari yang sebelumnya hijau pucat, sekarang mulai berubah jingga.
Nampaknya buahnya mulai bergerak ke arah pemasakan buah. Saya akan amati, dari tanggal saya posting kali ini sampai nanti dia masak panen, itu berapa lama. Rencana saya akan coba gunakan bijinya dan akan saya semai, untuk dijadikan bibit baru ditanam kembali dari awal.
Selain tanaman cabe di halaman depan, saya juga punya tanaman cabe liar yang tumbuh di halaman belakang. Sempet saya pangkas habis dan kini sudah mulai tumbuh daun² baru, ya lumayan juga agak lebat sih.
Dulu saya pangkas karena itu jadi sarang hama, jadi saya pangkas. Di daun baru ini juga ada beberapa hama baru, tapi masih bisa saya basmi ketika saya melakukan penyiraman rutin.
Sesekali saya berikan pupuk daun juga sih ketika tanaman lain saya berikan pupuk daun. Namun untuk pestisida nabati yang saya berikan pada tanaman sebelumnya tidak berpengaruh apapun, tetap saja hama itu datang² lagi dan lagi, seakan-akan tidak ada efek apapun.
Buat saya sih, tidak berfungsi baik untuk pemberian pestisida nabati yang juga pernah saya buatkan postingannya tersendiri, sampai akhirnya habis dan saya jadi ragu untuk beli lagi.
Sempet terpikir untuk beli, tapi masih saya urungkan, masih mencari produk lain yang sekiranya lebih efektif paling tidak ada lah tanda² hama itu enggan datang, kalau ini tidak, si hama itu seperti tidak berasa kalau dia itu sedang dibasmi. #capedeh
Ya itulah kira² sedikit cerita soal peliharaan tanaman cabe saya saat ini, yang sepertinya nampaknya sedang berjalan menuju panen. Walaupun hanya 2 buah cabe, itu juga sebenarnya bukan dari proses tanam sendiri, tapi melanjutkan saja.
Semoga bisa ada buah baru dari hasil proses tanam sendiri yang saya lakukan.
Baiklah segitu saja sharing nya, sampai jumpa dicatatan sharing lainnya, masih di Naturality Green Plant, happy farming in your home. -ngp-
Semoga buah cabenya berbuah lebat ya Maas...kaos bisa buat sambel hehehe..sekarang pepatah ada gula ada semut nggk berlaku lagi...ada cabe ada semut😆
BalasHapusIya hihihi, bener, "ada cabe ada semut"
HapusSoalnya kalau nyari gula, banyak semut masuk RS gara² diabetes, kasian gak ada BPJS.
apakah cabai bisa di hidroponik juga kk?
BalasHapusSepertinya bisa dan sudah ada yang mencobanya. Sepertinya jika saya terus gagal tanam di tanah karena masalah kerdil, akan saya coba yang hidroponik.
HapusTapi si saat ini belum maksimal juga saya lakukan penanaman di tanah, kurang nutrisinya.
Kalau baca post lama, lalu membandingkannya saat ini, tanaman yang dulu kecil, buahnya cuma 2, kini beberapa banyak buahnya sudah dipanen, tetangga juga ikut merasakan manfaatnya. Menyenangkan rasanya.
BalasHapus